Niat Puasa Bulan Ramadhan Rumi. Switch to the dark mode that's kinder on your eyes at night time. Switch to the light mode that's kinder on your eyes at day time.
Terkait niat, Imam Syafi'i dan Maliki berpendapat bahwa hal ini merupakan rukun dari puasa. Di samping itu, Imam Hanafi, Syafi'i dan Hanbali juga mengatakan bahwa niat bisa diucapkan hingga fajar hari berikutnya apabila yang dilakukan adalah puasa fardhu.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.". Nabi Muhammad SAW juga pernah menyatakan dalam sebuah hadis bahwa puasa qadha boleh dilakukan dengan terpisah/tidak berurutan.
Karena ibadah ini sifatnya sama-sama wajib seperti puasa Ramadhan, maka syarat yang membatalkannya pun sama.
Sebagaimana surat Al Baqarah ayat 184, bagi yang tidak berpuasa Ramadhan, wajib melakukan puasa ganti atau qadha. Dalam buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, disebutkan waktu melakukan puasa qadha yakni usai bulan Ramadhan sampai datangnya bulan Ramadhan berikutnya.
Disunahkan untuk menyegerakan qadha agar cepat bebas tanggungan dan gugur kewajibannya. Namun qadha puasa Ramadhan tidak disyaratkan harus berturut-turut maupun segera. Sedangkan madzhab Hanafi, berpendapat bahwa tidak ada kewajiban membayar fidyah atasnya, baik penundaan qadha itu terjadi karena ada uzur maupun tanpa uzur.
Qadha juga mesti sesuai dengan jumlah hari dia batal puasanya. Berikut bacaan niat mengganti atau mengqadha puasa Ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin, dan artinya:. Bacaan niat berbuka puasa ganti atau qadha dalam bahasa arab, tulisan latin, dan artinya:. Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.