Makanan Agar Tidak Lemas Saat Puasa. Lemas saat puasa bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi dan tidak lupa sahur. Perlu diingat, Anda hanya memiliki sedikit waktu untuk makan dan minum saat bulan puasa. Makanan yang sehat penting untuk membuat tubuh bisa berfungsi dengan baik, termasuk mencegah lemas saat puasa.
Sebab jika terlalu banyak makan, Anda akan cepat merasa ngantuk dan lelah, sehingga kegiatan ibadah seperti tarawih menjadi malas dilakukan. Buah yang satu ini juga membantu mengeluarkan enzim pencernaan sebagai persiapan untuk masuknya makanan ke tubuh. Dengan begitu, tubuh akan berada dalam keadaan terbaiknya dan Anda pun diperbolehkan untuk minum. Hal ini juga untuk memberikan waktu agar tubuh dapat mencerna makanan tersebut dengan sempurna. Tips mencegah rasa lemas saat puasa di atas, jika dilakukan secara teratur, juga akan memberikan dampak positif lain untuk tubuh, terutama dalam jangka panjang.
Lemas dan lesu menjadi pemandangan yang kerap kita lihat di bulan puasa, tak terkecuali para wanita.Tubuh wanita didesain berbeda dengan pria, sehingga ada beberapa asupan tertentu yang buruk dan juga baik untuk tubuh saat dikonsumsi. Biar para wanita makin strong menjalani puasa Ramadhan kali ini, yuk konsumsi 10 makanan sehat berikut ini, seperti yang telah detikHealth rangkum dari berbagai sumber:Warna oranye kemerahan pada buah pepaya disebabkan oleh kandung beta karoten dan likopen.
Lumayan nih, biar disangka tetap awet muda saat kumpul lebaran nanti!Kacang-kacangan dapat memenuhi kebutuhan protein tanpa lemak dan tinggi akan serat. Selain itu, yogurt juga diperkaya dengan vitamin D untuk membantu tubuh menggunakan mineral lebih baik.
Jangan konsumsi yogurt saat perut kosong.Ikan sarden (lebih baik membeli yang segar) mengandung banyak lemak sehat, vitamin D dan kalsium. Kemudian hati sapi juga dapat membantu untuk asupan asam folat yang lebih tinggi. Isoflavon sangat baik bagi wanita yang mengalami menopause, karena bisa mengurangi gejala hot flashes atau mudah merasa gerah.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3109642/original/045049500_1587565346-person-holding-spoon-and-round-red-ceramic-bowl-with-1065030__1_.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Makanan dan tubuh yang fit adalah satu kesatuan. Itu mengapa kita harus betul-betul memerhatikan asupan makanan yang masuk selama puasa Ramadan, agar tubuh tidak mudah lemas.
Seperti yang diungkapkan ahli gizi dan Certified Nutrition Advisor dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), Mochammad Rizal, bahwa mencukupi asupan makanan sehari-hari adalah kunci supaya tubuh tetap fit meskipun dalam keadaan tidak makan dan minum selama belasan jam. Menurut Rizal, saat berpuasa seperti sekarang, kita tetap bisa mencukupi makanan di tiga waktu, yaitu sahur, buka puasa, dan bisa ditambahkan dengan camilan sebelum tidur di malam hari.
Ketika waktu buka puasa tiba, lanjut Rizal, usahakan mencukupi kebutuhan makan dengan prinsip gizi seimbang. "Teman-teman bisa mencari kata kuncinya di Google dengan keyword (kata kunci) isi piringku. Kira-kira seperti itulah porsi makan yang ideal untuk kita konsumsi sehari-hari," katanya kepada Health Liputan6.com baru-baru ini.
Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tidak boleh dilakukan dengan setengah hati. Dengan berpuasa, perut dan lambung yang sebelumnya bekerja terus menerus dapat beristirahat.
Lemas saat puasa umumnya hanya terjadi pada fase awal yakni 3-4 hari pertama. Tidak ada masalah orang yang berpuasa melakukan kegiatan seperti biasa.
