Puasa Pada Bulan Ramadhan Untuk Meraih Derajat Tertinggi Yaitu. Jawaban:. puasa bertujuan untuk meninggikan derajat orang berpuasa sama dengan para malaikat yang hanya beribadah dan tidak melakukan dosa. Puasa dapat meninggikan derajat orang yang beriman.
Memperoleh malam lailatul qadar yang agung itu dapat meninggikat derajat orang beriman,. di mana malam itu disembunyikan dan dirahasiakan dari pengetahuan manusia supaya orang beriman meningkatkan ibadah dan mencarinya, terutama pada malam-malam akhir Ramadhan. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Alquran pada malam Lailatul Qadar.
Penjelasan: smoga membantu :).
PUASA merupakan suatu ibadah yang mulia, paling istimewa, sangat suci dan cukup rahasia dengan berbagai ganjaran pahala. Dari Jabir, ia berkata, “Saya bertanya kepada Nabi saw, tentang penglihatan yang kebetulan terlihat, maka jawabnya: Palingkan pemandanganmu.” (HR.
Hati orang yang berpuasa sedikit tidur, diisi dengan berzikir yaitu beristigfar, bertasbih, bertahmid dan bertahlil. Nabi saw bersabda, “Bacalah Alquran, ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at kepada orang yang membacanya.” (HR.
Nabi saw bersabda, “Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka di tutup, dan setan-setan dirantai.” (HR. Nafsu setan begitu serakah terhadap makanan ketika berbuka puasa, dengan makan berlebihan dan berapa bnnyak makanan di pasar Ramadhan habis terjual, karena dipengaruhi hawa nafsu dan yang tidak habis dimakan dibuang, menjadi mubazir sebagai perbuatan setan.
Kelebihan puasa dengan dianugerahkan lailatul qadar, di mana Nabi Muhammad sendiri senantiasa mencarinya pada setiap akhir bulan Ramadhan. Dalam Sahih Muslim diriwayatkan pada malam lailatul qadar yang dirahasiakan itu, 70.000 malaikat akan turun dari Sidratul Muntaha ke bumi.
Semua aktivitas ibadah dan membaca Alquran sepanjang Ramadhan untuk mendapat rahasia lailatul qadar bagi meraih pahala, mengharapkan pengampunan, meraih surga, paling kurang kita dapat beribadah pada malam itu dan lebih baik kalau mendapat pahala ibadah seribu bulan.
Bulan yang suci dan memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Demikian disampaikan Rektor UII Nandang Sutrisno, S.H.,LLM.,M.Hum.,Ph.D., saat memberikan ceramah sebelum pelaksanaan Shalat Tarawih malam pertama bulan Ramadan 1438 H di Masjid Ulil Albab UII.
Dalam ceramahnya, Nandang Sutrisno, Ph.D mengajak seluruh jamaah dan sivitas akademika UII untuk bersungguh-sungguh beribadah pada bulan Ramadan agar mencapai derajat manusia Muttaqin sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 183. Nandang menjelaskan bulan Ramadan sangat istimewa karena Allah secara langsung menyuruh kepada orang-orang beriman untuk menjalankan puasa seperti orang-orang terdahulu agar mencapai derajat manusia bertaqwa.
Tingkatan yang pertama adalah Muslim, untuk menjadi muslim dilakukan dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat sebagai bukti sumpah terhadap Allah dan Rasulullah Muhammad S.A.W. Pada akhir ceramahnya, Nandang Sutrisno, Ph.D, juga mengajak seluruh jamaah Masjid Ulil Albab untuk menyambut bulan Ramadan kali ini dengan sukacita dan penuh makna. “Kita menyambut bulan Ramadan itu harus dengan rona kegembiraan. Bulan Ramadan penuh dengan ampunan, amal ibadah akan dilipat gandakan.
Oleh karena itu, dalam beribadah harus memiliki standar agar bisa selalu ditingkatkan. Kalau ibadah seseorang sudah memenuhi standar yang ia buat, maka suatu saat seseorang dapat meningkatkan porsi ibadahnya tersebut.” Jelas Nandang Sutrisno, Ph.D. (MHH/HM).
Oleh karena itu, di dalam al Quran disebutkan hak-hak mereka secara khusus tanpa menyebutkan hak yang lainnya. Dia mendermakan kebaikan kepada hamba Allah yang lainnya baik melalui hartanya, kehormatannya, ilmunya, maupun raganya.
Adapun kadar ihsan yang mustahab (dianjurkan) di dalam beribadah kepada Allah memiliki dua tingkatan, yaitu :. Yakni seseorang yang beramal senantiasa merasa diawasi dan diperhatikan oleh Allah dalam setiap aktivitasnya.
Tingkatan ini lebih tinggi dari yang pertama, yaitu seseorang senantiasa memeperhatikan sifat-sifat Allah dan mengaitkan seluruh aktifitasnya dengan sifat-sifat tersebut. Kalau kita cermati pembahasan di atas, untuk meraih derajat ihsan, sangat erat kaitannya dengan benarnya pengilmuan seseorang tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah. 🔍 Dalil Haramnya Rokok, Mentadaburi Adalah, Ancaman Bagi Istri Yang Durhaka Berani Kepada Suaminya, Debat Yusuf Estes Vs Pendeta.