Mendahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti. Sumber : Tangkapan layar – Nyantri Chanel (Youtube). Seluruh umat muslim yang ada di dunia diperintahkan untuk bersuka cita karena hari raya Idul Fitri akan tiba pada tanggal 1 Syawal. Bulan Syawal memiliki berbagai keistimewaan dan keutamaan yang mendatangkan kebaikan bagi umat yang mengamalkan sunnah. Keistimewaan bulan Syawal sebaiknya disyukuri dengan beribadah kepada Allah SWT.

Jadi, berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti berakhir pula amalan-amalan baik berpahala besar yang biasa didapatkan ketika bulan Ramadhan. Tetapi harus terus berkelanjutan dan semakin ditingkatkan pada bulan Syawal. Keistimewaan bulan Syawal bisa didapatkan dengan menjalankan beberapa ibadah sunnah. Seperti berpuasa 6 hari pada awal bulan syawal. Salah satu yang sering menjadi pertanyaan ketika bulan syawal tiba yaitu, Bagaimana Hukum Mendahulukan Puasa Syawal kemudian membayar hutang puasa ramadan (qadha puasa). Akan tetapi bulan syawal hanya akan berlangsung selama 30 hari selama 1 tahun bulan hijriah.

Kesalahan Mendahulukan Puasa Syawal Dari Qadha Puasa

Mendahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti. Kesalahan Mendahulukan Puasa Syawal Dari Qadha Puasa

Lebih-lebih lagi yang melakukannya tidak mendapatkan keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal sebagaimana disebutkan dalam hadits,. Sebagaimana dalam hadits qudsi juga disebutkan bahwa amalan wajib itu lebih utama dari yang sunnah,.

Sa’id bin Al Musayyib berkata mengenai puasa sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah),. “Tidaklah layak melakukkannya sampai memulainya terlebih dahulu dengan mengqodho’ puasa Ramadhan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari). (*) Keterangan di atas kami sarikan dari kitab “Ahkam Maa Ba’da Ash Shiyam”, hal.

🔍 Ramalan Garis Tangan Menurut Islam, Doa Agar Diberi Petunjuk, Tata Cara Mandi Janabah, Hadits Perpisahan.

Mana yang Didahulukan, Puasa Qadha Ramadhan atau Syawal

Mendahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti. Mana yang Didahulukan, Puasa Qadha Ramadhan atau Syawal

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat, mengatakan bahwa memang ada perbedaan pendapat tentang hal tersebut. Pendapat ini merujuk pada kewajiban puasa qadha bersifat tarakhi, yakni boleh ditunda atau diakhirkan hingga menjelang masuknya bulan Ramadhan tahun berikutnya.

Dengan demikian, pendapat ini menekankan untuk membayarkan hutang puasa lebih dulu yang sifatnya wajib. Ia mengatakan, ketika para mufti di Arab Saudi berfatwa tentang haramnya puasa enam hari bulan Syawal bagi mereka yang belum membayar hutang puasa Ramadhan, maka pendapat mereka itu sangat dipengaruhi oleh latar belakang mazhab Al-Hanabilah yang banyak dianut masyarakat Arab Saudi.

Menurutnya, tidak ada keharusan untuk bersikap merasa paling benar, sebab hukumnya sendiri memiliki beberapa pendapat yang berbeda. Sementara itu, Agus Arifin dalam buku berjudul "Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi" menyebutkan hal sama terkait perbedaan pendapat soal mana yang harus didahulukan antara puasa sunnah enam hari bulan Syawal dan membayar qadha.

Dikatakan, bahwa mengqadha puasa berkaitan dengan kewajiban (dzimmah) dan seseorang tidak mengetahui apakah ia masih lama hidup atau akan mati. Pendapat ini diperkuat dengan perkataan Sa'id bin Al Musayyib mengenai puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.

Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Dulu? MUI Jawab 3 Cara

Mendahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti. Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Dulu? MUI Jawab 3 Cara

Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syar’i seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini. Sebab sekalipun puasa qadha hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa’ (fleksibel) hingga Ramadan berikut. Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan Syar’I seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa Qadha. Ketiga, boleh menggabungkan niat dua puasa yang nilai hukumnya berbeda yakni wajib dan sunah. Pendapat ini bagi mereka yang memang biasanya berpuasa amat sulit dilakukan karena berbagai faktor.

Mana yang Lebih Baik: Mendahulukan Bayar Utang Puasa

Mendahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti. Mana yang Lebih Baik: Mendahulukan Bayar Utang Puasa

Namun, banyak masyarakat yang masih bingung manakah yang lebih baik, mengqadha atau membayar utang puasa Ramadhan terlebih dulu atau langsung melaksanakan ibadah puasa Syawal. Jika kamu masih bingung, simak penjelasan dari MUI DKI Jakarta berikut soal mana yang lebih baik dilakukan terlebih dahulu. Baca Juga: Resep Sop Buah Segar ala Chef Wilgoz, Gampang Dibuat, Redakan Dahaga, dan Enak! Ini menunjukkan bahwa perbedaan ulama adalah rahmat bagi kita umatnya.

Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syari seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini. Baca Juga: Resep Takjil ala Kimbab Family: Cuma Butuh Minuman Kaleng, Jelly, dan Buah!

Sebab sekalipun puasa qadha hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa atau fleksibel dan bisa dilakukan hingga Ramadhan berikutnya. Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan syari seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa Syawal daripada puasa qadha.

Hukum Mendahulukan Puasa Syawal daripada Qadha Ramadhan

Mendahulukan Puasa Syawal Atau Puasa Ganti. Hukum Mendahulukan Puasa Syawal daripada Qadha Ramadhan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hitungan hari menuju akhir bulan Syawal 1443 H. Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal daripada qadha puasa wajib Ramadhan. Di Bulan Ramadhan lalu, umat muslim diperintahkan puasa selama sebulan penuh. Kini berada di bulan Syawal 2022, sederet amalan-amalan sunnah dianjurkan untuk dikerjakan.

Salah satunya yang dianjurkan bagi umat muslim adalah ibadah puasa enam hari di bulan Syawal. Baca juga: Amalan Pengugur Dosa Diungkap Ustadz Khalid Basalamah, Ringan di Lidah Berat Timbangan Hari Kiamat.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan umat muslim di antaranya kaum hawa yang memiliki utang puasa Ramadhan karena menstruasi, boleh membayarnya di bulan Syawal. Afdholnya atau lebih baik tunaikan dulu qadha yang tujuh hari, setelah itu baru ditambah puasa enam," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube TAMAN SURGA.

Namun Islam adalah Agama yang tidak memberatkan, berdasarkan mazhab Imam Syafi'i, siapa yang mengqadha puasa Ramadhan enam hari di bulan Syawal maka otomatis dapat pahala puasa sunnah Syawal enam hari. Hal ini berlaku tak hanya bagi perempuan saja, kaum laki-laki yang sakit di bulan Ramadhan dan terpaksa tak berpuasa selama beberapa hari, maka bisa pula menggantinya atau qadha di bulan Syawal, akan mendapatkan dua pahala sekaligus.

Related Posts

Leave a reply