Orang Tua Puasa Untuk Anak. "Hal yang kerap salah dimengerti adalah bahwa orang tua dapat membentuk anak sesuai keinginannya," kata KH Shonhaji Mahfudh saat memberi mauidhah pada walimatul khitan di salah seorang warga di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (24/12) pagi.Menurut kiai asal Mojokerto tersebut, banyak kejadian yang memberikan jawaban bahwa bukanlah jaminan orang tua akan memiliki anak sesuai garis keturunan. Karena itu, keteladanan sangatlah menentukan dalam mendidik anak, lanjutnya.Hal lain yang harus dilakukan orang tua adalah riyadhah.
"Mana ada jaman sekarang orang tua kemudian menjalankan puasa saat sang anak akan melaksanakan ujian," sergahnya.
Saya ingin bertanya: orang tua kami telah berusia lanjut dan sering sakit-sakitan, sehingga ketika bulan Ramadhan beliau tidak dapat menjalankan ibadah puasa seutuhnya. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin …” [QS al-Baqarah (2): 184].
Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa, jika seseorang dalam keadaan sakit atau sedang berada dalam suatu perjalanan sehingga merasa berat untuk melakukan puasa, maka boleh baginya mengganti kewajiban puasanya di hari yang lain. bersabda: Barangsiapa meninggal dunia padahal ia berhutang puasa, maka walinyalah yang berpuasa untuknya” [Muttafaq Alaih]. kemudian berkata: Ya Rasulullah sungguh ibuku telah wafat padahal ia punya kewajiban puasa satu bulan, apakah saya dapat berpuasa menggantikannya?
lalu berkata: Ya Rasulullah, sungguh ibu saya telah meninggal, padahal ia punya kewajiban puasa satu bulan. Lalu Nabi bersabda: Bagaimana pendapatmu jika ibumu memiliki hutang, apakah kamu akan membayarnya ?
Mengenai cara yang tepat dalam mengganti puasa orang tua, dengan qadha oleh wali atau membayar fidyah. Dalil-dalil di atas menjelaskan bahwa jika seseorang tidak mampu mengganti hutang puasanya, maka bisa menggantinya dengan cara mengqadha pada hari lain atau membayar fidyah. Cara membayar fidyah bagi orangtua yang masih hidup namun tidak mampu menjalankannya karena merasa berat adalah dengan terlebih dahulu melihat apakah orangtua tersebut memiliki harta atau tidak untuk membayar fidyah. Namun jika dia tidak memiliki harta maka anak baik dengan perorangan maupun patungan secara moral mereka diperintahkan membayarkan fidyah untuk orangtuanya. Namun jika orangtua tidak meninggalkan harta, maka secara moral anak (ahli waris) diperintahkan mengqadha puasa atau boleh juga dengan membayar fidyah bagi orangtuanya. Rubrik Tanya Jawab Agama Diasuh Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Para orang tua pun mengajari anak-anak mereka untuk mengenal dan mulai berpuasa.Secara perlahan, anak mulai diajak bangun pagi untuk sahur juga diajak tarawih meski kadang anak sibuk bercengkerama dengan teman sebayanya. Mereka juga diajari untuk mulai menahan lapar dan haus, meski belum seharian penuh.Hanya saja ketika mengajari berpuasa, sebagai orang tua, Anda juga harus memperhatikan hal-hal lainnya.Sembari mengajari anak keutamaan puasa sesuai ajaran Islam, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan.Hal pertama yang musti jadi perhatian orang tua ialah usia anak. "Orang tua perlu mencontohkan, anak akan menyerap (dari situ), dia melihat ayahnya bangun pagi, kenapa harus sahur, kenapa seharian tidak makan," kata Diana saat ditemui dalam acara Milkversation bersama Frisian Flag beberapa waktu lalu.Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan status gizi anaknya. Biasanya sarapan dengan roti putih dan selai cokelat harus sedikit diubah karena jelas ini tak memenuhi kebutuhan gizi. Kalau mau untuk menambah nutrisi bisa dengan susu," kata Juwalita Surapsari, spesialis gizi klinis RS Pondok Indah saat ditemui beberapa waktu lalu di kawasan Jakarta Selatan.Latih anak untuk berpuasa secara bertahap misal mulai dari puasa setengah hari kemudian sedikit demi sedikit mencoba sehari penuh.
