Pahala Puasa Tahun Baru Islam. KABAR LUMAJANG - Momen tahun baru Islam atau 1 Muharram memang merupakan momen yang spesial untuk seluruh umat Islam di dunia. Karena pada tanggal ini Nabi besar Muhammad SAW melakukan perjalanan hijrah dar Makkah menuju Madinah. Meski begitu semua hari dan bulan mempunyai kedudukan yang serupa di sisi Allah SWT, namun ada beberapa hari dan bulan yang sangat diistimewakan berdasarkan dalil dari Al Quran dan juga as Sunnah. Baca Juga: Waktu Terbaik Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam, Bacaan Lengkap dengan Artinya. Salah satu bulan yang dimuliakan tersebut adalah bulan Muharram. Dan pada tahun ini momen 1 Muharram atau Tahun Baru Islam akan jatuh besok pada tanggal 20 Agustus 2020.
Dikutip dari laman Dalam Islam, berikut ini KabarLumajang.com rangkum 7 amalan yang bisa dilakukan pada tanggal 1 Muharram secara lengkap untuk anda. Baca Juga: Baca Ayat Kursi dan Doa Awal Tahun Ini, KH Abdul Ghofur: Manfaatnya Allah akan Menjaga dari Bahaya Apapun.
1. Shalat dua rakaat dan Baca Doa.
Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, Ini Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun, Lengkap Lafal Latin. TRIBUNNEWS.COM - Inilah 3 puasa yang dianjurkan ketika menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, lengkap dengan niat dan keutamaannya. Kedatangan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, sebaiknya disambut dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Menurut kalender, Tahun Baru Hijriah, 1 Muharram 1441 H pada tahun ini akan jatuh pada Minggu, 1 September 2019 mendatang. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Islam. Salah satunya adalah dengan menjalankan puasa. • Sering Dilakukan, Inilah 3 Amalan Keliru Saat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H.
Berikut 3 puasa sunnah seperti yang dikutip dari www.al-habib.info :. Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu’ah:.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Hari Selasa (10/8/2021) seluruh muslimin akan merayakan Tahun Baru Islam pada 1 Muharram 1443 Hijriah. Lalu benarkah amalan puasa di tanggal 30 Dzulhijjah dan 1 Muharram 1443 Hijriah pahalanya seperti ibadah 50 tahun.
Berikut ini penjelasan Buya Yahya Pemimpin Pondok Pesantren Al Bahjah yang dikutip Wartakotalive.com. Baca juga: 20 Link Twibbon Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1443 H (10 Agustus) Cocok untuk di Media Sosial. Baca juga: Sejarah Tahun Baru Islam Bukan Sekedar Ganti Tanggal, Ini Makna Sebenarnya.
JURNAL MEDAN - Berdasarkan kelender hijriyah, tahun baru hijriah atau 1 Muharram 1443 H tahun ini bertepatan dengan hari, Selasa, 10 Agustus 2021. Penanggalan tahun hijriah yang digunakan umat Islam untuk mengetahui hari-hari penting dalam Islam memiliki sejarah panjang dalam penentuannya. Tahun Baru Islam menandai peristiwa perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW. Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu di ANTV hari Ini, Senin, 2 Agustus 2021 : Gehna Ketakutan Diancam Basant. Umat Islam sangat dianjurkan untuk menjalankan amalan sunnah di bulan Muharram. Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan dan bila menjalankan amalan sunnah akan mendapatkan pahala yang besar.
Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadits yang riwayatkan oleh Abu Hurairah.
Oleh karean itu, pada bulan ini terdapat berbagai keutamaan tersendiri, maka berpuasa di dalamnya pun menjadi suatu hal yang baik dan berkah. Baca Juga: Jelang 1 Muharram 1442 H, Bebagai Keutamaan pada Bulan Ini hingga Diampuni Dosa Tahun Lalu? Tentunya dengan melaksanakan puasa sunnah kita telah menjadi bagian dari ummat Rasul.
Selain itu, Allah juga memberikan banyak ampunan dan kasih sayang-Nya bagi manusia. Hal serupa juga terdapat dalam Al-Quran: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al Ahzab : 21).
SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 Hijriah jatuh pada, Selasa 10 Agutus 2021. Penanggalan dalam Islam atau disebut kalender Hijriah memiliki 12 bulan, di antaranya Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.
