Puasa Ramadan Diwajibkan Pada Tahun Berapa Hijrah. Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan menyambut bulan suci. .
Di bulan penuh berkah tersebut, Muslim yang memenuhi syarat diwajibkan untuk berpuasa. Kedudukan puasa Ramadhan juga sangat penting karena menjadi salah satu pilar utama agama Islam.
Puasa Ramadhan ini sendiri mulai disyari’atkan sejak 10 Syaban tahun ke-2 Hijriah. Atau dalam kalimat lain, puasa Ramadhan baru diwajibkan satu setengah tahun sesudah peristiwa hijrah, dari Mekkah ke Madinah.
Perintah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan ini dilaksanakan umat islam secara wajib setelah turunnya surah Al-Baqrah ayat 183. Ramadhan sendiri merupakan bulan ke-9 dalam urutan kalender islam.
Berpuasa di bulan Ramadhan termasuk ke dalam rukun islam.
Sejarah puasa Ramadhan bagi umat Islam memiliki makna yang sangat mendalam terutama untuk mempercayai adanya kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan beribadah kepada Allah SWT. Puasa juga dilakukan tidak hanya saat waktu bulan Ramadhan saja. Namun orang Islam juga melakukan puasa-puasa lain di luar bulan Ramadhan.
Perintah untuk melaksanakan puasa sendiri sudah tercantum dalam Q.S. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa. Allah menyuruh kaum jahiliah untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan namun mereka menentangnya. Kemudian pada jaman Nabi Muhammad SAW puasa Ramadhan kembali di lakukan lagi atas perintah Allah SWT, melalui beberapa proses.
Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum sejarah puasa Ramadhan dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (1/5/2019).
JAKARTA, AYOJAKARTA.COM -- Selama berabad-abad, puasa merupakan salah satu ritual yang dijalani oleh sebagian masyarakat untuk memenuhi tuntutan agama atau tradisi. Di kalangan masyarakat Arab, khususnya orang-orang Quraisy, kebiasaan berpuasa bukan sesuatu yang sama sekali asing.
Di dalam Shahih Bukhari sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha disebutkan bahwa sejak zaman jahiliyah, orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari Asyura’ (10 Muharram). Puasa di bulan Ramadhan baru diperintahkan pada tahun ke-2 setelah Hijrah Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam ke Madinah. Begitu pula satu atau dua hari sebelum Idul Fitri pada tahun itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para sahabat untuk mengeluarkan zakat fitrah.
Selain itu juga dijelaskan melalui beberapa hadist yang mengatakan bahwa puasa Ramadhan adalah amalan wajib umat Islam. Artinya: Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
↑ BBC – Religions Retrieved 25 July 2012. ↑ Fasting (Al Siyam) – الصيام – Page 18, el Bahay el Kholi, 1998.
↑ IslamQA, "It is not permissible for one who is fasting to insult anyone", URL: http://islamqa.info/en/37658. ↑ Islam, Andrew Egan – 2002 – page 24.
↑ See Ibn Qutaybah,op.cit.page 204; Cited by Sinasi Gunduz, The Knowledge of Life, Oxford University, 1994, p. 25, note 403: "Abu al-Fida, op-cit., p.148; Bar Habraeus, op.cit. The New Faces of Christianity: Believing the Bible in the Global South (p. 182).
↑ Muhammad Mustafa al-Azami, "The History of The Qur'anic Text: From Revelation to Compilation: A Comparative Study with the Old and New Testaments", 2nd Edition (2008), Azami Publishing House. ↑ T Djamaluddin, Fatwa MUI Membuka Jalan: Penyatuan Hari Raya Segera Terwujud [1].
Berikut penjelasan Ustaz Q Nuron Habibie dari Pondok Pesantren Al Ihya Bogor kepada Suara.com tentang beberapa peristiwa penting yang terjadi selama Syaban, termasuk sejarah mengenai asal mula atau asal usul perintah puasa Ramadhan:. Pada saat Nabi Muhammad SAW telah kembali dari perjalanan Isra Miraj, diwajibkan bagi setiap kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat dan menjadikan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsho sebagai kiblatnya.
"Ini dikarenakan jika menghadap Baitul Maqdis maka mereka shalat dalam keadaan membelakangi Kabah, itu membuat hati Nabi Muhammad SAW gelisah," terangnya. Sebagaimana Allah SWT sebutkan dalam Firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 144, yang artinya: “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami hadapkan engkau ke kiblat yang engkau senangi.
"Kewajiban itu (puasa Ramadhan) ketika di tahun pertama setelah hijrah ke Kota Madinah, pada Tahun ke-2, tepatnya di Bulan Syaban, turunlah Ayat Alquran Surat Al Baqarah Ayat 183-186, yang menjelaskan kewajiban puasa selama Bulan Ramadhan," jelasnya.
Sejarah puasa Ramadhan bagi umat Islam memiliki makna sangat mendalam, karena berpuasa di bulan ini sifatnya wajib. Hukum berpuasa Ramadan yaitu fardhu (diwajibkan) bagi seseorang Muslim dewasa, kecuali mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, sudah tua, dalam perjalanan, hamil, menyusui, atau menstruasi (haid). Selama berpuasa dari pagi hari hingga petang, Muslim dilarang untuk makan, minum cairan apa pun, merokok, dan berhubungan seksual suami-istri.
Hingga akhirnya, puasa Ramadan mulai diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah (624 Masehi), bersamaan dengan syariat salat Idul Fitri, zakat fitrah, dan kurban. Kewajiban puasa Ramadan bertepatan dengan sejarah turunnya Alquran pertama kali sebagai wahyu yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa yang dikenal dengan Nuzulul Quran itu terjadi di Gua Hira melalui perantara malaikat Jibril. Bersama dengan para sahabat, Nabi Muhammad berhasil menaklukkan Kota Makkah dalam perang Fathu Mekah pada 20 Ramadan tahun 8 Hijriah.
Sampai beliau melakukan perjalana ke langit, maka diwajibkanlah lima waktu sholat yang saat ini lakasanakan oleh umat islam di seluruh dunia. Ketika tiba di Madinah, mereka ingin mendirikan sholat dengan berjamaah. Sampai saatnya ketika mereka hampir membuat lonceng tersebut, Abdullah bin Zaid r.a mengutarakan pendapatnya agar diadakan adzan, dan kemudian dia datang dan mengabarkan kepada Nabi Muhammad saw, selain itu Umar r.a juga memiliki pandangan yang sama, Maka setelah itu Rasulullah saw memerintahkan mereka untuk mengumandangkan adzan. Dalam kaitannya dengan puasa, Mu’adz bin Jaba r.a berkata: (Sesungguhnya Rasulallah saw ketika berada di Madinah, beliau berpuasa tiga hari pada tiap bulannya, Kemudian beliau berpuasa 17 bulan yang dimulai pada bulan Rabiul Awwal, sampai pada bulan Ramadhan, yaiut dengan berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya.
Dengan begitu turunlah ayat tentang kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan, yaitu:. Kemudian dikatakan bahwa barangsiapa hendak berpuasa hendaklah ia berpuasa dan barangsiapa yang hendak memberikan makan 60 orang miskin maka dibolehkan, beginilah kondisi puasa ramadhan kala itu.
Sehingga Rasululllah saw sempat menjalankan puasa ramadhan selama sembilan tahun lamanya. Sumber: Syarhu Kitab al Jami’ Li Ahkam As shiyam wa A’amal Ramadhan, Syaikh Ath Thobib Ahmad Hathibah.