Puasa Ramadhan Dikerjakan Untuk Meningkatkan. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya. Ketentuan-ketentuan Allah SWT mengenai puasa Ramadhan yang demikian sempurna mengisyaratkan kemuliaan dan pentingnya puasa bagi orang yang beriman, yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Dengan demikian puasa Ramadhan memiliki makna ketaatan mahluk pada Penciptanya karena dengan berbagai persyaratan yang ditentukan dengan ikhlas kita tetap melaksanakannya dan sekaligus menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan shaum dari perbuatan yang tidak baik, tetapi memperbanyak perbuatan baik.

Makna Ibadah Puasa untuk meningkatkan disiplin diri dan Etos

Hikmah menjalankan ibadah puasa berkaitan erat dengan amalan puasa yang dijalani, tidak terbatas hanya dengan menahan lapar dan dahaga, namun berkaitan pula dengan menjalankan amalan ibadah puasa Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, menghindarkan diri dari perbuatan yang haram, serta kegiatan lain dalam kehidupan ini. Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita harus patuh pada waktu sahur dan buka. Umat muslim dan muslimah pada hakekatnya adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun demikian, ada kalanya karena kesibukan pekerjaan duniawi dan hawa nafsu, terkadang melupakan kewajiban ibadah.

Pada bulan suci Ramadhan ini, kita dilatih untuk mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah dengan imbalan pahala yang berlipat ganda. Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil untuk berbuka puasa di mesjid secara gratis dan bergiliran.

Dengan demikian kita harus menjalankannya pada kehidupan keseharian di tempat kerja dan lingkungan masyarakat. Selama Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan.

Misalnya tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.

Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes melitus dan lain-lain. Maka dengan kita menjalankan puasa dibulan suci Ramadhan ini paling tidak dapat memberikan kesempatan bagi alat pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran yang merusak kesehatan dan memblokir makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup. Disclaimer : Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.

10 Amalan Bulan Ramadhan yang Dapat Dilakukan Selain Puasa

Puasa Ramadhan Dikerjakan Untuk Meningkatkan. 10 Amalan Bulan Ramadhan yang Dapat Dilakukan Selain Puasa

Salah satu amalan di bulan Ramadhan yang dapat dilakukan selain puasa adalah dengan cara memperbanyak sedekah. Oleh sebab itu, sudah semestinya sebagai umat Muslim untuk mencontoh beliau di bulan yang penuh barakah ini.

Inilah 10 manfaat puasa di bulan Ramadan bagi kesehatan

Puasa Ramadhan Dikerjakan Untuk Meningkatkan. Inilah 10 manfaat puasa di bulan Ramadan bagi kesehatan

10 Manfaat puasa Ramadan bagi kesehatan. Manfaat puasa ramadhan juga dapat membantu proses regenerasi sel dalam tubuh. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi penderita diabetes.

Tak hanya itu, puasa juga dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil lantaran mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah dalam tubuh. Beberapa penelitian menemukan bahwa manfaat puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan dan meningkatkan kondisi kesehatan tubuh. Dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan produksi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa puasa dalam jangka waktu tertentu dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat membantu menurunkan berat badan. Selain itu, puasa dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin secara stabil sehingga dapat mengoptimalkan kadar HGH.

Selanjutnya, manfaat puasa adalah dapat membantu dalam pengobatan dan pencegahan kanker. Salah satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat membantu memblokir pembentukan tumor dan meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pengobatan kanker.

7 Manfaat Puasa dalam Tinjauan Psikologi

Puasa Ramadhan Dikerjakan Untuk Meningkatkan. 7 Manfaat Puasa dalam Tinjauan Psikologi

Oleh : Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog. Puasa yang akan kita bahas ini adalah puasa yang dituntunkan agama Islam.

Bila kita melakukannya, maka akan hadir berbagai hal yang positif yang menyehatkan fisik kita, mental kita dan akan menghilang berbagai hal yang negatif yang dapat merusak atau mengganggu kesehatan mental kita. Beberapa di antaranya adalah (1) ketahanan fisik, (2) nilai dan pengalaman keagamaan, (3) nilai sosial, (4) kontrol diri, (5) kreativitas, (6) agresivitas, dan (7) perilaku seks. Selama waktu tersebut orang yang berpuasa tidak melakukan aktivitas makan dan minum. Defrizal Siregar dan Juriana (2005) meneliti kondisi fisik –khususnya glukosa darah—orang berpuasa yang melakukan aktivitas fisik dan orang berpuasa yang tidak melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini melibatkan 30 (tiga puluh) orang mahasiswa sebagai sample, dengan pembagian 15 orang yang berpuasa dengan kerja fisik dan 15 orang yang berpuasa tanpa kerja fisik. Dari hasil analisis dan uji hipotesis, diperoleh rata-rata kadar glukosa darah orang berpuasa dengan kerja fisik pada pukul 05.00 adalah 94,6 mg/dl, pada pukul 16.00 adalah 86.67 mg/dl.

