Puasa Sunnah Dicontohkan Oleh Nabi. Karena bulan yang istimewa, Nabi Muhammad menyiapkan diri dalam menyambut Ramadhan dengan sejumlah amalan ibadah. Nabi juga mendorong umat Islam di sekitarnya meningkatkan ibadah sebelum Ramadhan benar-benar tiba.
Rasulullah diriwayatkan kerap melakukan amalan ibadah sunnah yang bernilai kebajikan dalam menyambut Ramadhan. Puasa sunnah selama Sya'ban dilakukan Nabi Muhammad pada masa lalu sebagaimana yang terekam dalam hadis shahih.
Meski jumlah pasti hari berpuasanya Rasulullah pada Sya'ban belum dapat dipastikan, tetapi kita dapat mengemukakan pada saat Ramadhan tiba, Rasulullah SAW seolah mengajari umat Islam terbiasa menjalani puasa setiap hari selama Ramadhan. Di sisi lain, memohon keberkahan saat bulan sabit nampak juga dilakukan Rasulullah SAW. Kemudian, Rasulullah juga mengingatkan orang-orang tentang berkah Ramadhan dan mendorong umat Muslim melakukan perbuatan yang lebih baik lagi.
Ada berbagai bentuk ibadah yang bisa dilakukan umat Islam kepada Allah SWT, salah satunya adalah puasa. Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman mengenai perintah melaksanakan ibadah puasa. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada berbagai manfaat puasa, yakni mendetoksifikasi tubuh secara optimal serta meregenerasi sel dengan baik. Puasa sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Keutamaan puasa hari Arafah adalah menghapus dosa dua tahun orang yang melaksanakannya. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata.
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Bahkan, dalam hadits riwayat Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi Rasulullah SAW pernah bersabda,. Dalam hadits riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.".
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh.".
Suara.com - Kurang dari seminggu lagi umat Muslim di seluruh dunia akan segera menjalankan puasa wajib Ramadan. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat akhir umurnya menyampaikan untuk melaksanakan puasa sejak 9 Muharram. Baca Juga: Prilly Latuconsina Cari Pacar yang Nilai Dirinya Bukan Sebagai Artis. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Keutamaan puasa sunnah ini disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasa’I, dan At-Tirmidzi, Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassallam bersabda:. “Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (bulan hijriah).”.
“Kekasihku yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati yaitu berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan salat duha, dan mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Puasa Sunnah ini dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap orang yang belum menikah sebagai pengingat diri.
Puasa ini bisa dilakukan kapan saja kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Puasa Asyura ada tuntunannya dari Rasulullah SAW. Ibadah puasa ini amalan sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW sehingga perlu untuk mengamalkannya.
"Sebabnya adalah itu hari kemenangan Nabi Musa AS dan pengikutnya atas firaun dan bala tentaranya," kata Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Dr Muhammad Zaitun Rasmin, saat dihubungi, Republika.co.id, Kamis (19/8). Menurut Ustadz Zaitun yang juga Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI ini menyampaikan, nilainya dari puasa Syura ini bisa menghapuskan dosa (selain dosa besar) selama setahun yang telah berlalu. "Tapi Apabila seseorang terlewat puasa 9 Muharram atau Tasua, maka tidak mengapa kalau dia puasa 10 Muharram saja," katanya. Demikian juga Imam Syafii dalam kitabb Al-Umm dan Al-Imla menyatakan kesunnahan berpuasa tiga hari itu, termasuk pendapat Abu Hamid dan lainnya.
Dalilnya adalah riwayat dari Imam Ahmad “Puasalah hari Asyura, dan berbedalah dengan Yahudi (dengan) puasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.”. Ustadz Zaitun menyebut memang hadits ini sebahagian ulama memandang lemah tetapi sebahagian lagi menganggap hasan.
Akan tetapi kebolehan puasa 11 Muharam didukung hadits sahih yang umum riwayat imam Muslim:. Jadi yang mau puasa tanggal 11 Muharam untuk melengkapi puasa Asyuranya silakan dan yang merasa cukup dengan asyura saja juga silakan.".
Salah satunya, adalah dilahirkannya beliau pada hari tersebut, wafatnya, dan diturunkannya Alquran kepadanya untuk pertama kalinya. Sebab, Nabi Muhammad SAW ingin ketika amalannya diangkat ke hadapan Allah swt beliau dalam keadaan shaum.
Aisyah ra mengatakan, "Rasulullah saw biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.". Hal ini juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, di mana Rasulullah saw bersabda, "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.".
Septian El Syakir dalam buku berjudul "Islamic Hypnoparenting: Mendidik Anak Masa Kini ala Rasulullah", menyebutkan keutamaan orang yang berpuasa. Hal itu di antaranya, ampunan dan pahala yang sangat besar, puasa adalah tameng terhadap api neraka, puasa adalah pemutus syahwat, orang yang berpuasa mendapat ganjaran khusus di sisi Allah.
Ada pula shalat sunnah yang selalu dijaga oleh Rasulullah SAW. REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Rasulullah SAW adalah teladan bagi kaum Muslimin dalam berbagai hal, terutama ibadah.
“Kebiasaan Rasulullah dalam beribadah itu perlu kita contoh dan laksanakan semampu kita,” kata Ustaz Taufiqurrohman SQ saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/8). Di antara ibadah yang dilakukan secara istiqamah oleh Rasulullah SAW adalah puasa sunnah. “Ada beberapa puasa sunnah yang selalu dilaksanakan oleh Rasulullah SAW, yakni puasa di bulan Muharram, puasa di bulan Dzulhijjah, dan puasa tengah bulan (ayyamul baidh),” kata Ustaz Taufiqurrohman yang juga dikenal sebagai Ustaz Pantun.
Ia lalu mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Siti Hafsah, bahwa ada empat perkara yang tak pernah Nabi tinggalkan. Keempat perkara itu adalah puasa di hari ke-10 bulan Muharram, puasa tanggal 1-9 hari bulan Dzulhijah, puasa tiga hari di setiap bulan Islam tanggal 13, 14 dan 15 (ayyamul baid), dan shalat sunnah dua rakaat sebelum Shubuh atau biasa disebut shalat sunnah Fajar.
“Marilah kita jaga tiga jenis puasa sunnah tersebut dan shalat sunnah Fajar. Kita jadikan amalan rutin kita. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung dan berbahagia di dunia dan akhirat,” tuturnya.
Ada beberapa macam puasa sunnah yang bisa dilakukan bergantung dengan kebutuhan. Adapun niat puasa sunnah ini adalah Nawaitu shauma ghodiin an adai sunnatun ayyamil Biidh lilahi taala. Untuk menjalankannya ibadah puasa sunnah syawal, niatnya adalah " Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala.". Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Syaban.". Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air.
Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina. Ini karena di hari yang sama yaitu tanggal 10 Muharram, orang-orang Yahudi juga melakukan puasa. "nawaitu sauma gadhin min yaumi tasu’a sunnatan lillahi ta’ala.".
Artinya: “ Aku berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.”.