Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait hadits puasa syawal. Semoga pembahasan hadits puasa syawal yang singkat ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala, maka lakukanlah puasa sunnah setelah melakukan yang wajib. Pada hadits ini terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa enam hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka. Catatan: Apabila seseorang memiliki udzur (halangan) seperti sakit, dalam keadaan nifas, sebagai musafir, sehingga tidak berpuasa enam hari di bulan syawal, maka boleh orang seperti ini meng-qodho’ (mengganti) puasa syawal tersebut di bulan Dzulqo’dah. Waktu shalat tersebut adalah mulai dari matahari bergeser ke barat hingga panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menemui keluarganya lalu menanyakan: “Apakah kalian memiliki sesuatu (yang bisa dimakan, pen)?” Mereka berkata, “tidak” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kalau begitu sekarang, saya puasa.” Dari hadits ini berarti seseorang boleh berniat di siang hari ketika melakukan puasa sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terkadang berpuasa sunnah kemudian beliau membatalkannya sebagaimana dikatakan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha dan terdapat dalam kitab An Nasa’i.

Hadist, Keutamaan, dan Pahalanya Berpuasa 6 Hari di Bulan Syawal

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Hadist, Keutamaan, dan Pahalanya Berpuasa 6 Hari di Bulan Syawal

Puasa yang dapat dimulai pada hari kedua Idul Fitri ini merupakan upaya istiqomah mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat. Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah. Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.". Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Sunan Ibnu Majah). Allah SWT juga menetapkan perhitungan pahala yang berbeda untuk puasa Syawal.

Hitungan pahala puasa Syawal dilipatgandakan, seperti disebutkan dalam hadist Ibnu Majah sebagai berikut,. Artinya: Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa.". Di bulan penuh keutamaan ini, sayang sekali jika kita melewatkan puasa Syawal dan pahalanya yang berlipat ganda.

Dalil Puasa Syawal Menurut Hadits Nabi SAW, Berikut Bacaan Niat

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Dalil Puasa Syawal Menurut Hadits Nabi SAW, Berikut Bacaan Niat

JAKARTA, iNews.id - Puasa Syawal sudah lazim dijalankan masyarakat Muslim Indonesia selama enam hari setelah berlebaran. Dalil puasa Syawal menurut jumhur ulama, selain madzhab al-Malikiyah, menyandarkan pendapat mereka bahwa puasa 6 hari syawal itu dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih-nya. “siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh” (HR Muslim, Kitab al-Shiyam, Bab Kesunahan puasa 6 hari syawal). Dalam hadits sahabat Abu Ayyub al-Anshariy ini ada pahala yang dijanjikan oleh Allah swt kepada muslim tapi tanpa ada ancaman untuk mereka yang tidak mengerjakan. Dan bukan sebuah kewajiban karena tidak ada ancaman dalam meninggalkannya. Apabila melaksanakan puasa sunah enam hari ini pada tanggal satu Syawal maka hukumnya tidak sah dan haram.

Lima Keutamaan Puasa Sunnah Syawal

Ramadhan yang membekas di hati seorang Muslim akan melahirkan rasa sedih tatkala bulan suci tersebut hendak pamit. Kenikmatan ibadah di bulan Ramadhan adalah anugerah agung yang diberikan Allah subhanahu wata’ala.

Hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun.”. Karena ampunan ini lah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal.

Lima poin di atas disarikan dari kitab Lathâif al-Ma’ârif fîma li Mawâsim al-‘Am min al-Wadhâif karya Ibnu Rajab al-Hanbali (Dar Ibn Hazm, cetakan pertama, 1424/2004, hal.

Ini Hadits Puasa Syawal, Dilengkapi dengan Niat dan Waktu

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Ini Hadits Puasa Syawal, Dilengkapi dengan Niat dan Waktu

Liputan6.com, Jakarta Hadits puasa Syawal perlu diketahui serta dipahami bagi umat Muslim. Ya, setelah menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan selama sbulan penuh, disunahkan juga untuk berpuasa di bulan Syawal atau puasa Syawal. Salah satu keutamaan bagi umat yang mengerjakan puasa di bulan Syawal ini adalah akan mendapat pahala seperti berpuasa selama setahun penuh.

Sebagaimana hal ini sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW sendiri, yang berbunyi,. “Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, ia akan mendapat pahala seperti setahu penuh”.

Berikut ini hadits puasa syawal yang dilengkapi dengan niatnya.

