Perintah Puasa Diperintahkan Kepada Siapa. perintah menjalankan puasa ditujukan kepada orang2 yg beriman. seperti yang telah diperintahkan kepada kaum terdahulu supaya org2 mukmin bertaqwa.

sebagaimana yg telah difirmankan Allaah dalam al qur'an surat al baqarah ayat 183, yg mana pada ayat tersebut diawali dengan seruan "wahai orang2 yg beriman...". ayat lengkapnya bisa lihat di Al Qur'an ya... semoga membantu.

Belajar Berorganisasi dari Bulan Ramadhan

Salah satu yang barangkali luput dari perhatian kita adalah bahwa kita dapat mengambil pelajaran berorganisasi dari adanya perintah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 183, Allah berfirman: ” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” Dalam ayat itu jelas bahwa tujuan akhir dari puasa di bulan Ramadhan adalah agar menjadi orang yang bertakwa. Hal ini menyiratkan bahwa dalam berorganisasi, tempat orang-orang berkumpul dan bersepakat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu haruslah dalam rangka upaya pencapaian tujuan tertentu.

Secara rinci penjelasan mengenai puasa (process business) diuraikan dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Program yang jelas di sini maksudnya adalah spesifik, misalnya bahwa puasa yang diwajibkan adalah puasa di bulan Ramadhan, tidak makan, tidak minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Tanpa program kerja yang jelas dan rinci, tujuan organisasi akan sulit tercapai.

Hal ini menyiratkan bahwa terdapat kesinambungan usaha atau ongoing concern dalam berorganisasi. Hanya dengan upaya yang berkesinambungan, maka tujuan suatu organisasi dapat tercapai. Dapat pula disiratkan dalam ayat ini bahwa upaya yang berkesinambungan membutuhkan suatu sistem, norma, nilai dan aturan yang disepakati bersama dan ditetapkan, sehingga dapat dijalankan oleh generasi-generasi berikutnya. Penunjukkan sumber daya manusia yang keliru hanya akan mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai dan pada akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai.

Kapan Puasa Ramadhan Pertama Kali Disyariatkan?

Perintah Puasa Diperintahkan Kepada Siapa. Kapan Puasa Ramadhan Pertama Kali Disyariatkan?

"Puasa Ramadhan pertama disyariatkan pada hari Senin, bulan Sya'ban, tahun ke-2 Hijriah," bunyi tulisan Syekh Sulaiman Ahmad Yahya Al Faifi dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq. Sejak 10 Sya'ban pada tahun ke-2 Hijriah itulah, Rasulullah SAW mulai menunaikan ibadah puasa Ramadhan sepanjang hidupnya.

Berdasarkan ayat ini, dapat dipahami bahwa ibadah puasa sudah ada sejak masa sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW,. Tepatnya, bagi para mukalaf yang sehat, berakal, baligh dan mampu melaksanakan puasa selama satu bulan penuh. Secara pasti, pemerintah belum menetapkan kapan jatuhnya 1 Ramadhan 1443 Hijriah menurut sistem penanggalan kalender Masehi.

Perkiraan jadwal tersebut diunggah dalam Kalender Islam Global 1443 H terbitan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Ormas Islam tersebut melakukan konversi penanggalan Hijriah menjadi Masehi sesuai dengan Kriteria Kongres Turki pada tahun 2016. Untuk itu, didasarkan dari perkiraan kalender tersebut, puasa Ramadhan 2022 akan berlangsung selama 51 hari lagi. Jadi, yuk mulai siapkan amalan yang telah turun perintahnya sejak tahun ke-2 Hijriah ini sebaik mungkin!

Bagaimana Puasa Umat Sebelum Nabi Muhammad?

Perintah Puasa Diperintahkan Kepada Siapa. Bagaimana Puasa Umat Sebelum Nabi Muhammad?

Mulai dari dasar hukum, aturan fiqih, hikmah, hingga serba-serbi, sudah menjadi sederet topik yang disajikan di hadapan para jamaah. Kendati demikian, kedua perbedaan ini tetap bermuara pada maksud orang-orang terdahulu beserta cara, waktu, dan lama puasa mereka.

Mulai dari dasar hukum, aturan fiqih, hikmah, hingga serba-serbi, sudah menjadi sederet topik yang disajikan di hadapan para jamaah. Kendati demikian, kedua perbedaan ini tetap bermuara pada maksud orang-orang terdahulu beserta cara, waktu, dan lama puasa mereka.

Mulai dari dasar hukum, aturan fiqih, hikmah, hingga serba-serbi, sudah menjadi sederet topik yang disajikan di hadapan para jamaah. Sebab, mereka diwajibkan berpuasa Ramadhan di mana waktu dan lamanya sama seperti puasa yang difardhukan kepada kita.

Menurut mereka, puasa tiga hari yang dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu bukan wajib, melainkan sunnah. Bahkan, dalam Tafsir al-Tsa‘labi, (Beirut: Daru Ihya al-Turats, Cetakan I, 2002, Jilid 2, h. 62) disebutkan bahwa Nabi Adam ‘alaihis salam pun pernah menjalankan puasa tiga hari ini.

Diriwayatkan, sewaktu diturunkan dari surga ke muka bumi, Nabi Adam terbakar kulitnya oleh matahari, sehingga tubuhnya menghitam. Di samping itu, dalam Tafsîr al-Thabari kembali dikemukakan, puasa ‘Asyura juga pernah dilaksanakan oleh Nabi Nuh ‘alaihis salam sewaktu turun dengan selamat dari kapal yang ditumpanginya.

Perintah Puasa Pertama Kali Turun di Bulan Sya'ban, Berikut

Perintah Puasa Diperintahkan Kepada Siapa. Perintah Puasa Pertama Kali Turun di Bulan Sya'ban, Berikut

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Lantas, kapan perintah puasa pertama kali diturunkan?

Syaikh Abu Bakar Jabal Al-Jazairi dalam kitabnya Minhajul Muslim menyebutkan perintah puasa diturunkan bertepatan dengan hari Senin bulan Sya'ban tahun kedua Hijriyah. Pada saat itu Allah SWT menurunkan perintah puasa melalui surat Al-Baqarah ayat 183,. Masih dalam kitab yang sama, Syaikh Abu Bakar Jabal menjelaskan, secara etimologi puasa bermakna menahan.

Sedangkan secara terminologi puasa adalah menahan makan, minum, menggauli perempuan, dan seluruh hal yang melampaui batas untuk tujuan ibadah mulai dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari. "Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah SWT maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka karena satu hari itu sejauh perjalanan tujuh puluh musim semi".

(Pada saat itu) Ada yang berseru, ''Manakah para ahli puasa?'. Ketika mereka telah memasukinya maka pintu ditutup dan tidak ada lagi yang masuk melaluinya".

Puasa juga memiliki banyak manfaat di samping keutamaan yang diperoleh kelak.

Related Posts

Leave a reply