Puasa Bayar Hutang Puasa Ramadhan. Liputan6.com, Jakarta - Sebagian umat Islam pada bulan Ramadhan lalu tak mampu menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Kegiatan ini diawali dengan membaca niat membayar utang puasa di malam hari atau pada waktu sahur.
Qadha adalah keringanan yang diberikan Allah kepada umatnya untuknya membayar hutang puasa Ramadan, berikut ketentuannya. Dikutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus dibayar atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Berikut niat dan tata cara puasa qadha bagi yang ingin melaksanakannya.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.". Setelah membaca niat, muslim yang sedang melakukan puasa qadha wajib menghindari larangan dan melaksanakan kewajiban sesuai aturan agama.
Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin. Sama seperti saat seorang muslim punya hutang lainnya, puasa qadha harus dilaksanakan secepatnya.
Terlebih lagi, puasa juga merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima. Akan tetapi, di samping itu Allah SWT memberikan keringanan kepada mereka umat muslim untuk tidak dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Dari ayat di atas dijelaskan bahwasannya keringanan yang Allah SWT berikan kepada orang yang tidak sanggup untuk melakukan ibadah puasa dengan alasan sakit dan shafar (melakukan perjalanan). Diperbolehkannya berbuka pada hari itu, kemudian kewajiban baginya untuk mengganti puasa diwaktu yang lain. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Sebagaimana wanita pada umumnya, Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha di bulan Ramadhan memiliki udzur, sehingga tidak berpuasa entah karena haidh atau alasan lainnya.
Karena kesempatan yang tersisa hanya di bulan Sya’ban, ‘Aisyah pun segera membayar utang puasanya. Qadha Ramadhan sebaiknya dilakukan dengan segera (tanpa ditunda-tunda) berdasarkan firman Allah Ta’ala,. Dari Hafshah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
Namun kita juga harus mengetahui hari-hari dimana ketika melakukan puasa maka haram hukumnya, yakni pada saat Idulfitri, Iduladha, dan hari Tasyrik (tanggal 11-13 bulan Dzulhijjah). “Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Ada beberapa ketentuan membayar fidyah untuk menggantikan utang puasa Ramadan yang telah lalu. Memasak atau membuat makanan, lalu mengundang orang miskin sejumlah hari-hari puasa Ramadan yang ditinggalkan.
Cara lain juga bisa memberikan fidyah hanya kepada 1 orang miskin saja sebanyak 20 hari. Untuk besaran fidyah yang diberikan, menurut ulama Malikiyah dan Syafiiyah yaitu sebanyak 1 mud makanan.
Seseorang yang mengalami sakit parah dan diperkirakan tidak dapat sembuh lagi wajib membayar fidyah. Golongan orang tua lanjut usia (lansia) yang sudah renta dan sakit tidak perlu meng-qadha puasa, melainkan wajib membayar fidyah. Dalam kondisi ini, pihak keluarga yang masih hidup hendaklah membayarkan fidyah atas nama almarhum/almarhumah sebanyak jumlah hutang puasanya.
Muslim yang telah memenuhi syarat dan rukun puasa maka disarankan melakukan Puasa Asyura, namun bagaimana jika masih punya utang puasa Ramadhan? Ustaz Abdul Somad mengatakan, orang yang puasa enam hari di bulan Syawal otomatis dapat pahala sunah meski niatnya hendak melakukan qodho puasa.
Muslim justru berpeluang mendapat pahala sunah dan pelunasan utang puasa Ramadhan sekaligus. Niat qodho maka utang puasa Ramadhan lunas dan dapat juga pahala Puasa Senin atau Puasa Kamis," kata UAS.
Terkait pelaksanaan Puasa Asyura, UAS menyarankan melaksanakannya pada 9-11 Muharram bukan hanya pada 10 Muharram. UAS menjelaskan, Rasulullah SAW saat itu berada di Madinah ketika mengetahui kebiasaan Kaum Yahudi puasa tiap Muharram.
Hayo, sudah lunas belum hutang puasa tahun lalu? Di luar itu, ada juga keadaan yang tidak memungkinkan untuk puasa seperti hamil atau menyusui.
Karena puasa Ramadan adalah wajib dan harus tetap diganti saat tidak sanggup melakukannya, maka Mama harus tahu tata cara membayar hutang puasa. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 184 dan 185 yang artinya: (184) Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Sakit di sini termasuk jika kesulitan berpuasa saat sedang hamil dan menyusui. Cara membayar dengan puasa dengan fidyah Freepik/rawpixel.com Menurut hadist dari HR Abu Dawud, terdapat penjelasan fidyah untuk ibu hamil dan menyusui. Dalilnya berbunyi: Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.
Niat puasa Senin Kamis bisakah digabung dengan puasa bayar hutang Ramadhan? Ustadz Abdul Somad mengatakan tidak perlu khawatir melakukan puasa Senin Kamis digabung bayar hutang Ramadhan.
Kedua puasa bisa dilakukan sekaligus dengan peluang mendapat pahala dobel. Tiap muslim bisa saling mengingatkan untuk tidak ragu melunasi utang Ramadhan dan puasa sunah sekaligus, termasuk puasa Senin Kamis.
Dia juga menganjurkan agar hutang (qadha) puasa Ramadhan, disegerakan, dan lebih baik lagi jika dapat ditunaikan di bulan Syawal. “Tentu seharusnya mendahulukan yang wajib, karena ibadah itu selalu memprioritaskan yang Fardhu, jadi bagi siapapun yang punya hutang puasa ramadhan, baik karena bepergian (musafir), hamil, haid, sakit, atau lainnya, itu sebelum dia puasa sunnah Syawal, sebaiknya dahulukan membayar qadha puasanya, baru setelahnya puasa sunnah Syawal,” jelasnya.
“Memang membayar hutang puasa, sebaiknya dilakukan di bulan Syawal, tapi kalau tidak memungkinkan bisa dilakukan di bulan lain. Jadi tidak bisa digabung-gabung seperti itu,” tuturnya.
Qadha dapat lunas 1 hari, dapat puasa Syawal, dapat puasa Kamis, cukup niat pausa Qadha saja" ujar Abdul Somad dalam video itu. Niat puasa qadha ramadhan. Berikut bacaan niat puasa qadha ramadhan.
Dalam pelaksanaannya, puasa qadha ramadhan bisa dilaksanakan dengan digabungkan dalam puasa senin kamis namun niat yang dibaca adalah niat untuk puasa qadha Ramadhan. Puasa qadha Ramadhan pada hari senin kamis berarti juga secara langsung menjalankan puasa sunah Senin Kamis.
Puasa Senin. Niat puasa hari senin berbeda dengan puasa sunah hari kamis dan juga berbeda dengan niat puasa qadha.
Demikian informasi niat puasa qadha Ramadhan yang dapat dilaksanakan pada hari Senin Kamis disatukan dengan niat puasa Senin Kamis.