Puasa Arafah Saja Tidak Puasa Tarwiyah. Diawal bulan Dzulhijjah, biasanya kita disunnahkan untuk berpuasa, seperti puasa Tarwiyah dan Arafah. Menurut sejumlah hadits Rasulullah SAW dan salah satu sahabat dari Abu Qatadah.
Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.”. Sudah jelaskan bahwa puasa sunnah Dzulhijjah didalamnya terdapat puasa Tarwiyah (hari ke 8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (hari ke 9 Dzulhijjah), yang memiliki keutamaan yang luar biasa diantaranya, dihapusnya dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Tetapi jika tidak mampu menjalankan seluruh sunnah puasa di bulan Dzulhijjah sebelum menjelang Hari Raya Idul Adha, maka boleh mengerjakan salah satu puasa sunnah diantara tanggal tersebut. Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”. Meskipun tidak sepenuhnya dijalankan tetapi kita bisa menjalankan salah satunya saja, sebab puasa sunnah tersebut hukumnya tidak wajib.
Serta gunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar hidup selamat dunia dan akhirat.
Diketahui, anjuran untuk berpuasa sunnah jelang hari Raya Idul Adha tercantum juga dalam sejumlah hadis Rasulullah SAW, salah satunya dari sahabat Abu Qatadah. Baca Juga: BREAKING NEWS : Masjid Al Markaz Makassar Tiadakan Salat Idul Adha Tahun Ini.
Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.”. Baca Juga: Hari Tasyrik 2021 Setelah Idul Adha: Arti, Kapan, Amalan dan Keutamaannya.
yang diunggah pada 7 Agustus 2019, Ustadz Syafiq Riza Basalamah memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puasa sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah satu di antara sunnah yang dianjurkan dikerjakan oleh seorang umat Muslim. Tak tanggung-tanggung, faedah, fadhilah keutamaan puasa Dzulhijjah ini bahkan disebut bisa menghapuskan dosa satu tahun. Keterangan soal keutamaan puasa Dzulhijjah yang bisa menjadi jalan bagi ampunan dari Allah SWT atas doa satu tahun itu diterangkan dalam beberapa keterangan. Terutama hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terdapat pada beberapa riwayat.
Satu di antaranya yakni dari sahabat Abu Qatadah. Sebagaimana dikutip dari laman Rumaysho, hadist tersebut mengungkapkan bahwa, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah di bulan Dzulhijjah dan puasa Asyuro.
Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. • Niat Puasa Sunnah Jelang Idul Adha, Pahalanya Hapus Dosa Setahun | Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha. Terlebih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan untuk mengerjakan amalan sunnah satu ini. hadist yang diriwayatkan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, saat beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,.
Namun, akan menjadi nilai lebih jika puasa tersebut dilakukan semuanya yaitu Tarwiyah dan Arafah. Karena adanya niat ibadah tersebut akan menunjukkan tujuan yang ingin diraih. Bagi siapa saja yang ingin melakukannya, wajib membaca niat sesuai dengan tujuannya.
Orang yang ingin berpuasa sunnah Tarwiyah (puasa sunnah pada 8 Dzulhijjah) dianjurkan untuk melafalkan niat terlebih dahulu di waktu malam hari sebelumnya hingga menjelang waktu Subuh pada hari tersebut. Adapun niat puasa tarwiyah, sebagaimana dilansir NU Online adalah sebagai berikut:.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”.
Perlu diketahui, bahwa kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Dzuhur.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Puasa iduladha.
Puasa yang dikerjakan pada 9 Zulhijah ini bertepatan dengan berkumpulnya jemaah haji di Padang Arafah. Ada juga yang mengatakan bahwa dinamakan hari Tarwiyah karena pada malam 8 Dzulhijjah Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya. Di pagi harinya, Nabi Ibrahim AS berbicara dengan dirinya sendiri, apakah mimpi kosong atau wahyu dari Allah SWT.
