Perintah Puasa Terdapat Dalam Surah Al-baqarah Ayat. - Sejak Selasa (13/4) kemarin, seluruh Muslim yang ada di dunia saat ini tengah melaksanakan ibadah puasa . Tentunya sebagai umat Muslim, kita sudah harus mengetahui bahwa puasa di bulan Ramadhan 1442 H ini hukumnya wajib untuk dijalankan.

Dikutip dari buku 'Pintar Puasa Wajib dan Sunnah' karya Nur Solikhin, kata puasa dalam bahasa Arab berarti shiyam atau shaum. Arti puasa sendiri secara fikih adalah menahan diri dari makan dan minum sejak dimulainya terbit fajar hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat berpuasa. Hukum dari menjalankan puasa ini adalah wajib sesuai dengan firman Allah SWT yang tercantum dalam Surah Al-Baqarah ayat 183-184 berikut ini. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Semoga bagi Sahabat Hikmah yang sedang menjalankan puasa hari ini, amalannya dapat diterima oleh Allah SWT.

Simak Video "Bupati Purwakarta Wajibkan ASN Tadarus Al-Qur'an Sebelum Kerja".

4 Ayat Alquran yang Menjadi Landasan Puasa Ramadan

Perintah Puasa Terdapat Dalam Surah Al-baqarah Ayat. 4 Ayat Alquran yang Menjadi Landasan Puasa Ramadan

Liputan6.com, Jakarta Ketetapan di bulan Ramadan telah tertulis dalam kita suci Alquran. Pada ayat 183 surah Al Baqarah, Allah SWT mewajibkan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya untuk menjalankan puasa Ramadan. Pada ayat 184 surah Al Baqarah, Allah SWT menjelaskan bagaimana kewajiban puasa Ramadan ini bisa ditangguhkan bagi orang yang sakit.

Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.

Surat Al Baqarah Ayat 183: Kewajiban Berpuasa Atas Orang Beriman

Perintah Puasa Terdapat Dalam Surah Al-baqarah Ayat. Surat Al Baqarah Ayat 183: Kewajiban Berpuasa Atas Orang Beriman

Dalam bahasa Arab, puasa berasal dari kata shaum atau shiyam yang artinya menahan. Menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag), kewajiban puasa dalam ayat di atas dilakukan untuk mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan.

Selain itu, puasa dilakukan agar manusia senantiasa bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya. Ulama tafsir, Ibnu Katsir, dalam tafsirnya mengatakan, puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan setan.

Artinya: "Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu memberi nafkah, maka kawinlah, dan barang siapa yang tidak mampu (memberi nafkah), hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa merupakan peredam baginya.".

Dalil Perintah Puasa Ramadhan di Surah Al Baqarah Ayat 183

Perintah Puasa Terdapat Dalam Surah Al-baqarah Ayat. Dalil Perintah Puasa Ramadhan di Surah Al Baqarah Ayat 183

PR TASIKMALAYA - Ibadah puasa merupakan ibadah wajib bagi setiap umat Islam yang beriman dan menjadi salah satu rukun di dalam Agama Islam. Adapun menganai dalil perintah ibadah puasa di bulan Ramadhan terdapat dalam Quran Surah Al Baqarah ayat 183.

Berikut adalah dalil mengenai perintah ibadah puasa yang tercantum dalam surat Surah Al Baqarah ayat 183 yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari quran Kemenag, Selasa 12 April 2021. Baca Juga: Ketiak Bau Seperti Bawang?

Bukan Hal Aneh! Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya.

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”QS Al- Baqarah 2:183.

Dalam tafsir ringkas Kemenag ayat tersebut, menjelaskan bahwa diwajibkan atas untuk puasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan. Hal itu, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para Nabi terdahulu supaya kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.

Belajar Berorganisasi dari Bulan Ramadhan

Salah satu yang barangkali luput dari perhatian kita adalah bahwa kita dapat mengambil pelajaran berorganisasi dari adanya perintah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 183, Allah berfirman: ” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” Dalam ayat itu jelas bahwa tujuan akhir dari puasa di bulan Ramadhan adalah agar menjadi orang yang bertakwa.

