Niat Puasa Syawal Digabung Qadha. Niat Puasa Sunat Syawal, Bolehkah Digabung dengan Qadha Puasa Ramadhan? SERAMBINEWS.COM – Sejak Rabu (5/6/2019) kemarin, ummat Islam di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara telah memasuki bulan Syawal 1440 H.
Bulan Syawal ini dimulai dengan perayaan Idul Fitri 1 Syawal. Hari 1 Syawal ini merupakan salah satu dari 5 hari yang diharamkan berpuasa. Empat hari lainnya adalah tanggal 10 Zulhijjah dan 3 hari tasyrik yaitu, tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.
Selain tanggal 1 Syawal yang diharamkan berpuasa, pada bulan Syawal ini ummat Islam dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari. Boleh secara berturut-turut maupun diselang seling.
Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkad, artinya puasa sunah yang sangat dianjurkan. Rasululullah saw bersabda orang yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa selama satu tahun. “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, menjelaskan puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah Syawal tidak bisa digabungkan, melainkan harus dikerjakan secara terpisah. “Tapi kalau menggabungkan niat antara puasa sunnah dengan qadha jelas tidak bisa. Dia juga menegaskan bahwa kedua niat puasa tersebut tidak dapat digabungkan. Dia juga menganjurkan agar hutang (qadha) puasa Ramadhan, disegerakan, dan lebih baik lagi jika dapat ditunaikan pada Syawal.
“Tentu seharusnya mendahulukan yang wajib, karena ibadah itu selalu memprioritaskan yang Fardhu, jadi bagi siapapun yang punya hutang puasa ramadhan, baik karena bepergian (musafir), hamil, haid, sakit, atau lainnya, itu sebelum dia puasa sunnah Syawal, sebaiknya dahulukan membayar qada puasanya, baru setelahnya puasa sunnah Syawal,” jelasnya.
JAKARTA, iNews.id - Ulama berbeda pendapat mengenai bolehnya menggabung niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa Syawal. Imam Syihabudin Ar Ramli (w 957 H), ulama kenamaan dari Mazhab Syafi’i abad ke 10.
Dalam kitab Fatawa Ar Ramliy mengatakan,. Diperbolehkan menggabung niat puasa 6 hari bulan syawal dengan qadha ramadhan dan keduanya mendapatkan pahala.
Sedangkan menurut Abu Makhromah tidak mendapatkan pahala keduanya bahkan tidak sah. Sayyid Bakri dalam Kitab I‘anatut Thalibin menerangkan orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar. Bacaan Niat Puasa Syawal dan Artinya.
Ustadz Ahmad Zarkasih, dalam bukunya Yang Harus Diketahui Dari Puasa Syawal terbitan Rumah Fiqih Publishing 2020, menjelaskan bahwa maksud Imam Ar Ramli dalam fatwanya ini adalah orang yang berpuasa lalu niatnya digabungkan antara puasa qadha dan sunnah, baik itu syawal atau selainnya. "Orang ini mendapatkan dua pahala sekaligus yakni gugur kewajiban qadha dan juga pahala sunnah," katanya. Editor : Kastolani Marzuki.
Puasa sunah Syawal sangat dianjurkan mengingat kebesaran keutamaan yang terkandung di dalamnya. لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ.
Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qadha puasa Syawal,” (Lihat Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, Beirut, Darul Marifah, cetakan pertama, 1997 M/1418 H, juz I, halaman 654). Adapun mereka yang tidak berpuasa Ramadhan tanpa uzur diharamkan untuk mengamalkan puasa sunah Syawal. Sedangkan mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur tertentu, makruh mengamalkan puasa sunah Syawal. Artinya, “Masalah di Tanbih dan banyak ulama menyebutkan bahwa orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur, perjalanan, masih anak-anak, masih kufur, tidak dianjurkan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.
Tetapi jika ia sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur, maka haram baginya puasa sunah. (Orang utang puasa Ramadhan makruh berpuasa sunah, kemakruhan puasa sunah bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur),” (Lihat Syamsuddin Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003 M/1424 H, juz III, halaman 208). Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Rabu, 28 Juni 2017 pukul 19:07.
Bolehkah menggabungkan puasa Syawal dengan puasa qadha dan Senin Kamis? TRIBUNNEWS.COM - Setelah puasa Ramadan selama satu bulan penuh, ternyata masih ada ibadah puasa sunah yang dianjurkan untuk dilakukan umat muslim.