Sementara itu, rata-rata kadar glukosa darah orang berpuasa tanpa kerja fisik pada pukul 05.00 adalah 89,73 mg/dl sedangkan pada pukul 16.00 adalah 81.13 mg/dl. Terjadi penurunan yang signifikan kadar glukosa darah pada pengukuran jam 05.00 ke pengukuran jam 16.00 dan (2) Terdapat perbedaan selisih kadar glukosa antara kelompok puasa dengan kerja fisik dan puasa tanpa kerja fisik. Berdasarkan kesimpulan penelitian Defrizal Siregar dan Juriana (2005) ini, diketahui bahwa berpuasa dengan kerja fisik tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap kadar glukosa darah.

Kedua: Puasa Meningkatkan Nilai dan Pengalaman Keagamaan. Menurut Eduard Spranger (Sumadi Suryabrata, 2011), nilai hidup yang berkembang dalam diri seseorang dipengaruhi oleh aktivitas latihan yang dilakukan orang tersebut. Salah satu hal terpenting dalam pengetahuan agama adalah strategisnya posisi aktivitas di bulan ramadhan di mata Allah ’Azza wa jalla. Pengalaman keagamaan digambarkan oleh William James (2004) sebagai ungkapan religius yang tertanam dalam relung sanubari terdalam masing-masing pribadi. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dengan penambahan: ”Semua ibadah anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, (yang dilakukan) untuk-Ku, dan Aku akan memberinya pahala untuknya.” Ada dua kegembiraan untuk orang yang berpuasa: pertama pada saat berbuka (ifthar) puasa, dan kedua pada saat bertemu dengan Tuhannya; pada saat itulah ia akan menemukan keriangan dengan puasanya.”. Berdasarkan hadis di atas, dapatlah diketahui bahwa salah satu pengalaman yang mungkin diperoleh seseorang adalah pengalaman beragama berupa ”bertemu dengan Tuhan”.

Sebuah contoh ungkapan yang disampaikan oleh seorang pengamal ramahan yang intensif adalah suatu muhasabah terhadap diri sendiri yang berupa ”apa yang bisa kita lakukan kepada orang tua kita”. Di samping itu, pada waktu puasa seseorang dianjurkan untuk melakukan ibadah horisontal (memberi makan orang yang berpuasa, memberi infaq, menyerahkan zakat fitrah, menyerahkan zakat mal, mengganti ketidakmampuan berpuasa dengan fidyah, dan sebagainya), maka puasa akan meningkatkan nilai sosial. Rasulullah sendiri memberi contoh untuk beramal yang sebanyak-banyaknya kepada orang lain.

Berdasarkan penjelasan di atas, disarankan bagi anda yang berminat untuk meneliti: perbedaan nilai hidup orang-orang Islam antara sebelum dan sesudah berpuasa ramadhan, hubungan puasa dengan intensi prososial, hubungan puasa dengan altruisme, dan sebagainya. Kontrol diri, menurut Calhoun dan Acocella (1990), adalah kemampuan individu untuk memandu, mengarahkan dan mengatur perilakunya dalam menghadapi stimulus sehingga menghasilkan akibat yang diinginkan dan menghindari hal yang tidak diinginkan. Tentang bagaimana orientasi keagamaan intrinsik, khususnya berpuasa, berpengaruh terhadap kontrol diri, akan disampaikan dalam penjelasan berikut. Dalam situasi seperti ini, seseorang menerima stimulus yang mengancam yang berasal dari luar dirinya.

Proses latihan yang terus-menerus secara konsisten menghasilkan efek yang relatif menetap, yaitu kontrol diri. Dalam penelitian yang pernah penulis lakukan, ada seorang kreator Muslim yang mempercayai bahwa di bulan ramadhan ia lebih mudah untuk mendapatkan ide-ide cemerlang. Cara yang ditempuh oleh kreator Muslim adalah dengan menambah wawasan tentang hal yang diminati, di antaranya adalah membaca, terutama buku, namun bisa juga majalah atau bacaan yang lain.

Boleh dikatakan bahwa aktivitas utama mereka adalah melakukan usaha secara sengaja untuk penambahan pemahaman atas suatu permasalahan yang mereka minati. Hal lain yang juga dipandang sebagai cara untuk menghasilkan kreativitas tulisan adalah dengan mengamati dan terlibat secara langsung.

Dalam situasi seperti ini yang dapat mereka lakukan adalah mengerjakan aktivitas yang berbeda dari aktivitas kreatif yang biasa merka lakukan. Dalam penelitian yang penulis (Nashori, 2005) lakukan ditemukan bahwa aktivitas lain itu bisa berupa melakukan aktivitas yang menyenangkan (seperti aktivitas bersama keluarga, membuat suasana atau datang dalam suasana baru, berkebun), tapi juga dalam bentuk beribadah kepada Allah ‘Azza wa jalla.