Sebagaimana firmannya, "Di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu.". Dahulu bangsa Arab sepakat untuk mengharamkan peperangan di bulan ini. Karena keutamaannya itulah, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Muharam.
Namun di bulan Muharam ini, terdapat beberapa pendapat mengenai cara yang bisa dipilih kaum Muslim untuk berpuasa. Hal demikian mengacu pada sejumlah hadis, salah satunya yang diriwayatkan Abu Hurairah.
Misalnya, siapa yang berpuasa sehari di bulan Muharram maka untuk satu hari puasa dia mendapat pahala puasa tiga puluh hari atau siapa yang berpuasa sembilan hari pertama bulan Muharram maka Allah akan bangunkan untuknya satu kubah di udara atau semacamnya. Keterangan demikian sesungguhnya berasal dari hadits dhaif seputar Muharram. “Siapa yang berpuasa hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharram, berarti dia telah mengakhiri penghujung tahun dan mengawali tahun baru dengan puasa. Allah jadikan puasanya ini sebagai kaffarah selama lima tahun.” (Hadis dusta, karena di sanadnya ada dua pendusta, sebagaimana keterangan As-Syaukani dalam Al-Fawaid Al-Majmu’ah, Hal. “Siapa yang berpuasa sehari di bulan Muharram maka untuk satu hari puasa dia mendapat pahala puasa tiga puluh hari.” (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Al-Albani dalam Silsilah Hadis Dhaif, no. “Siapa yang berpuasa sembilan hari pertama bulan Muharram maka Allah akan bangunkan untuknya satu kubah di udara, yang memiliki empat pintu, tiap pintu jaraknya satu mil.” (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al-Maudhu’at, 2:199, dan As-Syaukani dalam Al-Fawaid Al Majmu’ah, Hal.
Karena inilah hari di mana Allah menerima taubat Adam ‘alaihis salam…” (Al-Fawaid Al-Majmu’ah, Hal.
Anjuran untuk berpuasa di hari ke-10 ini karena pahalanya sangat besar dan dapat menghapus dosa-dosa selama satu tahun. Penuturan Ibnu ‘Abbas ini menunjukkan betapa penting dan besarnya hikmah puasa ‘Asyura.
Pada hari tersebut, Nabi SAW berharap kepada Allah SWT agar dosanya di tahun sebelumnya diampuni. Hal ini untuk menyelisihi dengan kaum Yahudi saat Nabi hijrah ke Yatsrib yang kemudian diubah namanya menjadi Madinah Al Munawaroh. Saat itu, kaum Yahui berpuasa Asyura dengan dalih sebagai ungkapan rasa syukur atas diselamatkannya Bani Israil oleh Allah.
Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW meminta pelaksanaan puasanya menjadi tiga hari, yaitu dari tanggal sembilan sampai sebelas. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi berencana puasa tanggal sembilan Muharram, namun Beliau sudah wafat sebelum menunaikan niat itu.
Tak hanya itu, pada bulan Muharam, Allah SWT juga telah memuliakan 10 nabi. Mengutip NU Online, hal ini dijelaskan dalam kitab Nazatul Majalis wa Muntakhabun Mawaidz, juz 1 halaman 174.
Atas kesalahan itu, Nabi Adam bertaubat dan diterima oleh Allah SWT pada 10 Muharam. Kedua, adalah pengangkatan Nabi Idris naik ke langit keempat hingga wafatnya berlangsung pada bulan Muharam. Selanjutnya adalah peristiwa berlabuhnya perahu Nabi Nuh yang mendarat di atas Gunung Judd.
Namun, berkat pertolongan Allah SWT, perahu Nabi Nuh terselamatkan di atas Gunung Judd. Selain itu, ada pula peristiwa dikeluarkannya Nabi Yunus dari perut ikan setelah bertaubat di dalamnya selama 40 hari.
Pada 10 Muharam, Allah SWT juga mempertemukan Yusuf dan Yakub yang berpisah selama 40 tahun. Terakhir adalah peristiwa lahirnya Nabi Isa, yang kisahnya tertuang dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat 19-40. Di bulan Muharam juga, Allah SWT mengangkat Nabi Isa naik ke langit.
