Niat Puasa Untuk Mencapai Keinginan. Apa itu Puasa Hajat? Bila hajat atau permintaan kita tidak kunjung dikabulkan, maka bukan berarti Allah SWT tidak sayang kepada kita, melainkan karena mungkin itu bukan merupakan hal yang baik untuk kita.Atau ada hal yang lebih baik yang dapat kita miliki.
Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang yang lalai dari menunaikan janjinya.Ketika menjalani puasa hajat atau nazar, maka diawali terlebih dahulu dengan membaca niat. Sama seperti niat puasa ramadhan , niat puasa hajat dibacakan ketika mulai dari sebelum waktu sholat isya hingga sebelum masuk waktu imsak atau sholat subuh pada pagi hari.Waktu yang paling mustajab yang biasa dilakukan orang-orang adalah membaca niat setelah selesai sholat isya atau menjelang berakhirnya waktu sahur, yakni sekitar 2-3 menit sebelum imsak setelah menengguk tetes air minum terakhir.Berikut adalah teks lafadz bacaan niat puasa hajat atau nazar tulisan Arab, latin dan artinya atau terjemahan Indonesia sesuai sunnah dan hadits atau dalil yang shahih.Nawaitu shauman nadzari lillaahi ta’aalaa.
Maka dari itu, pada saat membaca niat puasa hajat usahakan dilakukan dengan sungguh-sungguh.Cara melaksanakan puasa hajat adalah dengan terlebih dahulu membaca doa niat seperti yang dituliskan sebelumnya.
Seperti yang dilansir pada laman Dream.co.id, berikut adalah adab berdoa kepada Allah SWT:. Mengucapkan Puji-pujian kepada Allah.
Agar doa cepat terkabul, sebaiknya diawali dengan memberikan puji-pujian kepada Allah. Seperti membaca hamdalah dan tasbih. Karena dengan kerendahan diri di hadapan Allah, akan membuat hati semakin tulus dan ikhlas dalam berdoa. Inti dalam doa keselamatan adalah untuk memohon untuk diselamatkan di dunia dan di akhirat (dari api neraka).
Membaca doa niat, dilakukan sehabis isya di hari sebelumnya dan sebelum imsak atau datangnya sholat subuh. Sebelumnya kita telah membahas mengenai doa sholat hajat , yakni sholat yang ditujukan khusus untuk mengharapkan sebuah permohonan khusus kepada Allah SWT baik itu permohonan untuk jodoh, rezeki, dan sebagainya.Memang benar, jika kita ingin sesuatu maka kita harus memohon kepada Allah SWT salah satunya dengan berdoa, sholat, atau berpuasa khusus untuk satu permohonan yang ingin sekali terwujud.
Yang penting dalam pelaksanaan puasa, kita secara khusyu memohon kepada Allah SWT agar hajat atau permohonan dapat terkabulkan.Nah di bawah ini kami ingin menjelaskan bagaimana cara, tuntunan, atau panduan pelaksanaan ibadah puasa sunnah hajat termasuk bacaan niatnya. Yakni dilakukan setiap setelah sholat isya dan sebelum imsak datang atau tepatnya ketika adzan subuh berkumandang di pagi hari.Sangat utama untuk membaca niat puasa sebelum tidur, sebab untuk menghindari kemungkinan tidak bangun sahur jadi bila memang benar tidak bangun sahur, puasa tetap bisa terlaksana karena sudah membaca niat puasa hajat.Di bawah ini merupakan bacaan lafadz doa niat puasa hajat yang benar sesuai sunnah berdasarkan hadist shahih Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab, tulisan latin, dan artinya atau terjemahan bahasa Indonesia lengkap.Nawaitu shauman nadzari lillaahi ta’aalaa.
Puasa nazar adalah puasa yang diwajibkan sendiri oleh seorang muslim. Orang yang bernazar untuk mendekatkan diri kapada Allah. Agar tidak termasuk ke dalam orang yang pendusta dan mendapatkan dosa, sebaiknya kita penuhi janji sesuai dengan nazar kita.
Bacaaan serta semangat niat puasa Senin Kamis haruslah tetap karena mencari ridha Allah SWT. memberi isyarat untuk menunaikan puasa di kedua hari tersebut dalam sebuah hadis dengan menyebut kegembiraan mengamalkannya.
