Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah Tanggal 8. Hasil sidang Isbat Kementerian Agama tanggal 8 Djulhijjah 1441 H jatuh pada 29 Juli esok hari. Seperti apa dan kapan niat Puasa Tarwiyah boleh dilafalkan? Sebagian besar ulama berpendapat membaca niat merupakan salah satu rukun puasa.
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim mengatakan untuk puasa wajib yakni puasa Ramadhan, niat diucapkan pada malam hari sebelum adzan Subuh berkumandang. "Syaratnya ia belum makan apa pun," kata Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim yang dikutip Tim Hikmah detikcom. Sementara tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari tasyrik, di mana umat Islam dilarang untuk berpuasa. Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?'.
Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)'". Imam At Tirmidzi dan Ibnu Majjah juga meriwayatkan hadits dengan redaksi hampir sama dari Abu Hurairah.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Abu Dawud:.
Artinya: "Nabi SAW masuk kepadaku pada suatu hari dan beliau bertanya, 'Apakah ada sesuatu padamu (makanan yang bisa dimakan)? Puasa di bulan Dzulhijjah bahkan disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW,. Abduh Zulfidar Akaha dalam buku 165 Kebiasaan Nabi SAW berpendapat, puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah yang dimaksud adalah puasa sunnah selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Kondisi ini pun tidak sedikit menimbulkan pertanyaan tentang kebolehan menggabung dua niat amalan sunnah dan wajib dalam satu waktu. Faktanya, permasalahan ini ternyata sudah menjadi perdebatan di kalangan sahabat nabi sejak dulu.
Diceritakan Ibnu Rajab al Hanbali dalam Lathaif al Ma'arih, dua sahabat nabi yang memiliki pendapat berlawanan mengenai hal ini adalah Umar bin Khattab dan Ali bin Abu Thalib. "Qadha' Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya," bunyi pendapat Ali bin Abi Thalib yang diterjemahkan Hanif Luthfi dalam Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah.
Di samping itu, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan dalam bukunya, pembentuk niat dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Bisnis.com, JAKARTA - Bulan Dzulhijjah tidak hanya identik dengan hari raya kurban dan ibadah haji. Memasuki sepuluh hari pertama bulan tersebut, umat islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti perbanyak dzikir, sedekah, baca Al-Qur’an, dan berbagai macam amalan sunnah lainnya. Oleh karena itu, berpuasa pada sembilan hari pertama bulan tersebut juga memiliki keutamaan tersendiri. Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.” Wallâhu a’lam. Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Ibadah Haji Puasa pahala.
Selain itu, Imam Al Ghazali menerangkan dalam Kitab Ihya Ulumuddin dengan bersandar pada sebuah riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas RA. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).'".
Berdasarkan keputusan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI, Rabu (29/6/2022) kemarin, ada perbedaan penentuan 1 Dzulhijjah 1443 H antara pemerintah dan Muhammadiyah. Menurut ketetapan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU), jadwal puasa Arafah 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor: 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H, jadwal puasa Arafah 2022 jatuh pada Jumat, 8 Juli 2022. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Abdullah Jaidi, mengimbau agar perbedaan waktu penentuan awal Dzulhijjah tidak membuat perpecahan di antara masyarakat. Berarti kita kalau mau puasa pada hari Jumat atau puasa Sabtunya masih dibolehkan, karena belum ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Adha, dan terjadinya selisih itu fatwa ulama kalau terjadi perbedaan ahli hisab maka putusan hakim dalam hal ini Menteri Agama yang harus ditaati," kata Jaidi saat konferensi pers, Rabu (29/6/2022).
Diberikan kesempatan berada di bulan Dzulhijjah hendaknya dioptimalkan dengan melakukan aneka ibadah yang disarankan. Salah satunya adalah puasa, di samping memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, sedekah dan lainnya. Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.
Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya. Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.
Tentunya semakin banyak orang yang mempersiapkan diri menyambut Idul Adha. Bagi umat Islam, bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki bulan-bulan lainnya.
Ayat di atas tentunya menjadi gambaran yang sangat jelas akan keutamaan dari puasa Dzulhijjah. Selain itu, berikut keutamaan lainnya yang bisa didapatkan dengan berpuasa di bulan Dzulhijjah:.
Bagi yang ingin mengqadha puasa Ramadhan pun bisa melakukannya di bulan Dzulhijjah. Hal ini dijelaskan oleh Sayyid Bakri Syatha yang juga mengutip fatwa Al-Barizi. Sama seperti puasa-puasa lainnya, niat puasa Dzulhijjah harus dilafalkan di malam hari. Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala. Jangan lupa untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui kurban di Dompet Dhuafa.
Berikut keutamaan puasa Dzulhijjah yang dapat diketahui: a. Pahala Dilipatgandakan Umat Islam akan mendapatkan pelipatan pahala ketika memperbanyak ibadah dan berpuasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.". Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus karena puasa Arafah yaitu dosa kecil. Hari Pembebasan dari Siksa Neraka Rasulullah SAW bersabda, مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟ Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?". Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, "Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.". Lebih diutamakan untuk umat Islam berdzikir di sepuluh hari pertama bulan Dzikir adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid.
Menyembelih hewan kurban menjadi satu di antara amalan yang sangat dianjurkan saat Iduldha tiba. Pemerintah Indonesia telah memutuskan hari raya Iduladha 2021 jatuh pada Selasa (20/7/2021).
Namun, sebelum Hari Raya Iduladha, umat Muslim disunahkan melaksanakan puasa. Ibadah ini dianjurkan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau sehari sebelumnya Idul Adha. Berikut ini bacaan niat puasa sunah menjelang Hari Raya Iduladha, seperti disadur dari Fimela, Rabu (14/7/2021).