Niat Puasa Syawal Dan Waktunya. Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, niat adalah pekerjaan hati dan tidak ada sangkut pautnya dengan lisan. Bahkan jika ia tidak makan sahur lalu paginya bermaksud berpuasa syawal, itu juga termasuk niat yang sah.
Meskipun sudah niat puasa syawal, namun kemudian makan atau minum dengan sengaja di siang hari, otomatis puasanya batal. “Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, ia seperti puasa setahun” (HR. Orang yang mengerjakan puasa syawal, ia akan terlatih lebih lama dalam mengelola emosi dan membersihkan jiwanya (tazkiyatun nafs).
Liputan6.com, Jakarta Niat puasa sunnah Syawal boleh dilafalkan setelah matahari terbit. Memang, yang membedakan puasa sunnah Syawal dengan puasa wajib Ramadan hanya terletak dari niatnya. Menjadi beda karena, puasa Syawal merupakan sebuah puasa sunnah sehingga dapat dilakukan di siang hari sejauh kamu belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh. Puasa Syawal sendiri merupakan puasa sunnah enam hari yang dikerjakan di bulan Syawal.
Salah satu keutamaan orang yang menjalankan ibadah puasa ini akan mendapat pahala seperti berpuasa selama setahun penuh. “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim). Berkat keistimewaannya, membuat umat Muslim untuk ingin menjalankan ibadah puasa sunnah Syawal ini. Namun, bagi kamu yang baru pertama kali ingin menjalankan puasa sunnah Syawal ini, kamu perlu mengetahui niat puasa sunnah Syawal terlebih dahulu. Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber terkait tentang niat puasa sunnah Syawal, yang dilengkapi juga dengan waktu dan keutamaan jika menjalankannya, Kamis (6/6/2019).
Di samping qashad, seseorang juga menyebutkan status hukum wajib atau sunnah perihal ibadah yang akan dilakukan. Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin).
Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunnah Syawwal’ saat niat di dalam batinnya. Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah.
Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada 9 Juli 2016, pukul 1630.. Redaksi mengunggahnya ulang dengan sedikit penyuntingan.
Usai bulan suci Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah puasa sunnah di bulan Syawal. Suara.com - Usai bulan suci Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah puasa sunnah di bulan Syawal. Jika 1 Syawal 1442 H jatuh tepat pada tanggal 13 Mei 2021, maka ibadah puasa sunnah atau waktu puasa syawal 2021 ini bisa dilaksanakan mulai tanggal 14 Mei 2021.
Puasa Syawal selama 6 hari idealnya dilaksanakan setelah hari Raya Idul Fitri secara berturut-turut, yakni pada 2-7 Syawal. Baca Juga: Hadits Puasa Syawal dan Waktu Menjalankan yang Sesuai Sunnah. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”. Adapun puasa Syawal yang dimulai pada siang hari, dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari saat itu juga.
Berikut ini lafal niatnya dalam bahasa Arab.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan selama satu bulan, umat Islam mulai berbuka kembali di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Di bulan syawal, terdapat amalan sunnah yang bisa dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yakni puasa selama enam hari di bulan Syawal.
Hal itu seperti diterangkan dalam hadis yang dari Abu Ayyub yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari seperti berikut ini. Abu Ayyub mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: "Siapa yang berpuasa bulan Ramadhan kemudian diikutinya dengan enam hari Syawal maka ia seperti berpuasa sepajang masa.".
Ustaz Dr H Ferry Muhammadsyah Siregar MA, pengasuh Pesantren Binsa Insan Mulia dalam tausiahnya di kanal YouTube Tribunnews.com menyatakan, secara matematika hal itu bisa dijelaskan. Baca juga: Inilah Penjelasan Mengapa Idul Fitri di Indonesia Sering Disebut Lebaran.
Baca juga: Jangan Berlebihan, Ini Aturan Porsi Makan agar Kolesterol Tak Naik Saat Lebaran.
Bagi umat muslim, setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan, banyak yang melanjutkan melaksanakan puasa sunah di bulan Syawal selama enam hari. Hal tersebut berdasarkan sabda Rasululullah, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR.
Baca: Arus Balik Lebaran 2019, Ini Pesan Menhub dan Kapolri, Catat Jadwal dan Titik Oneway Berikut Ini. Dalam riwayat tersebut dijelaskan, setelah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, maka bagi yang melakukan akan seperti berpuasa selama setahun. Seperti yang dikatakan, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq MAg, puasa syawal dilakukan enam hari di bulan Syawal, yaitu hari kedua Syawal (sehari setelah hari raya Idul Fitri) dan seterusnya. Akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.
Namun, jika merasa kesulitan, maka diperbolehkan tidak berurutan, asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal. Tanggal 1 bulan Syawal dimulai pada 5 Juni 2019 hingga 3 Juli 2019.
Baca: 6 Camilan khas Jawa yang Sering Muncul saat Lebaran. Maka bagi yang ingin menunaikan puasa sunnah Syawal selama enam hari, maka bisa melakukan puasa Syawal sejak hari Kamis (6/6/2019) hingga Rabu (3/7/2019).
Terkait niat, seperti dilansir NU Online, merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Di samping qashad, seseorang juga menyebutkan status hukum wajib atau sunnah perihal ibadah yang akan dilakukan. Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin). Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunnah Syawal’ saat niat di dalam batinnya.
Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah.