Puasa Pada Hari Raya Idul Fitri Hukumnya. Sementara pemerintah menetapkan puasa Arafah jatuh pada 9 Juli 2022 sesuai dengan hasil keputusan sidang isbat awal Dzulhijjah. Aisyah RA pun kemudian menjawab keresahan Masruq dan mengatakan, segala sesuatunya lebih diutamakan dengan mengikuti yang mayoritas. Berdasarkan hadits di atas, Syekh Al Albani berpendapat, tidak masalah mengamalkan puasa Arafah meski sudah ada yang merayakan Idul Adha lebih dulu. Rasulullah SAW juga pernah bersabda dalam haditsnya mengenai sikap patuh pada keputusan pemerintah adalah wujud kewajiban dari rakyat. Sikap patuh pada pemerintah pun pernah dicontohkan oleh Ibnu Umar RA kala dirinya melihat hilal untuk penetapan awal puasa.
Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Idul Adha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa.
Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied. Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzali berkata, nabi SAW bersabda:. Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,.
Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam.". Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.
Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idulfitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda. Menurut tradisi tertentu, festival ini dimulai di Madinah setelah migrasi Nabi Muhammad SAW dari Mekah.
Anas, seorang sahabat nabi Islam yang terkenal, meriwayatkan bahwa, ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, ia menemukan orang-orang merayakan dua hari tertentu di mana mereka menghibur diri dengan rekreasi dan kegembiraan. Mendengar ini, Muhammad berkata bahwa Allah telah menetapkan dua hari perayaan: Idulfitri dan Iduladha.
Sebelum salat Id dilakukan, imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, sebab kalau selesai salat Idulfitri, baru membayar zakatnya hukumnya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari salat Idulfitri ini adalah sunah muakad.
Pada malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunahkan mengumandangkan takbir. Adapun ucapan yang disunahkan olehnya adalah Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”).
Sumber : Tangkapan layar – Nyantri Chanel (Youtube). Seluruh umat muslim yang ada di dunia diperintahkan untuk bersuka cita karena hari raya Idul Fitri akan tiba pada tanggal 1 Syawal. Bulan Syawal memiliki berbagai keistimewaan dan keutamaan yang mendatangkan kebaikan bagi umat yang mengamalkan sunnah.
Keistimewaan bulan Syawal sebaiknya disyukuri dengan beribadah kepada Allah SWT. Jadi, berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti berakhir pula amalan-amalan baik berpahala besar yang biasa didapatkan ketika bulan Ramadhan.
Tetapi harus terus berkelanjutan dan semakin ditingkatkan pada bulan Syawal. Keistimewaan bulan Syawal bisa didapatkan dengan menjalankan beberapa ibadah sunnah.
Seperti berpuasa 6 hari pada awal bulan syawal. Salah satu yang sering menjadi pertanyaan ketika bulan syawal tiba yaitu, Bagaimana Hukum Mendahulukan Puasa Syawal kemudian membayar hutang puasa ramadan (qadha puasa).
Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijah, atau Jumat (8/7) besok. Karena hal itu, kaum muslimin yang tidak ikut menjalankan ibadah haji dianjurkan untuk melakukan Puasa Arafah.
Puasa hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya" (HR. Wukuf di Arafah bagi jemaah haji dilaksanakan tanggal 9 Dzulhijjah menurut penanggalan Arab Saudi. Namun, terkadang muncul persoalan jika awal bulan Dzulhijah di Indonesia dan Arab Saudi berbeda seperti tahun ini.
Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu ikut bersama merayakannya. Berpuasa pada hari-hari Tasyrik ( 11, 12, dan 13 Zulhijjah ) Selain hari-hari tersebut, ada pula ketika dimana umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa, yaitu ketika ada kerabat atau sahabat yang sedang mengadakan pesta syukuran atau pernikahan. Hukum berpuasa pada hari ini bukan haram, melainkan makruh, karena Allah tidak menyukai bila seseorang hanya memikirkan kehidupan akhirat saja sementara kehidupan sosialnya (menjaga hubungan dengan kerabat atau masyarakat) dilepaskan. Karenanya syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Supaya semuanya mampu ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap binatang qurban itu dan merayakan hari agung. Ketika itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum.
Namun ada juga yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja. Tapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari lain.
Sedangkan bila tidak diizinkan tapi tetap puasa, karenanya puasanya haram secara syar‘i. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tidak membutuhkannya.