Membatalkan Puasa Karena Sakit Perut. Mengutip dari NU Online, orang sakit merupakan salah satu yang diberi keringanan dalam berpuasa oleh Allah karena sebab tertentu. Mereka yang sedang dalam keadaan sakit diperbolehkan tidak berpuasa, apabila karena sakitnya lalu puasa akan memberi mudarat.

Selain itu orang yang sakit tapi berkeinginan puasa karena antusias namun bisa menyebabkan kematian, agama memberlakukan hukuman bagi dirinya dan bukan berdasarkan ibadah. Bagi orang sakit, berlaku pada tiga kondisi yang berkaitan dengan boleh atau tidaknya menjalankan puasa. Orang-orang golongan tertentu mendapat dispensasi untuk tidak melaksanakan ibadah puasa Ramadan, sebagai gantinya mereka wajib membayar tebusan atau fidiah. Bagi orang sakit yang masih punya harapan sembuh, fidiah ini tidak wajib karena termasuk mampu untuk mengganti puasanya selain di bulan Ramadan.

Sementara untuk orang sakit dengan kondisi parah dan belum tentu sembuh, maka hukumnya wajib membayar fidiah. Meskipun ada keringanan bagi suatu golongan dan hukum membatalkan puasa karena sakit atau kondisi lainnya, mereka tetap harus membayar fidiah sesuai dengan ketetapan Allah.

Catat! Ini 6 Kondisi yang Diperbolehkan untuk Membatalkan Puasa

Membatalkan Puasa Karena Sakit Perut. Catat! Ini 6 Kondisi yang Diperbolehkan untuk Membatalkan Puasa

Di bulan ini umat muslim menjalankan ibadah puasa, tarawih dan memperbanyak tadarus. Akan tetapi tidak semua orang memiliki kondisi fisik yang prima untuk berpuasa. "Ada tiga keadaan sakit: Pertama jika penyakit diprediksi kritis yang membolehkannya tayammum, maka penderitanya makruh untuk berpuasa. Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Saw pergi menuju Makkah dalam bulan Ramadhan dan beliau berpuasa. Diperbolehkan untuk tidak berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui didasarkan kepada hadits Rasulullah Saw berikut:. Artinya kondisi pekerja berat itu tidak serta merta dari awal sudah boleh berbuka.

Jika terdapat kondisi tertentu yang kritis membuat mereka celaka barulah boleh berbuka. Sama seperti sholat, puasa juga wajib ditinggal sementara oleh wanita yang sedang haid atau nifas, hanya saja atas kedua wajib mengganti (meng-qadha) puasa yang ditinggalkan tersebut pada hari-hari lain selain Idul Fitri.

Sakit Perut Jadi Penyebab Utama Batal Puasa

Membatalkan Puasa Karena Sakit Perut. Sakit Perut Jadi Penyebab Utama Batal Puasa

Salah satu penyebab utama orang batal puasa pada pekan pertama Ramadan 1432 Hijriah adalah sakit perut. Demikian disampaikan Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr dr H Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, di Jakarta, Senin (8/8).

"Berdasarkan survei di RSCM dan beberapa rumah sakit swasta, hampir 70 persen kasus orang batal puasa pada minggu pertama Ramadan karena sakit perut yang disertai diare. Penyebabnya karena faktor makanan dan lingkungan, faktor kebersihan tangan baik orang yang mengkonsumsi dan orang yang menyiapkan makanan," ujar Ari Fahrial Syam, yang merupakan Spesialis Internist dan Gastroenterologist. Menurut dia, berpindahnya satu bakteri dari satu tempat ke tempat lain dipengaruhi oleh kebersihan tangan kita, karena itu sangat penting untuk memiliki kebiasaan sehat berupa cuci tangan pakai sabun terutama saat ingin mengonsumsi makanan.

"Mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu cara yang efektif untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kuman," lanjut Ari yang juga merupakan Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI). Penelitian telah membuktikan bahwa cuci tangan pakai sabun akan menurunkan angka kejadian diare yang cukup signifikan, seperti hasil studi penelitian oleh Curtis V. Cairncross, yang menunjukkan cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 47 persen.

Ia menganjurkan umat Islam yang sedang berpuasa supaya menjaga kebersihan tangan bebas dari kuman agar tetap sehat. Menjaga kesehatan selama bulan puasa merupakan hal yang penting agar aktivitas puasa tidak terganggu, dari persoalan tersebut Lifebuoy menyarankan tiga materi edukasi pembentukan kebiasaan kebiasaan sehat sejak dini yang difokuskan untuk mendukung aktivitas ibadah selama bulan Ramadan.

