Khotbah Doa Dan Puasa Kristen. Get updates in your email box. Complete the form below, and we'll send you our recent update.
Puasa sering dilakukan banyak orang Kristen, terutama ketika berada dalam kesesakan dan masalah yang berat. Bahkan ada orang yang berpuasa, tidak makan dan minum, karena ingin menguruskan badan atau diet.
FirmanNya berkata, “Karena itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikanNya pada waktunya.” (1 Petrus 5:6). Salah satu contoh puasa untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah seperti firman yang kita baca hari ini, ketika Ezra hendak mempersiapkan diri memimpin rombongan orang Israel kembali ke Yerusalem setelah ditawan Babilon. Ezra tidak bertindak dengan akalnya sendiri atau bersandar pada kekuatan manusia/raja, tapi lebih mengandalkan Tuhan.
Kata apabila artinya adalah sebagai orang Kristen, pada suatu saat kita akan berpuasa. Hanya waktunya sebaiknya tidak diwajibkan oleh agama, karena niat berpuasa timbul dari masing-masing pribadi. Ya, seperti Musa dan Elia, mereka berpuasa karena memang Tuhan memberikan kekuatan untuk bersekutu secara intim dengan Tuhan, sehingga mereka tidak merasa lapar dan haus, seperti keadaan di sorga.
Dia sangat peduli dengan bangsanya yang sedang dalam kekacauan dan masalah besar. Mendengar kabar dari Hanani tentang krisis yang terjadi di Yerusalem, membuat dia sedih, menangis dan berkabung. _*Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,* (ay 2)_.
Nehemia yang juga adalah seorang nabi, selalu melibatkan Tuhan dalam menyelesaikan masalah. Dia sangat yakin bahwa doa dan puasa kepada Allah adalah cara terbaik menyelesaikan masalah yang tak mampu diselesaikan oleh manusia. Hal ini terbukti ketika akhirnya Nehemia diutus raja Artahsasta untuk berkunjung ke Yerusalem dan membangun kembali kota itu serta Bait Allah bersama pendahulunya Ezra. Namun doa puasa tentunya harus disertai dengan pertobatan, penyangkalan diri, penyembahan yang sungguh dan kepasrahan penuh kepada Allah.
Kita percaya doa dan puasa adalah kekuatan yang paling utama, memiliki kuasa yang besar menghadapi beban hidup, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus pada Tuhan akan menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak sehingga segala perkara dapat terjadi, dan yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin, dan dari hal yang mustahil menjadi Ya dan Amin. Tapi harus diingat bahwa doa dan puasa bukan semacam remote control untuk mengendalikan Allah dari jauh.
Saudara-saudaraku mari kita pelajari pembacaan hari ini Ezra 8:21. Ezra mendemonstrasikan imannya dengan mengajak seluruh orang Israel yang akan mangadakan perjalanan dari pembuangan menuju Yerusalem dengan berdoa dan berpuasa. Ezra menyadari perjalanan kembali tersebut tidaklah mudah, tapi sebaliknya penuh resiko.
Baca: Istri Tewas Ditembak Suami dengan 6 Peluru, Dipicu karena Urusan Perceraian, Ini Kronologinya. Baca: Minuman Yang Baik Dikonsumsi di Pagi Hari, Bisa Membersihkan Racun dan Membuat Tubuh Tetap Sehat. Baca: Tengkorak 3,8 Juta Tahun Buat Bingung Ahli Soal Asal Usul Manusia, Ini Titik Masalahnya. Saudara-saudaraku sebagaimana Ezra menganggap doa dan puasa begitu penting dalam hidupnya untuk mengatasi situasi dan kondisi yang sangat sulit, demikianpun dengan kita saat ini. DOA: Ya Tuhan, bangunlah iman kami untuk selalu terarah kepadamu dengan terus melatih diri kami dengan melakukan doa dan puasa.
Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Namun, di balik semua kemegahan itu, ada peperangan rohani yang besar. Saat itu, tidak ada seorang pun yang mau datang beribadah, kuasa gelap begitu kuat berkuasa di daerah tersebut.
Selama berbulan-bulan, Yonggi Cho berdoa puasa, ia menjaga kekudusan hidupnya dan meminta pengurapan Tuhan. Suatu hari, ia mendengar tentang seorang wanita yang terbaring lumpuh selama tujuh tahun.
Setelah berdoa dan melakukan peperangan rohani selama beberapa waktu, mujizat pun terjadi. Benar, tidak cukup hanya berdoa puasa yang dipraktikkan secara jasmaniah saja.
Tuhan ingin kita membereskan hati dan berbuat kebaikan bagi orang lain. Hanya dengan puasa seperti itulah, Tuhan akan berkenan dan mencurahkan urapan untuk berkuasa atas hidup kita. Biarlah kami bisa menjadi umat-Mu yang berkemenangan dan membawa banyak jiwa kepada-Mu.
Matius 17:21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa. Salah satu kisah tentang pentingnya doa puasa bisa kita baca dalam Injil Matius 17:14-21.
Walaupun sebelumnya Tuhan Yesus sudah memberikan otoritas dan pengurapan kepada murid-murid-Nya untuk mengusir roh jahat serta menyembuhkan sakit-penyakit (Mat. Hal ini dikarenakan otoritas dan pengurapan murid-murid Tuhan Yesus belum sampai ke level yang cukup.
Lalu apa yang bisa membawa murid-murid Tuhan Yesus kepada terobosan dalam hal otoritas dan pengurapan dari Allah? Menilik alur pelayanan Yesus selama di bumi, jelaslah bahwa untuk mengalami terobosan ke level berikutnya, kita perlu melakukan doa dan puasa. Dengan DOA PUASA, Tuhan akan membawa kita mengalami TEROBOSAN KE LEVEL BERIKUTNYA. “Bapa yang baik, terima kasih karena Engkau selalu menyertai kami.