Manfaat Puasa Ramadhan Dalam Islam. Termasuk ketika menjalankan ibadah puasa, maka akan ada manfaat yang dapat kita peroleh. Hal ini disampaikan dalam hadis sebagai berikut,. Untuk itu, menjalankan ibadah puasa sunnah tentunya sebagaimana hadis di atas, akan mendapatkan banyak sekali kebaikan termasuk mampu menahan diri dan kebahagiaan lainnya yang dapat dirasakan oleh ummat islam yang menjalankannya.
Dengan berpuasa kita pun juga dapat melatih untuk hidup sederhana. Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi. Hal ini tentu saja dapat membuat tubuh kita lebih fit dan sehat. Jika dilakukan terus menerus maka hal ini akan menambah keistiqomah kita dalam beribadah dan juga melaksanakan perintah-perintah Allah lainnya.
Amalan puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga saja, melainkan juga dalam melaksanakan ibadah Ramadhan lainnya seperti bersedekah, iktikaf, silahturahmi, menjauhi dari perbuatan haram, dan sebagainya. Agar dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan tahun 2021 ini terdapat beberapa hikmah puasa dan manfaatnya, yang dirangkum berikut ini.
Pada bulan puasa ini, manusia dilatih agar kembali mengingat dan melaksanakan semua kewajiban tersebut dengan jaminan pahala yang dilipatgandakan. Dalam Islam rasa persaudaraan akan lebih terasa saat bulan Ramadhan.
Ibadah Memiliki Tujuan. Hikmah puasa dan manfaatnya yang kelima adalah mengetahui bahwa berpuasa memiliki tujuan.
Tujuan puasa adalah melatih diri manusia agar dapat menghindari dosa-dosa di hari lain saat di luar bulan Ramadhan. Hikmah puasa dan manfaatnya selanjutnya adalah melatih agar berhati-hati dalam berbuat. Dalam berpuasa manusia dilatih untuk menahan yang tidak baik dilakukan. dengan makan yang dilakukan saat berbuka, umat muslim dilatih untuk mensyukuri nikmat yang dimiliki saat tidak berpuasa.
Penjelasan di atas adalah 10 hikmah puasa dan manfaatnya yang bisa dipetik saat Ramadhan.
Dilansir dari www.nu.or.id, Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami mengatakan paling tidak ada tujuh faedah puasa di bulan Ramadan yang satu sama lainnya saling terkait. Faedah yang dibicarakan di sini adalah soal “pembangunan diri”, baik dari sisi agama (pahala) maupun individu.
Pandangannya ini didasari oleh beberapa hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, salah satunya yang mengatakan:.
Artinya: "Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. للصوم فوائد: رفع الدرجات، وتكفير الخطيئات، وكسر الشهوات، وتكثير الصدقات، وتوفير الطاعات، وشكر عالم الخفيات، والانزجار عن خواطر المعاصي والمخالفات.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah mengatakan tentang istimewanya bulan puasa, “Bila bulan Ramadhan telah datang, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu,” (HR Bukhari).
Oleh : Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog. Puasa yang akan kita bahas ini adalah puasa yang dituntunkan agama Islam. Bila kita melakukannya, maka akan hadir berbagai hal yang positif yang menyehatkan fisik kita, mental kita dan akan menghilang berbagai hal yang negatif yang dapat merusak atau mengganggu kesehatan mental kita.
Beberapa di antaranya adalah (1) ketahanan fisik, (2) nilai dan pengalaman keagamaan, (3) nilai sosial, (4) kontrol diri, (5) kreativitas, (6) agresivitas, dan (7) perilaku seks. Selama waktu tersebut orang yang berpuasa tidak melakukan aktivitas makan dan minum.
Defrizal Siregar dan Juriana (2005) meneliti kondisi fisik –khususnya glukosa darah—orang berpuasa yang melakukan aktivitas fisik dan orang berpuasa yang tidak melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini melibatkan 30 (tiga puluh) orang mahasiswa sebagai sample, dengan pembagian 15 orang yang berpuasa dengan kerja fisik dan 15 orang yang berpuasa tanpa kerja fisik. Dari hasil analisis dan uji hipotesis, diperoleh rata-rata kadar glukosa darah orang berpuasa dengan kerja fisik pada pukul 05.00 adalah 94,6 mg/dl, pada pukul 16.00 adalah 86.67 mg/dl. Sementara itu, rata-rata kadar glukosa darah orang berpuasa tanpa kerja fisik pada pukul 05.00 adalah 89,73 mg/dl sedangkan pada pukul 16.00 adalah 81.13 mg/dl.
