Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Liputan6.com, Jakarta Puasa rajab berapa hari kerap menjadi pertanyaan umat Muslim. Pada bulan ini, peristiwa besar bersejarah dalam Islam yaitu Isra Miraj terjadi. Rajab adalah satu dari 4 bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Puasa rajab berapa hari bisa membawa keberkahan bagi siapa saja yang menjalankannya.

Puasa rajab berapa hari, bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Puasa rajab berapa hari juga disebut pada hadis Rasulullah. Berikut penjelasan tentang puasa rajab berapa hari dan keistimewaannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(12/4/2022).

Sebaiknya Puasa Rajab Dilaksanakan Berapa Hari? Ini Jadwal

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Sebaiknya Puasa Rajab Dilaksanakan Berapa Hari? Ini Jadwal

ISU BOGOR - Sebaiknya Puasa Rajab tahun 2021 ini dilaksanakan berapa hari? Dalam sejumlah hadis, banyak dijelaskan anjuran lamanya puasa Sunnah di bulan Rajab. Perlu diketahui, tak sedikit hadis yang menjelaskan tentang puasa Sunnah di bulan Rajab. Berikut penjelasan keutamaan atau manfaat puasa sunnah di bulan Rajab sebagaimana dijelaskan sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW:. Baca Juga: Keutamaan Puasa Senin-Kamis di Bulan Rajab 2021, Lengkap dengan Niat dan Doanya. Dalam hadis riwayat yang sama disebutkan "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan.".

Selama Bulan Rajab, Disarankan Puasa Berapa Hari?

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Selama Bulan Rajab, Disarankan Puasa Berapa Hari?

Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus). Mengomentari bagian akhir redaksi hadits di atas, Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq al-Azhim mengatakan:. (Lihat Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, juz VII, halaman: 58). Dari keterangan tersebut dapat dipahami, Nabi memberi petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili berpuasa di bulan-bulan mulia termasuk Rajab hendaknya tidak dilakukan secara terus-menerus. Sedangkan bagi seseorang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi petunjuk Nabi di atas, maka hal tersebut adalah lebih baik baginya, sebab satu bulan penuh di bulan Rajab semuanya baik untuk diisi dengan puasa. Simpulannya, berpuasa Rajab tidak ada batasan berapa hari yang baik untuk dipuasai.

Puasa Bulan Rajab Hanya Dua Hari, Boleh atau Tidak?

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Puasa Bulan Rajab Hanya Dua Hari, Boleh atau Tidak?

Salah satunya adalah amalan puasa sunnah, yang jika dilakukan mendapat pahala namun tidak dosa bila ditinggalkan. Artinya: Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Allah berfirman, Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Dengan hadits tersebut, tak heran jika tiap muslim ingin melakukan puasa sunnah yang terbaik di bulan Rajab layaknya pada momen lain. Yang paling utama adalah puasa tiga hari pada pertengahan bulan Rajab dan Senin Kamis," tulis buku karya Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi tersebut. Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim dalam 'Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abi Dawud mengatakan, Nabi SAW pernah menjelaskan perihal puasa di bulan Rajab.

Tentang Puasa Rajab, Hukum dan Bagaimana Melaksanakannya?

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Tentang Puasa Rajab, Hukum dan Bagaimana Melaksanakannya?

Puasa Rajab menjadi salah satu amalan yang paling populer sepanjang bulan suci dalam ajaran umat Islam. Hadits yang diceritakan 'Uthman bin Hakim dalam kitab Fasting atau Al-Siyam menjelaskan seputar puasa Rajab.

Sesuai ketentuan tersebut, jangan sampai puasa Rajab menduduki posisi istimewa dibanding ibadah menahan hawa nafsu di bulan lain. "Sangat tidak disukai jika Rajab menjadi satu-satunya bulan untuk menjalankan puasa," tulis Ibnu Qudama. Aturan serupa soal puasa Rajab yang dianjurkan bagi muslim juga tertulis dalam kitab Al-Fiqh `Ala Al-Madhahib Al-Arba` atau hukum Islam menurut pendapat empat imam besar. "Puasa pada bulan Rajab dan Sha'ban adalah dianjurkan (mandub) seperti yang disetujui tiga imam besar.

Kitab Al-Fiqh `Ala Al-Madhahib Al-Arba` karya Abd Al-Rahman Al-Jazai'ri kembali mengingatkan jangan sampai Rajab menjadi satu-satunya saat menjalankan puasa. "Puasa pada seluruh bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab direkomendasikan tiga imam besar umat Islam. Sementara Hanafi merekomendasikan puasa hanya selama tiga hari di tiap bulan suci tersebut pada Kamis, Jumat, dan Sabtu," tulis Abd Al-Rahman Al-Jazai'ri.

Puasa sunnah hanya selama tiga hari di bulan suci bagi muslim juga tertulis dalam hadist yang dinarasikan Mujibah Al-Bahiliyah.

Berapa Hari Puasa Rajab Sebaiknya Dilaksanakan?

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Berapa Hari Puasa Rajab Sebaiknya Dilaksanakan?

Suara.com - Meski hukumnya sunah, berapa hari puasa Rajab sebaiknya dilaksanakan? Puasa Rajab tahun 2021 ini jatuh mulai tanggal 13 Februari 2021. Ada sejumlah amalan ibadah yang dapat dikerjakan oleh umat muslim untuk menambah keimanannya, salah satunya ialah puasa Rajab.