Hadits Puasa Syawal dan Waktu Menjalankan yang Sesuai Sunnah

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Hadits Puasa Syawal dan Waktu Menjalankan yang Sesuai Sunnah

Puasa ini juga diriwayatkan dalam hadist puasa syawal berikut ini: “Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, ia akan mendapat pahala seperti setahu penuh”. Ada pula hadist lain yang meriwayatkannya yakni kisah tentang Abu Ayyub al-Anshari bercerita bahwa Rasulullah saw bersabda, “siapa saja yang puasa Ramadhan, kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawwal maka jadilah puasanya seperi satu tahun.”. Hadits ini diriwayatkan oleh banyak ulama hadits, diantaranya adalah imam Ahmad, Muslim, Abu Daud, al-Tirmizi, al_nasai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban.

Setelah mengetahui hadits puasa syawal, tentunya Anda semakin mantap untuk melaksanakannya. Kemudian, jika Anda belum tahu apa itu puasa syawal karena Anda masih pemula, berikut penjelasannya. Pelaksanaan puasa syawal dilakukan setelah hari raya Idul Fitri dan tidak boleh dilakukan pada hari raya idul Fitri.

Hal lain yang perlu Anda ketahui ialah pelaksanaan jumlah puasa Syawal tidak terikat, hanya saja bilangan harinya sebanyak enam hari di bulan Syawal. Hal yang terpenting dari waktu menjalankan puasa Syawal ialah di laksanakan sebanyak enam hari di bulan Syawal.

8 Macam-macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksanannya Sesuai

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. 8 Macam-macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksanannya Sesuai

Ada berbagai bentuk ibadah yang bisa dilakukan umat Islam kepada Allah SWT, salah satunya adalah puasa. Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman mengenai perintah melaksanakan ibadah puasa. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada berbagai manfaat puasa, yakni mendetoksifikasi tubuh secara optimal serta meregenerasi sel dengan baik.

Puasa sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata. "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dalam hadits riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.". Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh.".

Keutamaan Puasa Syawal, Pahalanya Seperti Puasa Terus-menerus

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Keutamaan Puasa Syawal, Pahalanya Seperti Puasa Terus-menerus

Usai Ramadhan 2020 bukan berarti umat Islam kehilangan ibadah yang menjadi sumber pahala. Muslim masih bisa melaksanakan puasa Syawal, yaitu ibadah sunnah yang dilakukan selepas Idul Fitri 1441 H.

Ustaz Abdul Somad atau UAS dalam perbincangannya dengan detikcom menyinggung pentingnya puasa Syawal bagi seorang muslim. Kita ini banyak yang kalau selesai Ramadhan seperti kuda lepas dari kandang, maunya melompat saja.

Melakukan puasa Syawal selama enam hari juga merupakan upaya mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Hadits juga menyebutkan keutamaan puasa Syawal, yang disebutkan seperti melaksanakan ibadah tersebut terus menerus tanpa henti,. Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.".

Dengan keuntungan yang besar, tiap muslim jangan sampai tidak melaksanakan Puasa Syawal meski hukumnya bukan wajib. Manfaat lain Puasa Syawal yang merupakan ibadah sunnah adalah peluangnya menyelamatkan para muslim di hari akhir.

Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat.

Bacaan Niat Puasa Syawal dan Keutamaan Melaksanakannya

Kumpulan Hadits Tentang Puasa Syawal. Bacaan Niat Puasa Syawal dan Keutamaan Melaksanakannya

PIKIRAN RAKYAT - Selepas puasa Ramadhan sebulan penuh dan merayakan hari Idul Fitri 1 Syawal, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Sebagaimana dalam hadis sahih riwayat Imam Muslim dikatakan bahwa, ‘Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.’. Baca Juga: Pertempuran Terparah Sejak 2014, Benjamin Netanyahu Sebut Hamas Akan Membayar Mahal. Mereka yang malam harinya tak berniat, tapi mendadak di pagi atau siang hari ingin mengamalkan puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga.

Akan tetapi, tetap dengan catatan, sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Adapun niat tersebut cukup digetarkan di dalam hati, bahwa ia bersengaja untuk menunaikan puasa sunnah Syawal.

Tanpa mengucapkan niat secara lisan, puasa sudah sah. Namun, untuk memantapkan, ulama menganjurkan melafalkannya sebagai berikut:. Baca Juga: Tak Hanya untuk Pemudik, Polri Siapkan Sanksi Bagi Anggota yang Tak Disiplin Menjaga Pos Penyekatan Mudik.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Related Posts

Leave a reply