Puasa Awal Rajab Berapa Hari. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus). Mengomentari bagian akhir redaksi hadits di atas, Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq al-Azhim mengatakan:.
(Lihat Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, juz VII, halaman: 58). Dari keterangan tersebut dapat dipahami, Nabi memberi petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili berpuasa di bulan-bulan mulia termasuk Rajab hendaknya tidak dilakukan secara terus-menerus. Sedangkan bagi seseorang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi petunjuk Nabi di atas, maka hal tersebut adalah lebih baik baginya, sebab satu bulan penuh di bulan Rajab semuanya baik untuk diisi dengan puasa.
Awal puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H makin dekat dengan kehidupan muslim Indonesia. Dengan perkiraan Ramadhan 2022 dimulai pada Sabtu, 2 April 2022, maka umat Islam mengawali puasa dalam waktu kurang dari dua bulan. Perkiraan puasa Ramadhan 2022 ini diterbitkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah berdasarkan Kalender Islam Global 1443 H. Pemerintah sendiri belum mengeluarkan jadwal puasa Ramadhan 2002 dan Idul Fitri 1443 H. Seiring puasa Ramadhan 2022 yang makin dekat, umat Islam kini memasuki bulan Rajab 1443 H. PBNU mengumumkan awal bulan Rajab 1443 H jatuh pada Kamis, 3 Februari 2022, berdasarkan rukyatul hilal bil fi'li. "PBNU mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk mengisi bulan Rajab dengan berbagai amal kebaikan. Sebab, bulan ini adalah salah satu bulan istimewa," ujar Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga KH Zulfa Mustofa kepada detikcom.
Layaknya bulan lain dalam kalender Hijriah, umat Islam bisa mengisinya dengan berbagai amalan. Selain yang bersifat wajib, umat Islam bisa melakukan berbagai amalan sunnah misal puasa dan salat. Patut dicatat, puasa Ramadhan 2022 yang makin dekat mengingatkan umat Islam agar segera menyelesaikan kewajibannya. Selain itu, berikut persiapan lain yang bisa dilakukan muslim jelang Ramadhan:.
Sebelumnya penulis telah menjelaskan bahwa kesunahan puasa Rajab ditetapkan berdasarkan beberapa hadits Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus). Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘Siapakah engkau?’Ia menjawab, ‘Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.’ Nabi menjawab, ‘Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).’ Ia menjawab, ‘Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.’ Nabi berkata, ‘Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh As-Sindi.,” (Lihat Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim,, juz VII, halaman 58).Dari keterangan tersebut dapat dipahami, Nabi memberi petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili berpuasa di bulan-bulan mulia termasuk Rajab hendaknya tidak dilakukan secara terus-menerus.
Atau tiga hari berpuasa berturut-turut, selanjutnya diberi jeda satu atau dua hari untuk berbuka, kemudian memulai lagi berpuasa tiga hari.Hanya saja, petunjuk Nabi di atas bersifat kasuistik, menyesuaikan dengan kondisi penanya, sebab konteksnya penanya tergolong orang yang lemah. Sedangkan bagi seseorang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi petunjuk Nabi di atas, maka hal tersebut adalah lebih baik baginya, sebab satu bulan penuh di bulan Rajab semuanya baik untuk dipuasai.
Puasa Rajab menjadi salah satu amalan yang paling populer sepanjang bulan suci dalam ajaran umat Islam. Hadits yang diceritakan 'Uthman bin Hakim dalam kitab Fasting atau Al-Siyam menjelaskan seputar puasa Rajab.
Sesuai ketentuan tersebut, jangan sampai puasa Rajab menduduki posisi istimewa dibanding ibadah menahan hawa nafsu di bulan lain. "Sangat tidak disukai jika Rajab menjadi satu-satunya bulan untuk menjalankan puasa," tulis Ibnu Qudama. Aturan serupa soal puasa Rajab yang dianjurkan bagi muslim juga tertulis dalam kitab Al-Fiqh `Ala Al-Madhahib Al-Arba` atau hukum Islam menurut pendapat empat imam besar. "Puasa pada bulan Rajab dan Sha'ban adalah dianjurkan (mandub) seperti yang disetujui tiga imam besar. Kitab Al-Fiqh `Ala Al-Madhahib Al-Arba` karya Abd Al-Rahman Al-Jazai'ri kembali mengingatkan jangan sampai Rajab menjadi satu-satunya saat menjalankan puasa. "Puasa pada seluruh bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab direkomendasikan tiga imam besar umat Islam.
