Puasa Daud Muslim Or Id. Lalu ia menceritakan hal ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Berpuasalah setiap bulannya selama tiga hari”. Lalu ia terus menjawab yang sama sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Khatamkanlah setiap 3 hari”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu berpuasalah sehari, lalu berikutnya tidak puasa dua hari“.
Maksudnya adalah jangan sampai puasa Daud melalaikan dari perkara yang wajib seperti jihad.” (Syarh ‘Umdatil Ahkam, hal. Syarh ‘Umdatil Ahkam, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Darut Tauhid, cetakan pertama, tahun 1431 H.
“Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).”[1]. Abu Daud berkata, ‘Musaddad telah menyebutkan kepada kami, Hasyim telah menyebutkan kepada kami dari Hushain, dari Mu’adz bin Zuhrah, bahwasanya dia menyampaikan, ‘Sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan, ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu.’”[2].
Dan seperti kita tahu bersama bahwa Ibnu Hibban dikenal oleh para ulama sebagai orang yang mutasahil, yaitu bermudah-mudahan dalam menshohihkan hadits-ed. Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,.
Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”. Tahdzirul Khalan min Riwayatil Hadits hawla Ramadhan, Syekh Abdullah Muhammad al-Hamidi, Dar Ibnu Hazm, diunduh dari www.waqfeya.com (URL: http://ia311036.us.archive.org/0/items/waq57114/57114.pdf). Zaadul Ma’ad fii Hadyi Khoiril ‘Ibad, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Tahqiq: Syaikh ‘Abdul Qodir ‘Arfan, Darul Fikr, cetakan pertama, 1424 H (jilid kedua).
"Apabila dia berniat hendak melakukan kejahatan yakni menganiaya orang lain, maka Allah memberinya rasa iba atau kasihan sehingga ia mengurungkan niat buruknya tersebut," katanya. Salah satu rahasia Puasa Daud yaitu dikaruniai budi, pekerti yang luhur.
Manakala bertutur kata senantiasa santun, sabar, rendah hati, suka mengalah, tidak egois, senang berteman, sehingga orang lain melihatnya menarik dan penuh kesan. Kelima, puasa Daud menumbuhkan sifat hilm (emosi dapat ditahan dengan baik).
Rasa hilm menahan emosi akan dikaruniai Allah kepada orang yang istiqamah menjalankan puasa Daud. Sebab pada dasarnya orang yang hendak melakukan Puasa Daud harus siap untuk bersifat sabar. "Adapun cara mencegah marah itu dengan berwudu, mengubah posisi dan mencari kesibukan," katanya. Bersyukur merupakan salah satu ibadah mulia kepada Allah yang mudah dilaksanakan, tidak memerlukan tenaga dan pikiran. Dengan bersyukur berarti kita mengingat Allah yang Mahakaya, Mahapengasih, Mahapenyayang dan Mahapenyantun. "Puasa Daud dapat mendukung terciptanya keluarga yang harmonis sakinah, mawadah, warahmah," katanya.
SuaraJatim.id - Dalam Islam banyak sekali amalan sunnah yang bisa dijalankan sebagai pelengkap ibadah wajib. Salah satu sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW adalah Puasa Daud.
Banyak riwayah hadist yang menyatakan keutamaan dan keistimewaan Puasa Daud. “Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam.
Namun hal tersebut dengan catatan puasa ini dilakukan secara teratur.
Baca juga: Masuk Islam, Gadis Cantik Asal Amerika Ini Tegaskan Tuhan Tidak Miliki Anak. Dilansir laman Muslim.or.id, terdapat makna yang sangat baik di balik doa berbuka puasa tersebut.
Semua Muslim diajarkan selalu bersyukur karena masih bisa berpuasa sekaligus menikmati waktu berbuka saat azan Sholat Magrib berkumandang. Baca juga: Abu Nawas Beri Jawaban Cerdas soal Telur dan Ayam, Raja pun Kebingungan, Terpaksa Kasih Hadiah.
(HR Bukhari Nomor 1954, Muslim Nomor 1100) Baca juga: Bacaan Zikir Petang Hari Ini, Kamis 20 Januari 2022M/17 Jumadil Akhir 1443H Baca juga: 7 Macam Amal Menurut Balasannya, Nomor 6 hingga 700 Kali Lipat Pahala Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda: لا يزالُ النَّاسُ بخَيرٍ ما عجَّلوا الفِطرَ عجِّلوا الفطرَ Artinya: "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.".