Terjadi penurunan yang signifikan kadar glukosa darah pada pengukuran jam 05.00 ke pengukuran jam 16.00 dan (2) Terdapat perbedaan selisih kadar glukosa antara kelompok puasa dengan kerja fisik dan puasa tanpa kerja fisik. Berdasarkan kesimpulan penelitian Defrizal Siregar dan Juriana (2005) ini, diketahui bahwa berpuasa dengan kerja fisik tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap kadar glukosa darah.
Kedua: Puasa Meningkatkan Nilai dan Pengalaman Keagamaan. Menurut Eduard Spranger (Sumadi Suryabrata, 2011), nilai hidup yang berkembang dalam diri seseorang dipengaruhi oleh aktivitas latihan yang dilakukan orang tersebut.
Salah satu hal terpenting dalam pengetahuan agama adalah strategisnya posisi aktivitas di bulan ramadhan di mata Allah ’Azza wa jalla. Pengalaman keagamaan digambarkan oleh William James (2004) sebagai ungkapan religius yang tertanam dalam relung sanubari terdalam masing-masing pribadi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dengan penambahan: ”Semua ibadah anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa, (yang dilakukan) untuk-Ku, dan Aku akan memberinya pahala untuknya.” Ada dua kegembiraan untuk orang yang berpuasa: pertama pada saat berbuka (ifthar) puasa, dan kedua pada saat bertemu dengan Tuhannya; pada saat itulah ia akan menemukan keriangan dengan puasanya.”. Berdasarkan hadis di atas, dapatlah diketahui bahwa salah satu pengalaman yang mungkin diperoleh seseorang adalah pengalaman beragama berupa ”bertemu dengan Tuhan”. Sebuah contoh ungkapan yang disampaikan oleh seorang pengamal ramahan yang intensif adalah suatu muhasabah terhadap diri sendiri yang berupa ”apa yang bisa kita lakukan kepada orang tua kita”. Di samping itu, pada waktu puasa seseorang dianjurkan untuk melakukan ibadah horisontal (memberi makan orang yang berpuasa, memberi infaq, menyerahkan zakat fitrah, menyerahkan zakat mal, mengganti ketidakmampuan berpuasa dengan fidyah, dan sebagainya), maka puasa akan meningkatkan nilai sosial.
Rasulullah sendiri memberi contoh untuk beramal yang sebanyak-banyaknya kepada orang lain. Berdasarkan penjelasan di atas, disarankan bagi anda yang berminat untuk meneliti: perbedaan nilai hidup orang-orang Islam antara sebelum dan sesudah berpuasa ramadhan, hubungan puasa dengan intensi prososial, hubungan puasa dengan altruisme, dan sebagainya.
Kontrol diri, menurut Calhoun dan Acocella (1990), adalah kemampuan individu untuk memandu, mengarahkan dan mengatur perilakunya dalam menghadapi stimulus sehingga menghasilkan akibat yang diinginkan dan menghindari hal yang tidak diinginkan. Tentang bagaimana orientasi keagamaan intrinsik, khususnya berpuasa, berpengaruh terhadap kontrol diri, akan disampaikan dalam penjelasan berikut. Dalam situasi seperti ini, seseorang menerima stimulus yang mengancam yang berasal dari luar dirinya.
Proses latihan yang terus-menerus secara konsisten menghasilkan efek yang relatif menetap, yaitu kontrol diri. Dalam penelitian yang pernah penulis lakukan, ada seorang kreator Muslim yang mempercayai bahwa di bulan ramadhan ia lebih mudah untuk mendapatkan ide-ide cemerlang. Cara yang ditempuh oleh kreator Muslim adalah dengan menambah wawasan tentang hal yang diminati, di antaranya adalah membaca, terutama buku, namun bisa juga majalah atau bacaan yang lain.
Boleh dikatakan bahwa aktivitas utama mereka adalah melakukan usaha secara sengaja untuk penambahan pemahaman atas suatu permasalahan yang mereka minati. Hal lain yang juga dipandang sebagai cara untuk menghasilkan kreativitas tulisan adalah dengan mengamati dan terlibat secara langsung. Dalam situasi seperti ini yang dapat mereka lakukan adalah mengerjakan aktivitas yang berbeda dari aktivitas kreatif yang biasa merka lakukan. Dalam penelitian yang penulis (Nashori, 2005) lakukan ditemukan bahwa aktivitas lain itu bisa berupa melakukan aktivitas yang menyenangkan (seperti aktivitas bersama keluarga, membuat suasana atau datang dalam suasana baru, berkebun), tapi juga dalam bentuk beribadah kepada Allah ‘Azza wa jalla.