Hal ini menyiratkan bahwa dalam berorganisasi, tempat orang-orang berkumpul dan bersepakat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu haruslah dalam rangka upaya pencapaian tujuan tertentu. Secara rinci penjelasan mengenai puasa (process business) diuraikan dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Program yang jelas di sini maksudnya adalah spesifik, misalnya bahwa puasa yang diwajibkan adalah puasa di bulan Ramadhan, tidak makan, tidak minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

Tanpa program kerja yang jelas dan rinci, tujuan organisasi akan sulit tercapai. Hal ini menyiratkan bahwa terdapat kesinambungan usaha atau ongoing concern dalam berorganisasi.

Hanya dengan upaya yang berkesinambungan, maka tujuan suatu organisasi dapat tercapai. Dapat pula disiratkan dalam ayat ini bahwa upaya yang berkesinambungan membutuhkan suatu sistem, norma, nilai dan aturan yang disepakati bersama dan ditetapkan, sehingga dapat dijalankan oleh generasi-generasi berikutnya.

Penunjukkan sumber daya manusia yang keliru hanya akan mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai dan pada akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai.

Dalil Puasa Ramadan Surat Al-Baqarah Ayat 183

Perintah Puasa Terdapat Dalam Surah Al-baqarah Ayat. Dalil Puasa Ramadan Surat Al-Baqarah Ayat 183

-- Puasaadalah ibadah yang wajib dilakukan bagi umat. Dalil puasa Ramadan terdapat pada Surat Al-Baqarah ayat 183.Dalam ayat tersebut, Allah berfirman bahwa orang yang beriman wajib berpuasa.Berikut surat Al-Baqarah ayat 183.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَYaa ayyuhallaziina aamanụ kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaquunArtinya:Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.Melalui ayat ini dapat dijelaskan bahwa puasa memiliki hukum wajib bagi orang yang beriman.

Selain itu, puasa juga termasuk dalam rukun Islam ketiga.Dari ayat ini pula diketahui bahwa Allah menjanjikan ketakwaan bagi orang yang berpuasa. "Secara umum puasa dimaknai agar lebih bertakwa," kata pengasuh Taman Belajar Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.Ibadah puasa juga sudah diwajibkan pada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad SAW.Wahyul menjelaskan Nabi Adam menjalankan puasa Ayyamul Bidh, Nabi Nuh AS menjalankan puasa sebagai bentuk rasa syukur diselamatkan dari banjir besar. Nabi Ibrahim berpuasa karena permohonan doa yang terkabul, sedangkan Nabi Daud berpuasa sebagai permohonan ampun.Surat Al-Baqarah ayat 183 ini diikuti dengan dua ayat tambahan mengenai berpuasa pada ayat 184 dan 185. Pada dua ayat tersebut, Allah memberikan keringanan terhadap orang-orang beriman yang dibolehkan tidak berpuasa.

Namun, mereka harus mengganti puasanya di hari lain. "Pertama orang yang sakit dan yang kedua orang yang dalam perjalanan atau musafir," kata Ustaz Hilman Fauzi kepada CNNIndonesia.com.Bagi orang yang berat menjalankan ibadah puasa seperti orang lanjut usia dapat mengganti puasanya dengan membayar fidiah berupa memberikan makan orang miskin.

Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan

Perintah Puasa Terdapat Dalam Surah Al-baqarah Ayat. Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan

Saudara-saudara kita yang beragama lain bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 183 : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”).

Puasa Ramadhan sebagaimana namanya hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan tidak dapat dilaksanakan pada bulan lain, kecuali untuk meng-qadha. Puasa harus dimulai dengan niat pada malam sebelum puasa, dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari; dilarang makan, minum, bersetubuh pada waktu puasa; diwajibkan kepada yang beragama Islam, berakal, balig, suci, dll. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya. Bagi mereka yang meninggalkan puasa karena suatu alasan yang dibenarkan, Allah SWT mewajibkan untuk menggantinya di waktu lain, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa mereka wajib membayar fidyah (Al Baqarah : 184-185).

Dengan demikian puasa Ramadhan memiliki makna ketaatan mahluk pada Penciptanya karena dengan berbagai persyaratan yang ditentukan dengan ikhlas kita tetap melaksanakannya dan sekaligus menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan shaum dari perbuatan yang tidak baik, tetapi memperbanyak perbuatan baik. Melalui puasa semoga kita menjadi manusia yang taat dan berkualitas.

Related Posts

Leave a reply