Kemudian sekiranya di hari yang lain pun ia tidak mampu menggantinya, disebabkan karena uzur syar‘i, maka ia bisa mengganti puasa yang ditinggalkan dengan cara membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, mengenai qadha atau hutang puasa orangtua yang masih hidup, namun sudah tidak mampu menggantinya disebabkan suatu uzur (dalam hal ini karena sering sakit-sakitan), maka Islam memberikan kemudahan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan dengan cara membayar fidyah bukan dengan mengqadha puasa orangtua yang dilakukan oleh anak.Selanjutnya mengenai qadha puasa bagi orangtua yang telah meninggal dunia, Majelis Tarjih dan Tajdid melalui laman resminya menyampaikan beberapa hadis sebagai berikut:1- [عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ [متفق عليه“Dari Aisyah ra [diriwayatkan] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa meninggal dunia padahal ia berhutang puasa, maka walinyalah yang berpuasa untuknya” [Muttafaq Alaih]. Nabi menjawab: Jika seandainya ibumu memiliki hutang, apakah engkau akan membayarkannya?
Adapun bagi orang tua yang masih hidup yang memiliki hutang puasa wajib, dan ia tidak mampu menggantinya di hari yang lain, maka Allah telah memberikan kemudahan dengan cara membayar fidyah untuk menebus hutang puasa.Cara membayar fidyah bagi orangtua yang masih hidup namun tidak mampu menjalankannya karena merasa berat adalah dengan terlebih dahulu melihat apakah orangtua tersebut memiliki harta atau tidak untuk membayar fidyah.
Membiasakan anak berpuasa sejak usia dini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan si kecil supaya terbiasa menjalankan ibadah puasa. Dengan begitu, anak akan memiliki pondasi kuat bahwa puasa merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah, sehingga kemudian niat berpuasa murni atas kemauan sendiri.
Berpuasa selama sehari penuh tentu tidak mudah bagi anak, apalagi jika ini adalah hari puasa pertamanya. Setelah itu, Anda dapat menambah durasi puasa hingga anak bisa menahan haus dan lapar selama 1 hari.
Membuat Kegiatan Ngabuburit Seru Salah satu trik agar anak dapat menjalankan puasa dengan baik adalah mengalihkan perhatian si kecil dari makanan dan minuman selama berpuasa. Setelah anak melalui fase ini, barulah Anda perlahan-lahan menanamkan pemahaman bahwa puasa harus dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah. Karenanya, Anda harus dapat memberikan contoh atau teladan yang baik, termasuk saat melatih anak untuk terbiasa berpuasa.
Meskipun terlihat sangat sepele, namun tindakan kecil seperti itu dapat memompa semangat anak untuk bertekad menyelesaikan puasa. Oleh sebab itu, selain pentingnya memberikan pemahaman akan keutamaan berpuasa, Anda juga perlu menghadirkan berbagai kegiatan menarik supaya menjalankan puasa menjadi lebih menyenangkan. Hal ini kerap menjadi dilema bagi orangtua, sebab si kecil membutuhkan asupan nutrisi dan vitamin agar stamina terjaga. Nah, supaya aktivitas membangunkan anak menjelang makan sahur terasa lebih mudah, Anda bisa memanfaatkan add-on TV Storage dari IndiHome. Menghadirkan serial televisi kesukaan anak terbukti bisa membuat si kecil merasa terhibur dan lebih semangat saat bersantap sahur. Selain add-on TV Storage, terdapat juga add-on lain yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam memenuhi kebutuhan digital Anda dan seluruh keluarga di rumah.
Karena anak sedang berpuasa untuk pertama kalinya, itu mungkin sedikit menakutkan. Bagi sebagian orang tua, jangan memaksakan anak untuk berpuasa sepanjang hari atau membuatnya merasa memburuk jika mereka ingin berbuka puasa sebelum waktu yang ditentukan.