Sementara Hanafi merekomendasikan puasa hanya selama tiga hari di tiap bulan suci tersebut pada Kamis, Jumat, dan Sabtu," tulis Abd Al-Rahman Al-Jazai'ri. Puasa sunnah hanya selama tiga hari di bulan suci bagi muslim juga tertulis dalam hadist yang dinarasikan Mujibah Al-Bahiliyah.
Pada bulan ini, umat islam memiliki Sunnah, yaitu melakukan puasa Rajab. Bulan Rajab dimulai sejak hari Kamis yang bertepatan dengan tanggal 3 Februari 2022. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh lembaga Nahdlatul Ulama yang sedari kemarin memantau Hilal untuk menentukan 1 Rajab 1443 Hijriah.
Artinya, tinggi hilal di seluruh Indonesia secara keseluruhan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah (hilal mungkin teramati)," seperti dikutip dari laman nu.or.id. Meskipun demikian, karena hilal tidak terlihat, maka Jumadal Akhirah digenapkan 30 hari sehingga awal Rajab jatuh pada Kamis (3/2/2022).
Lalu, apa sebenarnya ketentuan, keutamaan, jadwal, dan niat dari puasa Rajab? “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.
Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Malah bagi yang belum melunasi Puasa Qadha Ramadhan bisa segera dilakukan sehingga berlipat pahalanya.
Berikut anjuran Puasa Rajab, jumlah hari serta hukum dan bacaan niatnya. Bulan Rajab tahun ini bertepatan pada tanggal 2 Februari 2022.
Pada bulan Rajab, terdapat amalan yang dianjurkan seperti menunaikan ibadah puasa sunnah. Umat islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan Rajab.
Baca juga: Aurel Hermansyah akan Melahirkan, Ashanty Siapkan Hadiah Ini untuk Cucu. Baca juga: Merindukan Cita Rasa Kuliner Aceh di Betawi. Umat Islam dianjurkan memperbanyak puasa sunnah di bulan Rajab, hal ini didasarkan pada hadist berikut:.
Bahkan ada pula yang mengkhususkan puasa pada awal, pertengahan, dan akhir bulan Rajab. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya hukum puasa di bulan Rajab ini?
Bisa dikatakan bahwa asal-muasal orang melakukan puasa Rajab berangkat dari berbagai riwayat yang dianggapnya hadits Nabi saw, padahal sebenarnya sama sekali bukan. Karena apa yang dianggapnya hadits itu, dilihat dari sudut pandang Ilmu Hadits adalah tidak sah (dla’if), bahkan banyak yang palsu (maudlu’). Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai bernama “sungai Rajab” yang airnya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu. Kata Ibnul Jauzi dalam Asnal Mathalib : Hadits tersebut tidak sah.
“Puasa Rajab di hari pertama itu bisa menghapus dosa-dosa tiga tahun, sedang di hari kedua bisa menghapus dosa-dosa dua tahun, dan di hari ketiga bisa menghapus dosa-dosa setahun, dan di hari-hari berikutnya untuk setiap harinya bisa menghapus dosa sebulan.” As-Suyuthi mencatat hadits tersebut dalam bukunya al-Jami’ush Shaghiir dari al-Khallal dan dia mendla’ifkannya. Sementara pensyarahnya mengatakan: Sanad hadits tersebut saqith (gugur).
Apakah memang benar-benar tidak ada riwayat shahih yang khusus meriwayatkan Nabi pernah berpuasa pada bulan rajab. Jawabnya, memang riwayat seperti itu, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut.