Puasa Ramadhan Tanpa Shalat 5 Waktu. TRIBUNJATENG.COM- Berikut penjelasan tentang seorang muslim yang berpuasa namun meninggalkan sholat 5 waktu. Puasa Ramadhan dan Sholat merupakan rukun islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Namun dalam kenyataannya, ada sebagian umat Muslim yang semangat melakukan puasa Ramadan tetapi pada saat yang bersamaan meninggalkan shalat wajib lima waktu.
Padahal dalam Islam, shalat wajib lima waktu merupakan ibadah pokok yang tidak boleh ditinggalkan. Dalam kondisi demikian, sahkah puasa seseorang yang meninggalkan shalat wajib lima waktu?
فمن صـام وهو لا يصلي فصومه صحيح غير فاسد؛ لأنه لا يُشتَرَط لصحة الصوم إقامة الصلاة، ولكنه آثمٌ شرعًا من جهة تركه للصلاة، ومرتكب بذلك لكبيرة من كبائر الذنوب، ويجب عليه أن يبادر بالتوبة إلى الله تعالى، أما مسألة الأجر فموكولة إلى الله تعالى، غير أن الصائم المُصَلِّى أرجى ثوابًا وأجرًا وقَبولًا ممن لا يصلى. Hal ini karena sahnya puasa tidak disyaratkan harus melaksanakan shalat.
Ratusan umat muslim menunaikan sholat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2012) malam. Namun, apakah orang yang hanya melaksanakan puasa, tapi tak salat tarawih maupun lima waktu mendapat pahala?
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Diangkat dari ummatku dosa karena keliru, lupa dan sesuatu yang dipaksakan kepadanya.". Sedang puasa orang yang meninggalkan salat karena lupa atau tertidur, tetap sah dan dapat pahala. Namun ia tidak mendapat tambahan pahala yang diperoleh khusus di bulan Ramadan saja.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mendirikan shalat (qiyam) Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap balasan dari Allah, niscaya diampuni dosa yang telah lalu.".
TANYA: Apa hukum puasa bagi orang yang tidak pernah melaksanakan shalat 5 waktu, kecuali di bulan Ramadan, bahkan terkadang puasa namun tidak shalat? Jawab: Terdapat satu kaidah: Setiap orang yang berstatus nonmuslim maka seluruh amalnya batal. “Barang siapa yang kafir sesudah beriman (murtad) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi,” (QS.
Hanya saja, pelanggaran orang ini, dia tidak menjaga shalatnya. Keterangan tambahan dari Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah):.
Allah memberikan syarat adanya persaudaraan antara kita dengan orang musyrik dengan tiga hal: tobat dari syirik, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Hadis dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu; Nabi SAW bersabda,. “Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat,” (HR.
Hadis dari Buraidah bin Hashib radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW bersabda,. العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة ، فمن تركها فقد كفر.
Tidak bisa kemudian salah satunya dianggap lebih penting hingga mengabaikan yang lain sebagai syarat sah puasa ramadhan . Dimana kemudian memunculkan fenomena, banyak orang yang menjalankam puasa ramadhan tetapi mengabaikam ibadah sholat luma waktu.
Hadist diatas menerangkan bahwa, berpuasa tanpa menjalankan sholat merupakan hal yang sia-sia sebagaimana hukum bersetubuh di bulan ramadhan dan zina dalam islam . Artinya bahwa shalat dan puasa memiliki esensi yang sama sebagai kewajiban umat muslim sebagaimana hukum ceramah di bulan ramadhan .
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa shalat ialah amalan pertama yang dilihat (hisab) Allah di hari akhirat kelak” (HR Ibn Majah). Secara jelas dalam hadist tersebut menegaskan bahwa shalat adalah amalan pertama yang akan dilihat atau dihisab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Diangkat dari ummatku dosa karena keliru, lupa dan sesuatu yang dipaksakan kepadanya.” (HR Ibnu Hibban).
Puasa Ramadhan memang selalu ditunggu kehadirannya oleh setiap umat Muslim di seluruh dunia. Mereka berharap, akan mendapatkan beribu kebaikan yang berlipat ganda ketika menjalankan setiap amalan ibadah di bulan suci tersebut.
Namun, tak jarang manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang tak lepas oleh segala luputnya, sering kali lalai untuk menjalankan ibadah shalat wajib ketika di bulan Ramadhan. Lantas, bagaimana hukum orang yang berpuasa Ramadhan tetapi tidak menjalankan ibadah shalat wajib? H. Agus Mukmin, Lc., M.Hum bahwa ada 2 (dua) kriteria hukum yang dikenakan bagi orang tersebut. Hukum yang kedua, Jika orang tersebut meninggalkan sholat saat puasa dikarenakan kelalaian, malas ataupun lupa maka orang tersebut tetap muslim dan tidak membatalkan ibadah puasanya.
Dan masih banyak lagi perintah kewajiban mendirikan shalat yang disebutkan dalam Alquran. Nabi Muhammad SAW juga menegaskan kewajiban setiap Muslim untuk melaksanakan shalat lima waktu.
Nash-nash d iatas menunjukkan bahwa mendirikan shalat lima waktu itu hukumnya wajib bagi setiap pribadi Muslim dan telah ditentukan waktunya. Sebagaimana pernah disampaikan Rasulullah SAW, bahwa yang membedakan orang Islam dengan kafir adalah shalatnya. Dari Jabir bin Abdullah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: Yang membedakan Muslim dengan kafir adalah meninggalkan shalat.
Imam Syafii dan Ahmad menyatakan, orang yang meninggalkan shalat maka dia harus bertobat. Abu Bakar Ath-Tharthusyi sebagaimana dikutip Syekh Kamil Muhammad Uwaidah, dalam Fikih Muslimah, menyebutkan, Menurut Imam Malik, wanita yang meninggalkan shalat (tanpa alasan yang jelas, Red), harus diingatkan dengan keras, selama masih ada waktunya.
Sedangkan Syekh Muhammad Kamil sendiri berpendapat, tidak mesti harus dibunuh, namun ia wajib diingatkan. Menurutnya, hadis di atas masih ada yang memperdebatkannya, terutama berkaitan dengan berapa kali si pelaku meninggalkannya.
Dalam sebuah riwayat, Sufyan Ats-Tsauri, Imam Malik, dan Ahmad berkata, Dengan meninggalkan satu kali shalat, seseorang perempuan Muslim dapat dikenai sanksi dibunuh.