Ibadah tersebut yaitu puasa Syawal, atau puasa yang dilakukan di bulan Syawal. Atau mungkin bisakah puasa Syawal digabungkan niatnya dengan puasa Senin Kamis?
Simak penjelasannya berikut ini. Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin, Berikut Tata Cara Pelaksanaannya. Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah, mengatakan khusus di bulan Syawal, umat Muslim yang terutama perempuan bisa mendapatkan tiga pahala sekaligus. Pahala yang pertama, yakni pahala melakukan puasa qadha atau puasa pengganti.
"Yang pertama puasa di bulan Syawal selain tanggal 1, karena hanya tanggal 1 Syawal saja yang tidak diperbolehkan puasa.".
Ustadz Ahmad Zarkasih, Lc dalam bukunya "Yang Harus Diketahui Dari Puasa Syawal" mengatakan pendapat itu memang sangat masyhur sekali di telinga kebanyakan orang Indonesia. Mereka beranggapan, karena kalau bisa mendapatkan dua pahala sekaligus, kenapa harus dipisah sendiri-sendiri? Yang jelas, kata Ustadz Ahmad Zarkasih, bahwa pertanyaan ini juga pernah disampaikan kepada Imam Syihabudin Ar Ramli (w 957 H), ulama kenamaan dari Mazhab Syafi’i abad ke 10. "Tentang orang yang qadha puasa Ramadhan pada Syawal atau di hari Arafah, apakah dia mendapatkan pahala wajib (qadha Ramadhan)dan juga pahala sunnah (puasa Syawal/ Arafah) sekaligus?
"Bagi orang tersebut (yang berpuasa qadha dan sunnah Syawal) pahala wajib (qadha Ramadhan) dan juga pahala sunnah (baik syawal atau Arafah); karena maksud syariat dalam hal ini adalah terciptanya ibadah puasa di hari itu. Jadi, kata Ustaz Ahmad, bahwa maksud Imam Ar Ramli dalam fatwanya ini adalah orang yang berpuasa lalu niatnya digabungkan antara puasa qadha dan sunnah, baik itu syawal atau selainnya.
Dengan berakhirnya bulan Ramadan 1440 Hijriah, berarti umat Islam juga tak lagi menjalankan ibadah puasa wajib dan tak lagi mendapat kemuliaannya. Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dapat ditunaikan selama enam hari di bulan Syawal.
Baca: Bacaaan Doa Buka Puasa Syawal 1440 H dan Keutamaan Berpuasa 6 Hari Setelah Idul Fitri. Baca: Tata Cara Lengkap & Lafadz Niat Puasa Syawal 1440 H Pasca Idul Fitri 2019, Ini Keutamaan Puasanya.
Enam hari itu bisa secara berurutan dan juga boleh dipisah-pisah yang penting puasa itu dilakukan di bulan Syawal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Momentum bulan Syawal setelah hari raya Lebaran Idul Fitri jadi saat yang istimewa bagi Umat Muslim. Pada bulan Syawal dalam penanggalan Hijriah ini, ada banyak kesempatan bagi Umat Muslim untuk melipatgandakan pahalanya.
Satu di antaranya yakni dengan mengerjakan amalan sunnah dalam bentuk puasa sunnah. Ada beberapa puasa sunnah yang bisa dikerjakan dalam bulan Syawal. Pertama adalah tentunya puasa Syawal atau juga dikenal sebagai puasa enam hari.
Lalu seperti biasa, ada juga puasa Senin Kamis. Anda bahkan juga bisa menggunakan kesempatan di bulan syawal untuk melakukan puasa Qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan yang terlewatkan karena alasan tertentu.
Nah, niat puasa syawal, niata puasa senin kamis dan juga niat puasa Qadha bayar hutang puasa Ramadhan kami tampilkan di sisi bawah artikel ini. | Simak Keutamaan Puasa Syawal.
Lantas, apakah bisa semua ibadah sunnah berupa puasa sunnah itu dikerjakan bersamaan dalam satu waktu?.
Namun, muncul pertanyaan, apakah yang lebih dulu diutamakan, membayar utang puasa Ramadan atau melakukan puasa Syawal? لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ.
Artinya, “Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nazar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawal atau tidak? Alhafiz Kurniawan menjawab, saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, orang yang berpuasa qadha di bulan Ramadan, tetap mendapatkan nilai puasa Syawal.
Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadis khususnya orang luput puasa Ramadan dan mengqadhanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qadha puasa Syawal.
Meski demikian, tetap dianjurkan mengqadha puasa Ramadan terlebih dahulu, sebelum berpuasa Syawal.