Niat Puasa Sunnah Di Bulan Haji. TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, serta dilengkapi doa buka puasa. Kemudian, puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah 1441 H, atau 29 Juli 2020.
Sementara, puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1441 H, atau 30 Juli 2020. Dikutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ustaz M Syukron Maksum, berikut niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah, dan doa buka puasa:.
Niat Puasa Dzulhijjah. Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala. Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.". Niat Puasa Tarwiyah.
Puasa sunah pada bulan Dzulhijjah menjelang Idul Adha adalah salah satu amalan yang disukai Allah SWT. Puasa sunah bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan di antaranya meningkatkan keimanan, mendekatkan diri pada Allah SWT hingga, menghapus dosa-dosa.
Tata cara melakukan puasa sunah diawali dengan niat, lalu menahan segala hawa nafsu dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari di waktu Magrib. Ilustrasi: Tata cara melakukan puasa sunah--termasuk pada Dzulhijjah--diawali dengan niat, lalu menahan segala hawa nafsu dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari di waktu Magrib. (Foto: iStockphoto/sguler) Ilustrasi: Tata cara melakukan puasa sunah--termasuk pada Dzulhijjah--diawali dengan niat, lalu menahan segala hawa nafsu dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari di waktu Magrib. Saya berniat puasa sunah di bulan Dzulhijjah karena Allah," kata KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi kepada CNNIndonesia.com, pada 2019 lalu.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan banyak amal shaleh di bulan Dzulhijjah. Dikutip dalam buku "Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah" oleh H. Amirulloh Syarbini dan Hj. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Abbas r.a., ia bercerita: "Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan shaleh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini.".
Menurut Syekh Muhammad 'Uwaid (1996-237), dinamakan Arafah karena pada malam kedelapan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim a.s pernah diperingatkan di dalam tidurnya untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail a.s., sehingga pada hari itu ia sangat bimbang, apakah mimpi tersebut merupakan perinta Allah atau hanya sekadar mimpi. Kemudian di malam berikutnya Ibrahim juga diperintahkan hal yang sama sehingga ia pun meyakini bahwa perintah tersebut berasal dari Allah SWT.
Keutamaan ini diterangkan dalam sebuah hadits: "Dari Qatadah, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: "Puasa pada hari Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.". Artinya: "Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala.". Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala.".
Setelah diawali dengan membaca niat puasa Dzulhijjah, tata cara melakukan puasa sunnah selanjutnya adalah menahan segala hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari di waktu maghrib.
Menurut buku yang bertajuk Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, puasa tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah, yaitu hari kedelapan pada bulan Dzulhijah. Artinya puasa Tarwiyah bertepatan dengan Minggu, 18 Juli 2021 besok.
Sementara itu, hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah adalah waktunya pelaksanaan puasa arafah. Artinya jatuh pada Senin, 19 Juli 2021 menurut kalender Masehi.
Kedua puasa ini dikerjakan bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji. "Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti sebulan. Jadi, jangan lupa berpuasa Tarwiyah dan Arafah ya, sahabat hikmah. Suasana Arus Balik Penumpang Kapal di Pelabuhan Parepare.
Bola.com, Jakarta - Kurang dari sepekan, umat Islam akan merayakan Iduladha. Menyembelih hewan kurban menjadi satu di antara amalan yang sangat dianjurkan saat Iduldha tiba. Pemerintah Indonesia telah memutuskan hari raya Iduladha 2021 jatuh pada Selasa (20/7/2021). Iduladha memang banyak dikenal sebagai Idul Kurban.
Namun, sebelum Hari Raya Iduladha, umat Muslim disunahkan melaksanakan puasa. Ibadah ini dianjurkan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau sehari sebelumnya Idul Adha.
Ada pula amalan yang dianjurkan dijalankan selama 10 hari pertama Dzulhijjah. Berikut ini bacaan niat puasa sunah menjelang Hari Raya Iduladha, seperti disadur dari Fimela, Rabu (14/7/2021).
Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim agar dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji. Namun, bagi jemaah haji haram hukumnya untuk berpuasa di hari Arafah 9 Dzulhijjah. Adapun keutamaan puasa sunah Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:.
Orang yang melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah akan dianugerahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:. Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu. Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
“Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid),” (HR Bukhari). “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala“.
Baca Juga: Keistimewaan Puasa Sunnah 9 Hari Pertama Dzulhijjah 1442 Hijriah, Diampuni Dosa Hingga Berlimpah Pahala. Baca Juga: Cek BLT UMKM Tahap 3, Banpres BPUM 1,2 Juta Cair di BRI dan BNI, Berikut Linknya.
Ketiga puasa sunnah tersbut, masing-masing memiliki niat yang berbeda. Berikut tanggal yang dianjurkan puasa sunnah jelang Idul Adha. Sementara itu, Puasa tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah atau 18 Julin2021.
Sebab, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya memperbanyak amal soleh pada bulan Zulhijah, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah. Ada beberapa keutamaan puasa di bulan Dzulhijah selain merayakan Hari Raya Idul Adha pada 10 Zulhijah.
Di bulan ini terdapat hari raya yang dinantikan umat Islam, yakni Iduladha atau biasa dikenal lebaran haji. Karena itu, Allah lebih mencintai suatu amalan ibadah tertentu yang dilakukan di hari-hari tersebut. Puasa ini dilakukan ketika sejumlah orang Islam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Dari Said bin Jubair, Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu masuk ke dalam 10 hari pertama bulan Zulhijah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja dia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya).". Karena itu, para ulama memandang bahwa orang yang berhaji hendaknya tidak berpuasa pada hari tersebut atau hukumnya menjadi mubah. Baik puasa Arafah maupun Tarwiyah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak berangkat haji.
Besok, Senin (12/7/2021) puasa Dzulhijjah memasuki hari kedua yang bertepatan dengan hari Senin yakni waktu yang disunnahkan untuk menjalankan puasa Senin-Kamis. Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, puasa sunnah seperti puasa sembilan hari di Bulan Dzulhijjah bisa digabung bersamaan dengan puasa sunnah lainnya ketika bersamaan dalam satu hari. Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya.
Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktuwaktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut. Hal ini serupa dengan shalat tahiyyatul masjid. Apalagi puasa sembilan pertama bulan Dzulhijjah juga tak disyaratkan harus 9 hari berturut-turut.
Berkenaan dengan boleh tidaknya menggabungkan puasa sunnah ini dan qadha' Ramadhan yang wajib, ternyata masalah ini sudah jadi perbedaan sejak zaman sahabat Nabi. Ibnu Rajab al-Hanbali (w. 795 H) menuturkan: "Umar dan Ali berbeda pendapat tentang masalah qadha' puasa Ramadhan dilakukan pada 10 pertama bulan Dzulhijjah. Umar menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha' puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik. Adapun Ali bin Abu Thalib melarangnya (puasa qadha Ramadhan dilakukan 10 pertama Dzulhijjah). Pendapat Ali bin Abu Thalib dilandasi dari alasan bahwa qadha' Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya. Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”.
Artinya: "Aku berniat mengqadha puasa Ramadhan esok hari karena Allah SWT.".