Mengubah beberapa kebiasaan Anda di bulan Ramadhan dapat menciptakan perbedaan besar untuk membuat tubuh lebih bertenaga. Ada beberapa cara sederhana yang dapat dicoba untuk mengatasi lesu dan kurang energi saat puasa. Dehidrasi kemungkinan besar menjadi penyebab Anda merasa lemas saat puasa.
Tidak hanya air putih, Anda bisa mengonsumsi buah-buahan atau yogurt untuk menambah asupan cairan. Berhenti mengonsumsi kafein secara bertahap adalah cara terbaik untuk tetap berenergi sepanjang hari.
Anda mungkin justru akan merasa lemas dan sakit kepala saat tidak mengonsumsi kafein.
Agar jedanya tidak terlalu lama," kata ahli gizi RS Pondok Indah, dr Juwalita Surapsari, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.Menurut dia, jeda terlalu lama membuat makanan dicerna lebih awal, padahal tubuh masih memerlukan energi hingga jelang berbuka.Namun, perlu diperhatikan juga agar tak sampai terlewat waktu imsak. Ada baiknya jika makanan disiapkan sejak malam hingga tak terburu-buru saat sahur tiba.Karbohidrat mutlak diperlukan untuk memberikan asupan energi buat tubuh. Pilih jenis karbohidrat kompleks yang memerlukan waktu lebih banyak untuk dicerna sehingga pelepasan energi menjadi lebih lambat.Selain itu, karbohidrat kompleks juga tak cepat menaikkan gula darah. Karbohidrat sederhana atau olahan, kata Juwalita, bisa dengan cepat menaikkan gula darah sekaligus menurunkannya.
Hal itu membuat orang akan lebih cepat merasa lapar atau lemas.Nasi putih, kata dia, termasuk karbohidrat olahan. Kemudian dia diolah agar berwarna putih," jelasnya.Beberapa sumber karbohidrat kompleks yang bisa dimasukkan ke dalam menu sahur antara lain kentang, beras merah, roti gandum, dan oatmeal.Santap sahur sebaiknya tetap memenuhi kebutuhan gizi.
Buah satu ini bisa dinikmati begitu saja atau dikreasikan bersama roti gandum menjadi avocado toast.
Karenanya, memilih makanan sehat menjadi sesuatu hal yang penting agar tubuh bisa tetap bugar selama puasa, khususnya di masa Pandemi Covid-19. Cukupi cairan tubuh dengan minum air putih terlebih dahulu, diperlukan sekitar 4-5 gelas dari mulai berbuka hingga menjelang tidur.
INGAT JANGAN BERLEBIHAN APALAGI BALAS DENDAM, karena akan mengakibatkan glukosa darah meningkat dengan cepat dan akan turun dengan cepat (karena efek dari hormone Insulin), hal tersebut menstimulasi hormone ghrelin yang memicu kelelahan dan lemas sehingga dapat menimbulkan rasa lapar kembali. Namun makan dengan cepat bisa mengganggu kadar gula dalam darah, sehingga kamu akan selalu merasa lapar dan semakin semangat mengunyah makanan. Sarapan yang seimbang kan harus tetap ada karbohidrat, protein, lemak, maka saat sahur juga sebaiknya semua zat gizi tersedia.
Sementara untuk konsumsi garam, sebisa mungkin hindari makanan atau minuman pengawet, karena biasanya ini diawetkan dengan jenis Natrium .
Langkah terbaik agar kadar gula kembali meningkat adalah minum manis yang hangat serta beberapa buah kurma terlebih dahulu sebagai pembuka pada saat berbuka puasa. Hal ini berguna agar kadar gula darah tidak terlalu cepat naik atau justru membuat terkejut pankreas Anda. Agar sumber energi tetap ada, konsumsilah makanan dengan indeks glikemik rendah seperti kentang rebus, gandum, beras, atau buah-buahan. Aturlah asupan cairan dengan selalu minum air putih sekitar 2,5 liter dalam rentang mulai berbuka puasa hingga makan sahur.
Dan yang terpenting juga adalah jangan pernah melewatkan makan sahur, karena ini sebagai cadangan energi Anda selama seharian melakukan berbagai aktivitas.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3175632/original/024210700_1594350933-young-pregnant-woman-by-window_52137-4783.jpg)