"Tiga materi edukasi tersebut adalah mengajarkan untuk mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, menggunakan handsanitizer di saat tidak ada air mengalir dan sabun, dan ajakan untuk menjaga kebersihan agar kebiasaan sehat bisa tertanam sejak dini," kata Senior Brand Manager Lifebuoy PT Unilever Indonesia Tbk, Amalia Sarah Santi.

Maag Kambuh Saat Puasa? Ini Batasan Dokter Soal Harus Batal

Membatalkan Puasa Karena Sakit Perut. Maag Kambuh Saat Puasa? Ini Batasan Dokter Soal Harus Batal

Namun tidak semua penderita maag diperbolehkan berpuasa, apalagi bila terdapat luka atau infeksi di saluran pencernaannya. Bila tetap ingin berpuasa, dokter punya batasan saat harus membatalkan puasa. Kalau sampai muntah sudah harus batal karena pasti keluar cairan," jelas Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, konsultan saluran pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat berbincang dengan detikHealth, ditulis pada Rabu (10/7/2013).Menurut Dr Ari, kalau hanya perut perih maka sebaiknya puasa tetap dilanjutkan, karena puasa sendiri pada dasarnya tidak akan merusak dinding lambung atau memperparah sakit maag.

Ya asal tidak sampai perih melintir dan keluar keringat dingin, kalau seperti itu sebaiknya batal. Itu berarti memang nggak kuat," lanjutnya.Untuk menghindari rasa tidak nyaman yang berlebihan, Dr Ari menjelaskan penderita maag dianjurkan untuk mengonsumsi obat penekan asam lambung seperti obat antagonis reseptor H2 (ranitidine, famotidine, simetidine, nizatidine) atau penghambat pompa proton (omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, esomeprazole, pantoprazole).Sedang obat-obatan seperti antasida yang saat ini dipromosi secara luas baik melalui media cetak dan media elektronik bukan obat yang mencegah agar tidak terkena sakit maag.

Tak perlu batalkan puasa, ini cara mengatasi sakit kepala saat

Membatalkan Puasa Karena Sakit Perut. Tak perlu batalkan puasa, ini cara mengatasi sakit kepala saat

Simak penyebabnya terlebih dahulu agar bisa mengatasi sakit kepala saat sedang beribadah puasa Ramadan. Kenali penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat sedang berpuasa agar ibadah Ramadan Anda lancar. "Makan makanan dengan kandungan gula rendah bisa membantu mencegah sakit kepala selama berpuasa di siang hari," ucap Shevel. Makanan dengan GI rendah hanya akan sedikit memengaruhi glukosa darah dan kadar insulin. Semakin rendah skor GI, maka akan lebih sedikit fluktiasi glukosa darah dan kadar insulin tersebut. Jika sebelumnya kita rutin meminum beberapa cangkir kopi setiap hari, berpuasa mungkin bisa menyebabkan sakit kepala.

Beberapa orang mungkin tidak terbiasa bangun pada waktu tersebut sehingga perubahan pola tidur dapat menyebabkan sakit kepala. Pastikan pula minum air putih dalam jumlah cukup sepanjang waktu berbuka puasa hingga sahur untuk memastikan tubuh tidak kekurangan cairan. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sakit Kepala Saat Puasa, Ketahui 4 Penyebabnya",.

Tanda-tanda Darurat Anda Harus Membatalkan Puasa

Membatalkan Puasa Karena Sakit Perut. Tanda-tanda Darurat Anda Harus Membatalkan Puasa

Gangguan kesehatan yang paling mungkin terjadi ketika berpuasa adalah kondisi hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Hal ini terjadi akibat tubuh tak menerima asupan apapun dalam waktu yang cukup lama. Baca Juga: Yuk, Coba Wahana Baru di Ancol Saat Libur Lebaran. Lalu apa saja tandanya jika kadar gula darah rendah dan harus segera membatalkan puasa?

Berbagai gejala dan tanda ketika Anda mengalami gula darah rendah saat puasa, sebagai berikut:. Kondisi hipoglikemia yang tak ditangani dengan cepat, akan menyebabkan berbagai komplikasi buruk lainnya. Kondisi gula darah rendah saat berpuasa sebenarnya dapat Anda cegah, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang mengandung serat, protein, dan cadangan energi tinggi dengan porsi yang sesuai ketika sahur. Baca Juga: Simpan dan Rawat Barang Pribadi Anda agar Lebih Tahan Lama.

Related Posts

Leave a reply