Bila sanggup menjalankan puasa 1 hari pada bulan suci ini maka Anda sudah dijanjikan mendapatkan pahal puasa selama 1 bulan. Baca Juga: Bacaan Latin Doa Berbuka Puasa yang Umum dan Jarang Diketahui.

Di Bulan Rajab, Anda bisa memilih hari puasa khusus di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu setiap minggu dalam satu bulan. Bila berhasil puasa dalam hari-hari terpilih seperti ini, Anda sudah mendapatkan pahala beribadah selama 700 tahun. Bila Anda memilih puasa Rajab selama 7 hari berturut-turut, dijanjikan 7 pintu neraka tertutup darinya.

Pelaksanaan Berapa Hari Sunah Puasa Rajab, Niat dan Qadha

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Pelaksanaan Berapa Hari Sunah Puasa Rajab, Niat dan Qadha

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Berapa sebenarnya jumlah hari puasa di bulan Rajab? Tahun ini, 1 rajab 1442 hijriyah bertepatan dengan Hari Sabtu 13 Februari 2021 Masehi. Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Dalil Menyesatkan Tentang Puasa Sunnah Rajab: Dibebaskan dari Neraka? Melansir Surya.co.id, beberapa pandangan soal jumlah hari untuk puasa di bulan Rajab.

Namun berbagai pandangan ulama menyatakan ada waktu-waktu khusus yang dianjurkan dalam menjalankan puasa Rajab. “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya.....". Baca juga: Lengkap Niat Puasa Rajab dengan Bahasa Latin, Tata Cara Hingga Jadwal Pelaksanaannya.

Berapa Hari Anjuran Puasa Rajab di Bulan Februari 2022? Ini

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Berapa Hari Anjuran Puasa Rajab di Bulan Februari 2022? Ini

Malah bagi yang belum melunasi Puasa Qadha Ramadhan bisa segera dilakukan sehingga berlipat pahalanya. Berikut anjuran Puasa Rajab, jumlah hari serta hukum dan bacaan niatnya. Pada bulan Rajab, terdapat amalan yang dianjurkan seperti menunaikan ibadah puasa sunnah. Baca juga: Aurel Hermansyah akan Melahirkan, Ashanty Siapkan Hadiah Ini untuk Cucu.

Umat Islam dianjurkan memperbanyak puasa sunnah di bulan Rajab, hal ini didasarkan pada hadist berikut:.

Jumlah Hari Puasa Rajab

Sebelumnya penulis telah menjelaskan bahwa kesunahan puasa Rajab ditetapkan berdasarkan beberapa hadits Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus). Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘Siapakah engkau?’Ia menjawab, ‘Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.’ Nabi menjawab, ‘Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).’ Ia menjawab, ‘Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.’ Nabi berkata, ‘Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dua hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’ Nabi menjawab, ‘Berpuasalah tiga hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.’ Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya’.” (HR Abu Dawud).Mengomentari bagian akhir redaksi hadits di atas, Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim mengatakan:Artinya, “Maksudnya, berpuasalah dari bulan-bulan mulia, apa yang engkau kehendaki. Pemahaman yang lebih dekat adalah, isyarat tersebut untuk memberikan penjelasan bahwa hendaknya Al-Bahili berpuasa selama tiga hari dan berbuka selama tiga hari. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh As-Sindi.,” (Lihat Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim,, juz VII, halaman 58).Dari keterangan tersebut dapat dipahami, Nabi memberi petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili berpuasa di bulan-bulan mulia termasuk Rajab hendaknya tidak dilakukan secara terus-menerus.

Atau tiga hari berpuasa berturut-turut, selanjutnya diberi jeda satu atau dua hari untuk berbuka, kemudian memulai lagi berpuasa tiga hari.Hanya saja, petunjuk Nabi di atas bersifat kasuistik, menyesuaikan dengan kondisi penanya, sebab konteksnya penanya tergolong orang yang lemah. Sedangkan bagi seseorang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi petunjuk Nabi di atas, maka hal tersebut adalah lebih baik baginya, sebab satu bulan penuh di bulan Rajab semuanya baik untuk dipuasai. Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami menegaskan:“Ulama berkata, Nabi memerintahkan Al-Bahili untuk meninggalkan puasa, sebab memperbanyak puasa baginya berat sebagaimana yang disebutkan dalam awal hadits. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat dipahami dengan baik.. (.

Beda Doa Niat Puasa Rajab pada Malam dan Siang Hari

Puasa Sunnah Rajab Dilakukan Berapa Hari. Beda Doa Niat Puasa Rajab pada Malam dan Siang Hari

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu amalan yang disunnahkan dalam bulan Rajab adalah berpuasa. Menurut Imam al-Ghazali (w. 1111 M), kesunnahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan. Dalam kategori tahunan terdapat pada bulan Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya’ban (Imam al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 431). Baca Juga : 6 Metode Puasa Intermiten untuk Turunkan Berat Badan dan Perut Buncit.

Sebagai saran, puasa Rajab baiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syattha’ (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Rajab (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).

Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”. Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Puasa idoa.

Related Posts

Leave a reply