Merasa Makanan Di Bulan Puasa. Bagaimana rasanya menjalani ibadah bulan Ramadhan dan merayakan hari Raya Lebaran sebagai kaum Muslim di tanah perantauan? Walau demikian, punya pengalaman berpuasa di negara orang telah memberikan saya sudut pandang yang berbeda. Saya personally beberapa kali memasang suara adzan via YouTube atau streaming TV Indonesia, supaya lebih ‘terasa’ berbuka puasanya.
Bulan Ramadhan di Indonesia bisa dikatakan menjadi momen silaturahmi dan reuni dengan berbagai jenis kelompok pertemanan yang dimiliki. Selain itu, tinggal di Jepang juga memberikan rasa senasib sepenanggungan saat berpuasa dengan sesama kaum Muslim lainnya, baik dari Indonesia maupun negara lain, menjadi lebih kuat. Bagi teman-teman yang sedang berniat untuk kuliah atau kerja di negara orang, khususnya Jepang, jangan takut!
Namun demikian, ada kalanya karena kesibukan pekerjaan duniawi dan hawa nafsu, terkadang melupakan kewajiban ibadah. Pada bulan suci Ramadhan ini, kita dilatih untuk mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah dengan imbalan pahala yang berlipat ganda.
Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil untuk berbuka puasa di mesjid secara gratis dan bergiliran. Selama Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan.
Misalnya tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes melitus dan lain-lain.
Maka dengan kita menjalankan puasa dibulan suci Ramadhan ini paling tidak dapat memberikan kesempatan bagi alat pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran yang merusak kesehatan dan memblokir makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup. Disclaimer : Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Di bulan ini, umat Islam diiming-imingi pahala yang berlipat ganda sehingga membuatnya rela menghabiskan hari-harinya untuk beribadah. Alokasi waktu tidur yang kurang tak jarang membuat orang-orang merasa mengantuk saat siang tiba.
Supaya tidak mengantuk saat bekerja, tips-tips berikut dapat Anda lakukan di bulan puasa ini:. Dengan merileksasi tubuh, aliran darah yang tersumbat dapat mengalir lancar sehingga rasa kantuk bisa berkurang. Mengguyur muka dengan air juga merupakan cara rileksasi yang ampuh mengusir rasa kantuk. Tubuh yang dipaksa kerja di luar kemampuannya akan rusak sehingga berbagai penyakit bisa menjangkiti Anda kemudian.
Usahakan pekerjaan selesai sebelum sore sehingga Anda bisa pulang ke rumah dan berbuka puasa bersama keluarga. Taruhlan barang-barang yang menyenangkan di sekitar meja kerja Anda, misalnya foto bersama keluarga saat liburan, gambar pemandangan alam, dan lain sebagainya.
Hukum mencicipi masakan dengan ujung lidah saat puasa, Ulama: tergantung kondisi, ini penjelasan Wakil Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali. Bagi para ibu rumah tangga khususnya, mencicipi makanan dengan ujung lidah merupakan kebiasaan yang dilakukan ketika memasak. Namun, hal ini tentu menimbulkan pertanyaan ketika dilakukan saat sedang berpuasa. Baca juga: Meski Non Muslim, Amanda Manopo Ikut Puasa Ramadan, Masak Menu Sahur untuk Kru di Lokasi Syuting.
Baca juga: Amalan yang Dianjurkan Rasulullah Dikerjakan Jelang Sahur dan Berbuka Puasa, Simak Ulasan Ini. Lalu, bagaimana sebenarnya hukum mencicipi atau merasa makanan yang dimasak dengan menggunakan ujung lidah saat puasa?
Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali beberapa waktu lalu telah memberikan jawabannya terkait pertanyaan tersebut. Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Petang Saat Ramadhan Gandakan Pahala Puasa dari Subuh hingga Maghrib.