Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik Hukumnya. JAKARTA, iNews.id - Hukum puasa di Hari Tasyrik menurut jumhur ulama adalah haram karena hari-hari tersebut masih satu rangkaian dengan Idul Adha. Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat menjelaskan, pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Dalil larangan berpuasa di hari tasyrik yakni hadits Nabi SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW menyuruh Abdullah ibnu Huzafah untuk berkeliling di Mina menyampaikan seruan berikut: Janganlah kalian melakukan puasa pada hari-hari ini, karena sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berzikir kepada Allah SWT".

Imam Ahmad meriwayatkan dari Nabisyah Al-Huzali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah.

5 Puasa yang Diharamkan dalam Islam

Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik Hukumnya. 5 Puasa yang Diharamkan dalam Islam

Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied. Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,. Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam.". Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa.

Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.

Waktu haram puasa

Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai hari raya bagi umat Islam. Semua orang diharapkan bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan kurban itu dan merayakan hari besar.

Ketidakjelasan ini disebut syak dan secara syari umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Seorang istri harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya bila akan mengerjakan puasa sunah.

Namun, bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syari. Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa tidak halal bagi wanita untuk berpuasa tanpa izin suaminya sedangkan suaminya ada di hadapannya karena hak suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardu bagi istri, sedangkan puasa itu hukumnya sunah.

Hukum Puasa Di Hari Tasyrik: Baca Ini! Agar Puasanya Tidak Sia-sia

Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik Hukumnya. Hukum Puasa Di Hari Tasyrik: Baca Ini! Agar Puasanya Tidak Sia-sia

Imam Nawawi berkata, “Ini adalah dalil tidak boleh sama sekali berpuasa pada hari tasyriq.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18). Dikecualikan bagi yang berhaji dengan mengambil manasik tamattu’ dan qiron lalu ia tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ketika itu ia boleh berpuasa pada hari tasyriq. Ibnu ‘Umar, ‘Aisyah, Al Auza’i, Malik, Ahmad dan Ishaq dalam salah satu pendapatnya bersikap akan bolehnya puasa bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu’ -saat tidak memiliki hewan hadyu untuk diqurbankan-. Adapun puasa ayyamul bidh (13, 14, 15 Hijriyah) bisa diganti dengan puasa tiga hari setiap bulannya di hari lainnya di bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: Sunnah Memperbanyak Doa Sapu Jagat di Hari Tasyrik. 🔍 Jumlah Nabi Dan Rasul Menurut Hadits Riwayat Ahmad, Muhammad Toha Yasin, Kemungkaran Adalah, Zikir Setelah Sholat, Bentuk Batu Hajar Aswad.

Larangan Puasa di Hari Tasyrik

Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik Hukumnya. Larangan Puasa di Hari Tasyrik

Perhitungan kalender Islam (Hijriyah) hari tasyrik terhitung sejak tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijah. Jadi syariat mengharamkan puasa di empat hari itu. Misalnya puasa 10 Muharram itu dasarnya adalah hari raya umat Yahudi, karena di hari itu Allah SWT menyelamatkan Musa dari Fir'aun. "Lalu tidak 10 Muharram mereka rayakan dengan cara berpuasa," katanya. Sebenarnya kata dia, syariat bahwa di hari raya itu kita tidak puasa dan justru makan-makan sudah ada sejak zaman Nabi Isa alaihissalam, yaitu ketika dia berdoa diturunkan hidangan dari langit :.

Apa Hukumnya Puasa Syawal Bertepatan Hari Jumat?

Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik Hukumnya. Apa Hukumnya Puasa Syawal Bertepatan Hari Jumat?

Idealnya, puasa tersebut dilakukan secara berturut-turut dan dibolehkan pada hari apapun. Puasa di bulan Syawal menjadi sebuah ajang perlombaan bagi umat Islam karena memiliki keutamaan yang luar biasa.

Seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW,"Bahwa barangsiapa yang berpuasa selama enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan ganjaran seperti puasa selama setahun penuh. Lalu, bagaimana hukumnya jika melaksanakan puasa di bulan Syawal tersebut bertepatan dengan hari Jumat, sedangkan makruh hukumnya bagi umat Islam berpuasa di hari Jumat? Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Abu Hurairah berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:.

Selain itu, dalam hadis riwayat Muslim juga menjelaskan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi:. Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu.". Sementara itu, Rasulullah SAW tidak pernah menganjurkan hal tersebut untuk dilakukan. Kedua dalil yang menjelaskan tentang melarang mengkhususkan puasa pada hari Jumat juga diperkuat dengan kisah dari Juwairiyah binti Al Harits RA berikut:. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuinya pada hari Jum’at dan ia dalam keadaan berpuasa, lalu beliau bersabda, "Apakah engkau berpuasa kemarin?".

Related Posts

Leave a reply