Hanya saja, ada waktu mustajab berdoa agar keinginan cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Artinya: Berdoa lah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian.
Air zam-zam merupakan salah satu keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT. Bahkan, saat mengonsumsi air tersebut menjadi waktu mustajab berdoa.
Waktu mustajab berdoa di hari Arafah, atau pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Niat berfungsi menjadikan suatu perbuatan menjadi wajib dan sunah. Sedangkan, menurut Ibnu Abidin, niat berarti kehendak untuk taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam melakukan suatu pekerjaan.
Atau, kehendak hati untuk mengerjakan suatu pekerjaan, baik yang wajib maupun yang sunah. Ada pula yang mendefinisikan dengan kehendak hati terhadap suatu pekerjaan untuk mencari ridha Allah SWT dengan mengikuti aturannya.
Berdasarkan hadis-hadis ini, ternyata sah atau tidaknya suatu perbuatan ibadah sangat bergantung pada niat. Hikmah dan kegunaan disyariatkannya niat, antara lain untuk membedakan antara ibadah dalam arti khusus (mahdah) dan perbuatan lainnya atau antara perbuatan yang disyariatkan dan perbuatan lainnya yang berupa kebolehan saja. Niat juga berfungsi membedakan apakah perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu tujuannya kepada Allah SWT. Kedua, pembagian niat berdasarkan kaitannya, yaitu niat untuk membedakan perbuatan ibadah antara satu dan yang lainnya dan niat untuk membedakan maksudnya. Maka niat zakat harus benar-benar di-idafat-kan (disandarkan) kepada Allah SWT. Ada perbuatan ibadah yang mengharuskan niat beriringan dengan perbuatannya dan tidak boleh diselingi oleh perbuatan lain, seperti niat shalat.
Karena setiap perbuatan bergantung pada niat, maka perbanyaklah niat-niat yang baik.
Setiap hal yang diinginkan pasti akan terpintas di dalam pikiran manusia, akan tetapi kita harus ingat bahwa keinginan tersebut jangan sampai hanya membuat kita berangan-angan bahkan membuang-buang waktu. Cita-cita adalah hal yang dimiliki oleh semua orang, terutama orang-orang yang memiliki pandangan hidup kedepan, karena dengan cita-cita seseorang akan merasa termotivasi dan memiliki harapan untuk memiliki hidup yang lebih baik.
Membuat Rencana dan Menyerahkan Segala Sesuatu Kepada Allah. Berencana adalah tugas manusia sebagai bentuk usaha yang harus dilakukan, namun orang yang beriman tidak hanya sekedar berencana akan tetapi kita perlu menyerahkan segala sesuatu kepada Allah atau dengan kata lain kita percaya bahwa Allah melihat setiap usaha kita dan pasti memberikan jalan dan hasil yang terbaik, dengan demikian kita telah meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha dan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Nilai tersebut terletak pada niat yang dimiliki, orang yang beriman memiliki visi yang lebih tinggi yaitu merasakan kebaikan di dunia hingga di akhirat nanti, oleh karena itu apapun keinginan dan cita-cita yang kita inginkan harus dilandasi oleh niat karena Allah terlebih dahulu.
Niat akan menjadi faktor yang sangat menentukan, jika niat kita sudah dibenahi maka kebaikan yang akan kita dapatkan tidak hanya sampai di dunia saja akan tetapi dapat kita rasakan hingga di akhirat kelak. Hadits tersebut menunjukkan bahwa apa yang akan kita dapatkan sesuai dengan niat yang kita miliki.
Kita tidak ingin menjadi orang yang merugi di akhirat kelak karena lalai dengan kesenangan duniawi, sehingga setiap kebaikan yang kita raih di dunia ini perlu kita usahakan untuk menjadi penyebab ridha Allah dan memberikan kebaikan di akhirat kelak. Doa dari orang tua adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang, oleh karena itu jangan pernah berjalan sendirian dan melupakan jasa-jasa mereka. Memiliki berbagai cita-cita adalah cerminan seseorang yang memiliki pandangan hidup kedepan dan punya keinginan untuk menjadi lebih baik, sebagai makhuk yang diciptakan oleh Allah sudah selayaknya kita menyerahkan segala bentuk usaha kita kepada Allah dan meniatkan semua hal yang kita lakukan di jalan yang benar dan hanya karena Allah .