Nama Lain Dari Puasa Ayyamul Bidh Adalah Puasa. Puasa Ayyamul Bidh dilakukan selama tiga hari pada tengah bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah, yakni setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali pada hari tasyrik yaitu 13 Dzulhijjah. Ada pula pendapat dalam kitab Umdatul Qari'Syarhu Shahihil Bukhari yang menyebut Ayyamul Bidh berasal dari kisah Nabi Adam.
Saat Adam turun ke Bumi, tubuhnya dalam keadaan gosong. Anda dapat mulai berpuasa dengan niat serta menahan haus, lapar, dan hawa nafsu sejak terbit fajar hingga matahari terbenam yang ditandai dengan azan Subuh dan azan Magrib. Sebagai catatan, seorang istri mesti mendapatkan izin suami untuk menjalankan puasa sunah Ayyamul Bidh ini.
Niat boleh diucapkan secara lisan maupun di dalam hati. Misalnya, pagi belum makan dan minum serta belum melakukan hal yang membatalkan puasa, boleh dilanjutkan puasa," ujar ustaz Wahyul Afif Al Ghafiqi kepada CNNIndonesia.com, 2019 silam. Niat puasa Ayyamul Bidh boleh dilakukan pagi hari dengan syarat belum makan atau minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan.
Orang yang rutin melakukan puasa sunah Ayyamul Bidh juga akan mendapatkan pintu khusus Ar-Rayyan di surga kelak.
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Qamariyah (tahun hijriyah) untuk dilaksanakan puasa sunnah. Dalam buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi dijelaskan, hari tersebut bertepatan dengan bulan yang terang sehingga tampak putih. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).". Artinya: "Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, serta shalat witir sebelum tidur.". Salah satunya untuk membersihkan organ pencernaan, terutama di bagian usus besar. "Efeknya pencernaan pun akan lebih lancar," kata pakar nutrisi Rachel Olsen dikutip dari detikHealth.
Menurut Olsen, dengan puasa selama tiga hari berturut-turut akan memicu proses pembakaran protein yang sudah hancur. Jadi selain mendapat pahala, puasa juga dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
Quran surat Al Baqarah ayat 185 menyebutkan firman Allah SWT tentang perintah berpuasa. Meski demikian, puasa enam hari ini tidak boleh dilaksanakan saat Lebaran 1 Syawal.
Orang yang tidak pergi menunaikan haji bisa melaksanakan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.".
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh adalah tiga hari berturut-turut dalam satu bulan, setiap tanggal 13, 14, dan 15 penanggalan Hijriyah. Terdapat dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh.".
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan salat dhuha, [3] mengerjakan salat witir sebelum tidur.” (HR. Sementara itu, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam hadis riwayat An Nasa menambahkan:.
Baca Juga : Apa Itu Puasa Ayyumil Bidh, Niat dan Keutamaannya. Sementara itu, adapun bacaan niat dari Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut.
Artinya: Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala. Lalu, apa keutamaan atau manfaat dari menunaikan ibadah puasa yang satu ini?
Keutamaan pertama adalah mendapat pahala yang nilainya setara dengan berpuasa setahun penuh. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Daud yang mana berbunyi:. Di samping itu, dengan puasa selama tiga hari berturut-turut, maka tubuh akan memicu proses pembakaran protein yang sudah hancur.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : agama Puasa doa.
“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Di katakan : Manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi. (HR Bukhori dan Muslim).
BERITA DIY - Simak bacaan niat dan tata cara puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada 13-15 Muharram 1443 H atau 22-24 Agustus 2021 M. Ayyamul Bidh memiliki nama lain "puasa putih" ini memiliki bacaan niat dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia yang akan ditulis di akhir artikel ini. Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Ini: 13-15 Muharram Agustus 2021, Apa Keutamaannya? Lebih lanjut, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan tanggal 13, 14, dan 15 Muharram pada bulan di kalender Hijriyah. Dengan kata lain, puasa Ayyamul Bidh tahun 2021 edisi bulan Muharram 1443 H ini ditunaikan tepat pada tanggal 22, 23, dan 24 Agustus. Nabi Muahammad SAW diriwayatkan rutin menjalankan Ayyamul Bidh, sebagaimana Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya yang mengatakan:.
Sementara itu, bagi umat Islam yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, maka dosa-dosa selama satu tahun penuh akan dihapus, sebagaimana Rasulullah SAW meriwayatkan:.
Para ulama berpendapat bahwa bagi orang yang menjalankan puasa maka sesungguhnya dirinya akan dilindungi dari api neraka. Puasa adalah ibadah yang mudah dilakukan, hanya perlu menahan diri agar tidak makan, minum dan menjaga hawa nafsu mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa Ayyamul Bidh tidak hanya mendatangkan keberkahan saja melainkan juga melatih orang Muslim agar bisa menjaga emosinya dan memperluas rasa sabarnya. Ada juga yang mengatakan bahwa puasa Ayyamul Bidh dinamai demikian karena pada malam itu langit cerah dengan bulan terang benderang. Hal ini dijelaskan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim artinya adalah Sungguh cukup untukmu menjalankan ibadah puasa selama tiga hari setiap bulannya. Buya Yahya juga melanjutkan bahwa amalan yang sudah dilakukan secara istiqomah sebaiknya terus dijalankan dan tidak ditinggalkan.