Aktivitas beribadah (berdoa, puasa, shalat sunnat) adalah aktivitas yang dipandang penting oleh kreator Muslim. Ide akan sampai ke otak kita bila melakukan usaha yang langsung berhubungan dengan Allah, seperti berdoa, shalat, dan berpuasa. Berdasarkan penjelasan di atas, menarik untuk dilakukan penelitian empiris: hubungan intensitas puasa dengan kreativitas. Agresivitas adalah kecenderungan untuk melakukan perilaku menyakiti orang lain, baik secara fisik ataupun verbal (Baron & Byrne, 2004).

Bila seseorang berpuasa, maka ia dilatih untuk mengendalikan diri. Sebuah hadis Nabi mengungkapkan bahwa salah satu yang semestinya dilakukan orang yang berpuasa adalah ”berpuasa berkata-kata yang menyakitkan”.

Pengendalian diri yang memiliki frekuensi tinggi ditambah dengan penghayatan yang lebih tinggi (misalnya menghayati bahwa sangatlah kasihan orang yang diejek atau dipermalukan) selama berpuasa akan menjadikan agresivitas atau kecenderungan untuk menyakiti orang lain berkurang. Fakta-fakta yang berkembang dalam kehidupan sosial kita menunjukkan bahwa saat bulan puasa berbagai kekerasan dan agresivitas berkurang. Dengan penjelasan di atas, disarankan agar bisa dilakukan penelitian psikologi yang dapat mengungkap pengaruh puasa terhadap penurunan agresivitas.

Dalam situasi demikian, dapatkah puasa menurunkan dorongan seks? Istirahtnya perut manusia saat berpuasa menjadikan nafsu atau dorongan seks mengalami penurunan.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merekomendasikan untuk melakukan penelitian hubungan antara puasa dan penurunan kecenderungan perilaku seks. Dalam H.N.

Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII. Kiat-kiat Menjadi Penulis Muslim Kreatif.

Dalam H. Fuad Nashori dkk (eds), Prosiding Temu Ilmiah Nasional Psikologi Islami I. Yogyakarta: PP API, Penerbit Insania Cit, dan Fakultas Psikologi UII. Penulis: Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog.

SYUKUR, IKHLAS DAN SABAR: Kunci Keberhasilan Berpuasa

Puasa Ramadhan Dikerjakan Untuk Meningkatkan. SYUKUR, IKHLAS DAN SABAR: Kunci Keberhasilan Berpuasa

Berpuasa dalam Bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh orang muslim dengan menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat lainnya. Setiap orang yang berpuasa selalu berharap bahwa puasanya akan diterima oleh Allah SWT. Dengan demikian, bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini menjadi penting untuk dilakukan oleh setiap orang karena Allah akan menambah nikmat lebih banyak lagi kepada setiap orang yang bersyukur. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim: 7 yang berbunyi: “Dan ingatlah, tatkala Tuhuanmu mempermaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” Oleh karena itu, terlepas dari berbagai godaan dan tantangan yang dihadapi dalam berpuasa, maka bersyukur merupakan salah satu sikap yang dapat diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari baik dalam beribadah kepada Allah maupun beramal kepada sesama manusia, sehingga dengan bersyukur maka akan meningkatkan kualitas iman seseorang. Allah tidak akan menerima suatu awal perbuatan tanpa dikerjakan secara ikhlas.

9 Hikmah Puasa Ramadhan, Salah Satunya Meningkatkan

Puasa Ramadhan Dikerjakan Untuk Meningkatkan. 9 Hikmah Puasa Ramadhan, Salah Satunya Meningkatkan

Suara.com - Puasa adalah kegiatan yang dilakukan menahan diri dari nafsu mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik saat menjalankan ibadah puasa.

Berikut adalah hikmah yang bisa kita petik dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan:. Tujuan dari puasa kita adalah untuk mentaati segala perintah Allah demi mendekatkan diri kepadanya. Saat kita menjalankan ibadah puasa kita tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetepi kita juga menjaga diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak baik pula.

Bulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ketakwaan, nilai moral dan sosial. Artinya hikmah yang bisa kita petik saat kita menjalankan puasa adalah kita bisa menahan hawa nafsu kita. Emosi atau marah adalah salah satu hal yang bisa membatalkan ibadah puasa kita, oleh karena itu saat kita menjalankan puasa Ramadhan kita diwajibkan untuk bisa mengontrol emosi kita. Terlebih kita diwajibkan untuk bisa mengontrol emosi kita selama sebulan penuh, tentunya hal ini bisa kita jadikan sebagai sarana kita untuk berlatih dalam mengontrol emosi kita. Hikmah puasa yang bisa ketik selain untuk kesehatan rohani juga untuk kesehatan rohani, dibawah adalah kebaikan jasmani yang bisa kita dapatkan saat kita menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan:.

Related Posts

Leave a reply