Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. WARTA LOMBOK - Berpuasa pada bulan Ramadhan merupakan kewajiban setiap orang yang beragama Islam sesuai dengan ketentuan syar’i. Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan diwajibkan untuk menjalankannya sesuai rukun dan syarat, termasuk berniat sebelum melakukannya.

Berikut lafaz niat puasa wajib Ramadhan:. Baca Juga: Berikut 7 Makanan yang Disunnahkan Untuk Berbuka Puasa, Salah Satunya Adalah Buah Delima.

Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini fardhu karena Allah ta’ala. Niat puasa sebulan penuh pada malam awal puasa Ramadhan hukumya disunahkan.

Sedangkan hukum niat untuk puasa hari setelah hari pertama ulama berbeda pendapat (khilaf):. Menurut madzhab Syafi'iyah niat puasa untuk sebulan penuh tersebut cukup untuk puasa satu hari yang pertama, sehingga setiap hari puasa Ramadhan wajib berniat, jika tidak, maka puasanya tidak sah selama sebulan tersebut kecuali puasa Ramadhan hari pertamanya.

Sedangkan menurut imam Malik, niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh sudah mencukupi, sehingga untuk hari-hari berikutnya tidak wajib niat kembali, yang artinya jika tidak berniatpun sudah sah karena niatnya sudah sebulan penuh pada malam hari pertama awal puasa Ramadhan tersebut.

Lafal dan Cara Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Sedangkan menurut pendapat Malikiyyah cukup untuk menjamak (mengumpulkan) niat puasa sebulan di malam pertama bulan Ramadhan. Banyak di beberapa masjid dan mushala saat malam pertama Ramadhan masyarakat dibimbing oleh para tokohnya untuk bersama-sama melaksanakan niat puasa sebulan versi mazhab Malikiyyah.

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi—semoga Allah merahmatinya—di dalam karyanya Sabil al-Huda yang berisikan himpunan wadhifah dan amaliyah menegaskan:. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” (KH.

“Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah” (terjemahan dari penulis). Problem muncul ketika di awal Ramadhan tidak dapat menjalankan puasa, semisal wanita yang tengah mengalami menstruasi. Pertanyaannya adalah bisakah seseorang yang baru bisa berpuasa setelah hari pertama Ramadhan berniat puasa versi pendapat Imam Malik di atas?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu memahami konteks dan alasan mengapa pendapat Malikiyyah memperbolehkan menjamak niat di awal Ramadhan. Sebab tidak ada Fariq (titik perbedaan) antara niat sebulan berpuasa di awal Ramadhan dan hari berikutnya.

Bacaan Do'a Dan Niat Puasa Ramadhan Dan Artinya

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Bacaan Do'a Dan Niat Puasa Ramadhan Dan Artinya

Argumen dari kalangan madzhab Syafi’i atas kewajiban membaca niat puasa wajib di malam hari, diperinci oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya, yaitu:. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1428 H], juz II).

Dari 4 Imam Mazhab terdapat sedikit perbedaan mengenai Niat puasa sebulan penuh dan setiap hari, tetapi semua tentu dilakukan atas dasar ilmu-ilmu Agama yang sangat dalam, kita sebagai Orang awam sebaiknya tidak saling mencela, dan silahkan memilih niat yang mana selagi tidak bertentangan dengan Syari’at Islam. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” (KH.

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah” (terjemahan dari penulis). Hal tersebut perlu memahami konteks terlebih dahulu serta alasan mengapa pendapat Malikiyyah mempersilahkan jamak niat di awal Ramadhan.

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”. Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”.

Imam Malik :Niat Puasa Untuk Satu Bulan

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Imam Malik :Niat Puasa Untuk Satu Bulan

Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat,sebaiknya pada hari pertama bulan ramadhan berniat taqlid (mengikuti) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa ramadhan hanya pada permulaanya saja.Lafadz niatnya sebagai berikut:. "Nawaitu shauma jami'a syahri romadhoni hadzihis sanati taqlidan lil imami malikin fardhon lillahi ta'ala". Dan adanya caranya tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya,tapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar benar lupa. (Syekh A.Idris Marzuqi Lirboyo Kediri,Kitab Sabilul Huda hal 51). Syekh Muhammad bin Yusuf al-Ghurnathi, salah seorang pakar fiqih mazhab Maliki menegaskan:. “Dan cukup niat sekali untuk puasa yang wajib dilakukan secara terus-menerus.

Imam al-Lakhmi mengatakan, Adapun puasa yang wajib dilakukan terus-menerus seperti Ramadhan, dua bulan puasa dhihar, puasa denda pembunuhan, orang yang bernazar puasa pada hari tertentu, orang yang bernazar terus-menerus berpuasa yang tidak ditentukan harinya, maka niat di awal mencukupi untuk keseluruhannya.”. Dan perlu diingatkan kembali,seperti yang telah di jelaskan di atas, anjuran niat puasa sebulan mengikuti mazhab Maliki adalah sebagai langkah antisipasi mana kala di kemudian hari lupa niat puasa. Artinya niat puasa tetap rutin dilakukan di setiap hari.

Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Niat Puasa Sebulan di Awal Ramadan atau tiap Malam?

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Niat Puasa Sebulan di Awal Ramadan atau tiap Malam?

Kelompok pertama yang terdiri dari Imam Hanafi, Syafi’i, dan Hambali mewajibkan untuk memperbarui atau melakukan niat puasa setiap hari. Mereka berargumen bahwa hari-hari dalam Ramadan bersifat independen dan tidak saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Kelompok kedua yang terdiri dari Imam Malik dan para pengikutnya tidak mensyaratkan pengulangan niat setiap hari.

Mereka beralasan, puasa Ramadan wajib dilaksanakan secara terus menerus, sehingga hukumnya sama seperti satu ibadah. Sedangkan menurut pandangan mazhab kami, yang demikian itu hanya cukup untuk malam pertama saja.".

Tata Cara Niat Puasa Ramadhan Sebulan Menurut Mazhab Maliki

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Tata Cara Niat Puasa Ramadhan Sebulan Menurut Mazhab Maliki

Yaitu menahan diri dari segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa selama satu hari penuh. Dalam melaksanakan perintah berniat, terdapat tata cara yang telah dijelaskan oleh para ulama. Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala. Saya berniat puasa pada esok hari untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini fardhu karena Allah ta’ala.

Namun, sebagai antisipasi agar ketika dalam satu malam kita lupa berniat, ada baiknya jika kita mengikuti pendapat dalam mazhab Malik yang membolehkan niat puasa Ramadhan sebulan penuh.

Ragam Pendapat Niat Puasa, Cukup Sekali atau Berulang-ulang

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Ragam Pendapat Niat Puasa, Cukup Sekali atau Berulang-ulang

Ulama dari Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali sepakat puasa tak sah tanpa niat. Menurut madzhab Hanafi, niat adalah bermaksud taat menjalani perintah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Sedangkan menurut madzhab Maliki, niat adalah bermaksudnya seorang mukallaf terhadap sesuatu yang di perintah. Jika tidak bersamaan dengan pekerjaannya, maka disebut keinginan atau azam (al-Mantsur fi al-Qawaid, III/284).

Ulama dari kalangan Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali sepakat bahwa puasa tidak sah kalau tanpa niat. Jumhurul Fuqoha, Madzhab Maliki, Syafi'i dan Hambali berpendapat, niat puasa Ramadhan harus di malam hari (Tabyit) sebelum masuk waktu Shubuh. Untuk soal memperbarui niat setiap hari (tajdid) ulama juga berbeda pendapat: Pertama, menurut Jumhurul Fuqoha dari madzhab Hanafi, Syafi'i dan Hambali, niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap hari (tajdid).

Kedua, menurut madzhab Maliki niat puasa Ramadhan tidak wajib diperbarui (Tajdid) setiap hari, dengan alasan setiap ibadah yang harus dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan seperti halnya puasa Ramadhan, maka niat puasanya cukup satu kali pada awalnya saja. Pendapat kedua ini bisa dijadikan langkah antisipasi oleh kita jika khawatir niat puasanya lupa pada hari-hari berikutnya.

Akan tetapi, agar tetap mendapat pahala yang berlipat, kalau kita masih ingat untuk niat dimalam hari, maka kita wajib niat sebagaimana yang diatur dalam tuntunan puasa Ramadhan dalam madzhab Syafi'i.

Niat Puasa Ramadan untuk Satu Bulan Penuh dan Doa Berbuka

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Niat Puasa Ramadan untuk Satu Bulan Penuh dan Doa Berbuka

Sebagian besar ulama menyatakan niat puasa Ramadan dilafalkan pada malam hari sebelumnya atau sesaat sebelum waktu Subuh tiba. Seperti yang dilansir pada laman Dream.co.id, hal ini didasarkan pada hadis riwayat Imam Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah dari Hafshah Ummul Mukminin RA. Lalu apakah selama sebulan penuh berpuasa harus melafalkan niat setiap malamnya?

Sebab, puasa Ramadan merupakan ibadah mustaqillah (mandiri) yang tidak dapat dikaitkan dengan hari sebelum maupun sesudahnya. “Nawaitu shauma ghadin an adaai fardli syahri ramadlani hadzihis sanati fardlal lillahi ta’ala.”.

Artinya: “Saya berniat puasa esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”.

Hukum Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan dan Harian

Niat Puasa Ramadhan Menurut Imam Malik. Hukum Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan dan Harian

Sah atau tidaknya setiap amal ibadah bergantung pada niat, begitu pun dengan puasa. .

Niat puasa dianjurkan untuk dibaca sejak malam hingga sebelum fajar.

Related Posts

Leave a reply