Aktivitas beribadah (berdoa, puasa, shalat sunnat) adalah aktivitas yang dipandang penting oleh kreator Muslim. Ide akan sampai ke otak kita bila melakukan usaha yang langsung berhubungan dengan Allah, seperti berdoa, shalat, dan berpuasa. Berdasarkan penjelasan di atas, menarik untuk dilakukan penelitian empiris: hubungan intensitas puasa dengan kreativitas. Agresivitas adalah kecenderungan untuk melakukan perilaku menyakiti orang lain, baik secara fisik ataupun verbal (Baron & Byrne, 2004). Bila seseorang berpuasa, maka ia dilatih untuk mengendalikan diri. Sebuah hadis Nabi mengungkapkan bahwa salah satu yang semestinya dilakukan orang yang berpuasa adalah ”berpuasa berkata-kata yang menyakitkan”.
Pengendalian diri yang memiliki frekuensi tinggi ditambah dengan penghayatan yang lebih tinggi (misalnya menghayati bahwa sangatlah kasihan orang yang diejek atau dipermalukan) selama berpuasa akan menjadikan agresivitas atau kecenderungan untuk menyakiti orang lain berkurang. Fakta-fakta yang berkembang dalam kehidupan sosial kita menunjukkan bahwa saat bulan puasa berbagai kekerasan dan agresivitas berkurang.
Dengan penjelasan di atas, disarankan agar bisa dilakukan penelitian psikologi yang dapat mengungkap pengaruh puasa terhadap penurunan agresivitas. Dalam situasi demikian, dapatkah puasa menurunkan dorongan seks? Istirahtnya perut manusia saat berpuasa menjadikan nafsu atau dorongan seks mengalami penurunan. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merekomendasikan untuk melakukan penelitian hubungan antara puasa dan penurunan kecenderungan perilaku seks. Dalam H.N. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII.
Kiat-kiat Menjadi Penulis Muslim Kreatif. Dalam H. Fuad Nashori dkk (eds), Prosiding Temu Ilmiah Nasional Psikologi Islami I. Yogyakarta: PP API, Penerbit Insania Cit, dan Fakultas Psikologi UII.
Penulis: Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog.
Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan dan disunnah untuk berinfaq dan bersedekah di bulan ramadhan kepada mereka.
Kemuliaan bulan ramadhan salah satunya adalah dengan hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan ramadhan yaitu malam lailatul qodar. Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan).
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Melalui berbagai aktifitas ibadah di bulan Ramadhan Allah Swt menghapuskan dosa kita.
Di antaranya adalah puasa Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Dengan demikian, Allah Ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada bulan Ramadhan. Semoga ramadhan tahun ini akan lebih baik dalam hal amalan ibadah daripada tahun-tahun sebelumnya.
Di bulan puasa Ramadan, setiap umat Islam wajib menjalani ibadah yang satu ini. 9 Hikmah Puasa Ramadhan yang Bisa Kamu Dapatkan.
Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu dari hikmah puasa di bulan Ramadhan bagi umat Islam yaitu, telah melaksanakan perintah Allah Swt. Hikmah Puasa Ramadhan Bisa Lebih Qanaah. Dengan berpuasa maka akan muncul rasa syukur dan merasa cukup atas segala sesuatu yang diberikan Allah Swt. Pelajaran dari puasa Ramadhan berikutnya yaitu, bisa membantu mengontrol hawa nafsu. Puasa pun dapat menjadi benteng bagi diri untuk mencegah melakukan perbuatan maksiat. Selama berpuasa, setiap orang diminta untuk menjaga hawa nafsu dan melindungi diri dari godaan setan.
Maka dari itu, saat berpuasa, sibukkan diri dengan memikirkan dan melakukan hal-hal baik, serta sekuat tenaga menjauhi larangan-Nya. Keutamaan dan hikmah puasa di bulan Ramadhan berikutnya yaitu, mampu membuat seseorang meninggalkan kesenangan duniawi.
Hati pun akan menjadi lalai dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah Swt. Hikmah Puasa Ramadhan Dapat Berhati-Hati Dalam Berbuat.
Puasa di bulan Ramadan akan lebih afdal apabila tak hanya menahan rasa lapar dan haus saja. Itu dia beberapa hikmah puasa di bulan Ramadhan.