Memperbanyak Puasa Sunnah Adalah Salah Satu Cara Untuk. [2] Menurut ajaran Islam puasa sunnah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Disebut sebagai puasa "ikut", karena kita berpuasa tarwiyah dan arafah, berdasarkan pelaksanaan haji bagi orang Islam yang sedang berhaji.
Puasa sunnah semacam ini, biasanya dilatarbelakangi keinginan tertertu, misalnya sebagai persyaratan ritual keilmuan tertentu. Puasa wajib ataupun sunnah dapat dilaksanakan oleh siapa saja atau semua orang.
Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi agar kita bisa dan mampu berpuasa.
Jakarta - Puasa Senin-Kamis adalah salah satu amalan puasa sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat Islam di luar bulan ramadhan. Sesuai dengan namanya, puasa ini pun dilangsungkan setiap hari Senin dan Kamis saja untuk tiap pekannya.
Dalil hukum puasa Senin-Kamis adalah sunnah, seperti yang sudah digolongkan oleh Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu dan juga telah disepakati para ulama. Menurut Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, puasa-puasa sunah yang disepakati para ulama antara lain puasa hari Senin dan Kamis, berikut hadisnya dari Aisyah Radhiyallahu Anhu:. "Adalah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin & Kamis.".
Jika kamu ingin melaksanakan anjuran Rasulullah untuk berpuasa Senin Kamis, Fimela.com kali ini akan membagikan panduan tata cara puasa Senin-Kamis, lengkap beserta niat dan manfaatnya.
keutamaan puasa sunnah sebenarnya tergantung dari jenis puasa yang dilakukan. > puasa syawal = pahalanya seperti orang yang berpuasa selama setahun.
> uasa hari Arafah, yaitu pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Keutamaannya adalah akan. dihapuskan dosa-dosa pada tahun yang lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang.
> puasa ayyamul bidh = Puasa tersebut seperti puasa setahun(sepanjang masa. namun pada umumnya keutamaannya yaitu untuk melengkapi puasa wajib di bulan ramadhan yang mungkin pahalanya berkurang krn ada ataran yang di langgar, keutamaan lainnya yaitu untuk menambah pahala yang berlipat.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menulis: “Hadits ini merupakan dalil keutamaan puasa sunah di bulan Sya’ban.” (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari). Dari Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada bulan Sya’ban.
“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadan. Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqamah, kita perlu banyak berlatih. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya.
Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci. • Mengikuti kultum, ceramah-ceramah, dan pengajian-pengajian yang diadakan di sekitar kita (lingkungan masjid, tempat kerja, tempat belajar-mengajar) baik sebagai pemateri atau peserta sebagai bentuk persiapan dan pembiasaan diri untuk mengikuti kegiatan serupa di bulan Ramadan. • Menyiapkan anak-anak dan istri untuk menyambut kedatangan Ramadan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas.
• Melakukan muhasabah (introspeksi) harian dengan membandingkan antara program-program persiapan di atas dan tingkat keberhasilan pelaksanaannya.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menulis: “Hadits ini merupakan dalil keutamaan puasa sunah di bulan Sya’ban.” (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari). Dari Aisyah RA berkata: “Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada bulan Sya’ban. “Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqamah, kita perlu banyak berlatih.
Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci Ramadhan benar-benar datang. Menyiapkan anak-anak dan istri untuk menyambut kedatangan Ramadhan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas.
- Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa berpuasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Mulai dari menurunkan tekanan darah, berat badan hingga kolesterol.
Umat Muslim memiliki puasa sunnah yang dilakukan hanya 2 kali dalam seminggu yaitu Senin dan Kamis. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)"Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rasulullah SAW bersabda: Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa.".
Meningkatkan Kekebalan TubuhManfaat puasa Senin Kamis sama dengan jenis diet Fasting Mimicking Diet (FMD) karena pelakunya diminta untuk berpuasa di tengah-tengah bulan selama lima hari sementara puasa Senin Kamis jika ditotal adalah 8 hari dalam sebulan.Jika kamu melakukan puasa dengan mengonsumsi buah dan sayur saat sahur dan berbuka tentu dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga secara otomatis meningkatkan penyimpanan vitamin dan mineral dalam tubuh. Konsumsi buah yang tinggi cairan juga dapat mencegah dehidrasi selama berpuasa.3.
Berpuasa secara intermiten jangka pendek dapat membantu turunkan kadar gula darah.4. Meskipun penelitian sebagian besar terbatas pada penelitian hewan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memiliki efek yang kuat pada kesehatan otak.Satu studi pada tikus menunjukkan bahwa mempraktekkan puasa berselang selama 11 bulan dapat meningkatkan fungsi otak dan struktur otak.Puasa dapat membantu meredakan peradangan.
Puasa juga dapat melindungi otak dari penyakit alzheimer dan parkinson.5.
Ada berbagai bentuk ibadah yang bisa dilakukan umat Islam kepada Allah SWT, salah satunya adalah puasa. Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman mengenai perintah melaksanakan ibadah puasa.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada berbagai manfaat puasa, yakni mendetoksifikasi tubuh secara optimal serta meregenerasi sel dengan baik. Puasa sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Keutamaan puasa hari Arafah adalah menghapus dosa dua tahun orang yang melaksanakannya. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata. "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan.
Bahkan, dalam hadits riwayat Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi Rasulullah SAW pernah bersabda,. Dalam hadits riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.".
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh.".