Ada beberapa hadits yang menerangkan tentang pelaksanaan dua jenis puasa sunnah di bulan haram ini. Pertama, ada ulama yang memperbolehkan mengamalkan hadits dhaif apabila bertujuan untuk memperoleh keutamaan (fadhail 'amal), asalkan bukan dalam bidang aqidah dan hukum. Pendapat kedua, boleh mengamalkan hadits dhaif karena pada dasarnya dilakukan sebagai kehati-hatian dalam rangka mendapatkan fadhilah puasa Arafah 9 Zulhijah.
Ketiga, hadits dhaif tidak dapat digunakan sebagai hujjah dalam bidang ibadah, sebab mengandung keraguan tentang kebenarannya. Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam bukunya Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq menjelaskan, Rasulullah SAW selalu mengerjakan puasa di sepuluh hari bulan Zulhijah.
Di samping juga memperbanyak amalan ibadah selainnya seperti salat sunat, dzikir dan lain sebagainya. Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aalaa. Artinya: Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah taalaa. Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah taalaa. Hanya saja, karena puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunah, maka bagi orang yang lupa niat pada malam hari, boleh niat pada siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan puasa Tarwiyah dan Arafah yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk melaksanakannya. Namun, perlu diketahui bahwa bukan berarti puasa ini akan dilakukan orang yang sedang melaksanakan haji.
Karena tidak dapat dipungkiri bahwa ada banyak keutamaan yang akan didapatkan saat melaksanakan puasa ini. Karena dalam syariat Islam sendiri telah disyariatkan untuk mengucapkan niat secara jelas akan ibadah yang dilakukan. Dalam penjelasan hadits tersebut sangat jelas bahwa pada saat itu para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai amalan yang paling disukai.
Perlu diketahui bahwa meskipun pelaksanaan sahur ini adalah sunnah, namun akan tetap lebih baik jika dilaksanakan. Selain bisa lebih membuat orang semakin bertenaga, adanya pelaksanaan sahur ini juga akan memberikan pahala sunnah bagi yang melakukannya. Orang yang berpuasa hendaknya juga bisa menahan segala amarah dan berbagai macam sifat buruk lainnya.
Maksud dari hadits tersebut bukan berarti mewajibkan semua umat Islam untuk berpuasa pada 9 hari dibulan Dzulhijjah. Maka, dari hukum awal tersebut bisa diketahui bahwa tidak ada kewajiban untuk melaksanakan keduanya secara bersamaan.
Meski begitu, kedua puasa ini dianjurkan untuk dilakukan oleh Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. Sementara bagi yang sedang melangsungkan rangkaian ibadah haji maka tidak disunahkan untuk berpuasa Arafah.
Dia menjawab, 'Aku pernah melaksanakan haji bersama Nabi Muhammad SAW dan dia tidak puasa di Arafah, aku juga pernah haji bersama Abu Bakar, beliau juga tidak puasa Arafah. Selain itu, ada pula puasa sunah Senin dan Kamis yang juga bisa dilakukan Muslim. Tirmidzi, orang yang menjalankan puasa sunah Tarwiyah dapat dihapus dosa-dosanya selama satu tahun.
Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun," jelas hadis riwayat Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar. Selain dapat menghapus dosa, keutamaan puasa Tarwiyah juga akan menjauhkan dari siksaan api neraka.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.". "Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Itulah jadwal puasa Zulhijah Tarwiyah dan Arafah 2022 termasuk keutamaan puasanya serta niat yang bisa Anda bacakan.
Liputan6.com, Jakarta Keutamaan puasa Arafah sangatlah besar untuk seluruh umat Islam. Bagi setiap muslim yang melaksanakan ibadah puasa ini, maka akan mendapatkan pengampunan dosa.
Oleh karena itu, kamu tidak boleh melewatkannya. Puasa Arafah bisa kamu laksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat 1 hari sebelum hari raya Idul Adha. Hal ini berarti, hanya dengan puasa 1 hari saja, yaitu puasa Arafah, kamu akan mendapatkan keistimewaan yang begitu besar.
Puasa Arafah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,. “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/7/2022) tentang keutamaan puasa Arafah.