Memberi Makan Orang Berpuasa Pahalanya. Umat Islam akan berlomba-lomba memperbanyak amalan ibadah untuk meraih keberkahan tersebut. Setiap amalan yang dilakukan umat Islam saat bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Sekecil apapun itu, akan terhitung sebagai pahala. Salah satu amalan yang sering dilakukan adalah dengan memperbanyak sedekah. Di bulan suci Ramadhan, sedekah bisa dilakukan dengan cara memberi makan saat berbuka kepada mereka yang berpuasa. Selain menambah pahala keberkahan, membagikan makanan untuk berbuka puasa juga sebagai bentuk mempererat silaturahmi sesama umat islam.
Melansir dari Dream.co.id, terdapat sejumlah keutamaan bagi orang-orang yang memberi makan saat berbuka puasa.
Salah satu amalan yang berpahala besar di Bulan Ramadan adalah memberi makan buka puasa kepada orang yang puasa secara cuma-cuma tanpa mengharap apapun kecuali Ridho Allah. TRIBUNNEWS.COM - Bulan Suci Ramadan adalah bulan penuh berkah dengan berlimpahnya berbagai macam pahala di dalamnya.
Salah satu pahal yang besar adalah memberi makan buka puasa kepada orang yang menjalankan puasa ketika tiba waktu buka puasa. Sebagaimana sering kita ketahui, bagi mereka yang sedang dalam perjalanan atau kegiatan lain yang tak memungkinkan mereka untuk berbuka di rumah, disunnahkan untuk segera membatalkan puasa.
Namun bagaimana jika tak membawa bekal dan tak mampu membeli makanan atau minuman untuk ifthar? Dilansir dari harakah.id, secara bahasa, Ifthar berarti makan dan minum.
Secara luas, ifthar bermakna makan atau minum pada waktu maghrib bagi mereka yang berpuasa. Secara singkat, di Indonesia “ifthar” diartikan sebagai “buka puasa”. “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR.
Dengan merujuk pada hadis tersebut, para ulama menganjurkan umat muslim untuk menyediakan ifthar bagi orang lain secara cuma-cuma tanpa mengharap apapun selain pahala dari Allah Swt.
Di bulan suci ini, Muslim dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, salah satunya memberi makan orang yang berpuasa. Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu kebaikan di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan yang fardhu (wajib) di selain bulan ramadhan.
Ketika mendengar hal itu, para sahabat berkata : “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kami memiliki sesuatu untuk memberi makan orang yang berpuasa”, maka Rasulullah saw bersabda : “Pahala ini diberikan oleh Allah kepada orang yang memberi makan untuk orang yang berpuasa dengan sebutir kurma atau seteguk air atau susu”. Barangsiapa yang meringankan (pekerjaan) budaknya di bulan Ramadhan maka Allah mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan hingga kenyang, maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (telaga Rasulullah saw) dimana seteguk air itu menjadikannya tidak akan merasa haus selama-lamanya hingga ia masuk ke surga”.
Sudah tahukah anda di balik memberi makan berbuka ada pahala yang besar? Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,. “Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku][6]. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim.
BUKA puasa bersama lazim diselenggarakan banyak pihak di masa Ramadhan. Sayang, merebaknya wabah corona menjadikan kegiatan mulia ini tidak bisa diselenggarakan. Selain menggalang silaturahim, memberi makan untuk berbuka puasa amat besar pahalanya. Bahkan menurut Ahmad Zarkasih, Lc dalam Buku Saku Ramadhan, pahala itu tetap didapat meski hanya mampu memberi sebutir kurma atau seteguk air putih saja.
Tapi , tentunya lebih utama bila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan perutnya. Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Lihatlah bagaimana keutamaan Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang menggabungkan antara memberi makan dengan amalan lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.