Minum Obat Di Bulan Puasa. Jadi perlu sikap yang baik untuk membuat jadwal minum obat sesuai dengan kondisi saat puasa.Sebuah penelitian dilakukan pada 81 orang pasien di Maroko. Obat-obatan yang dijual dipasaran, misalnya obat sakit flu atau batuk, biasanya memiliki komposisi untuk diminum 3 kali sehari.
Pada saat puasa, jadwal pengobatan ini harus diperhatikan karena alih-alih mendapatkan manfaat dari pengobatan, bisa jadi kita mengalami efek samping dari obat-obatan tersebut.Manjur tidaknya sebuah obat dan muncul tidaknya efek samping sebuah obat sangat dipengaruhi oleh proses fisiologis dan biokimiawi tubuh. Absorbsi obat ini terhambat jika diberikan pada jam 8 malam (setelah buka), sedangkan pemberian segera setelah sahur menunjukkan adanya penurunan eliminasi (pembuangan) kadar obat dalam darah secara bermakna dibandingkan dengan pemberian dalam waktu yang sama di bulan lain di luar Ramadan.
Jika kemudian seseorang meminumnya sekaligus dalam sekali minum atau merubah jam pemberian menjadi malam hari (antara waktu buka hingga sahur) dikhawatirkan akan timbulnya efek samping obat. Tetapi, efek sebaliknya akan muncul jika fenitoin sodium lepas lambat (Phenytek) diminum bersama dengan lambung yang penuh dengan makanan berkadar lemak tinggi.Efek klinis yang muncul karena pengaruh makanan terhadap obat tergantung kepada lebar sempitnya efek terapetik masing-masing obat.
Seringkali muncul pertanyaan bagaimana dengan umat muslim yang harus mengonsumsi obat rutin? Mama bisa mengonsumsi obat secara rutin tanpa harus meninggalkan kewajiban beribadah puasa. Disebut sebagai obat rutin karena konsumsinya harus dilakukan setiap hari dan tidak boleh berhenti tanpa perintah dokter. Namun jika tidak dapat diganti, Mama bisa menerapkan strategi yang hampir sama seperti sebelumnya.
Jika Mama menerapkan jadwal konsumsi obat tengah malam, maka usahakan mengisi perut dengan roti atau makanan lain. Jovee Penerapan tips minum obat rutin selama bulan ramadan akan membantu Mama untuk tetap menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan tubuh yang sehat.
Beberapa hari lagi, bulan Ramadhan akan tiba dan umat muslim di Indonesia bersiap-siap untuk berpuasa. Namun, sebagian umat muslim yang sedang sakit maupun dalam pengobatan jangka panjang (kronik) bertanya-tanya apakah bisa minum obat disaat berpuasa.
Oleh karena itu artikel ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai penggunaan obat saat berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa adalah menahan diri untuk tidak makan atau minum dan segala sesuatu yang masuk ke dalam perut (lambung) mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Pengobatan menggunakan antibiotik yang diminum dua sampai tiga kali sehari tidak disarankan berpuasa karena dapat mempengaruhi kadar obat di dalam tubuh sehingga menimbulkan kegagalan pengobatan dan resistensi bakteri (Mikhael dan Jasim, 2014).
Berdasarkan informasi di atas, seorang apoteker sebagai ujung dari alur berobat pasien di pelayanan kesehatan, dapat menjelaskan obat-obatan yang dapat membatalkan puasa maupun tidak kepada pasien serta memberikan saran jadwal dan cara minum obat yang benar saat berpuasa.