Keutamaan Puasa Enam Hari Pada Bulan Syawal. Hal ini diterangkan Syekh Ibrahim al-Baijuri dalam kitabnya, Hasyiyatul Baijuri ‘ala Syarhil Allamah Ibni Qasim Juz 1. Menurut Tajun Nashir, Lc yang dikutip dari Rumah Fiqih Indonesia, terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai hukum melaksanakan puasa syawal ini :. Ibnu Abidin berkata (menukil dari pengarang kitab Al-Hidayah) dalam kitabnya At-Tajnis, “Pendapat yang terpilih adalah bahwasanya hukum (puasa syawwal) itu tidak apa-apa dilakukan.
b. Bagi orang yang menyambungnya langsung setelah puasa Ramadhan secara berturut-turut dan menampakkan bahwa dia berpuasa kepada khalayak umum. Dengan kata lain, jika tidak terdapat hal-hal di atas, maka hukum puasa Syawwal yang dilakukan menjadi mustahab.
Hal ini dikarenakan beliau khawatir orang-orang yang kurang ilmunya akan menganggapnya sebagai bagian dari puasa Ramadhan, padahal bukan. Melansir dari nu.or.id, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya yang berjudul Lathâif al-Ma’ârif fîma li Mawâsim al-‘Am min al-Wadhâif menyampaikan ada lima keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal sebagai berikut:.
Puasa yang dapat dimulai pada hari kedua Idul Fitri ini merupakan upaya istiqomah mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat.
Artinya: Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.". Keutamaan dari puasa Syawal tersebut disebutkan dalam hadist di bawah ini. Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat (HR Sunan Ibnu Majah).
Allah SWT juga menetapkan perhitungan pahala yang berbeda untuk puasa Syawal. Hitungan pahala puasa Syawal dilipatgandakan, seperti disebutkan dalam hadist Ibnu Majah sebagai berikut,.
Artinya: Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa.". Di bulan penuh keutamaan ini, sayang sekali jika kita melewatkan puasa Syawal dan pahalanya yang berlipat ganda.
Liputan6.com, Jakarta Keutamaan puasa Syawal baik dipelajari dan dipahami sebelum bulan Ramadan benar-benar berakhir. Utamanya agar persiapan ibadah di bulan Syawal bisa lebih fokus dan maksimal. Terlepas dari keutamaan puasa Syawal, perhatikan betul waktu menunaikannya agar tidak menjadi sia-sia.
Mengqada puasa Ramadan akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Dengan melaksanakan puasa Syawal secara berurutan akan terasa lebih mudah.
Hal ini juga demi menjaga momentum keimanan kita dalam level terbaik. Tak jarang bila dilakukan tidak secara berurutan akan menimbulkan keengganan untuk melakukannya.
Menjalankan puasa Syawal secara berurutan pun bisa menjadi tanda kita sedang berlomba-lomba dalam hal kebaikan yang diperintahkan. Berikut Liputan6.com ulas keutamaan puasa Syawal, tata cara, dan hukum melaksanakannya dari berbagai sumber, Senin (26/4/2021).
Dengan menjalankan puasa Syawal, semoga iman selalu terjaga selain menambah hitungan pahala kita.
Tidak diragukan lagi bahwa dalam syariat Islam, selain puasa wajib di bulan Ramadhan, kaum Muslim pun diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa sunnah selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa sunnah ini memiliki banyak keutamaan, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Qudsi, Allah subhanahu wata'ala berfirman:.
Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi . “Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.".
Apabila melaksanakan puasa sunah enam hari ini pada tanggal satu Syawal maka hukumnya tidak sah dan haram. Namun apabila merujuk pada firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 133, sebaiknya dilaksanakan sesegera mungkin.
وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السماوات والأرض أعدت للمتقين. Demikian saja sekilas tentang berpuasa enam hari di bulan Syawal.
Guslik An-Namiri, Ketua Umum Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh, aktivis NU Arab Saudi. Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada 31 Juli 2014, pukul 10.11.
Setiap muslim yang mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, mendapat tempat mulia di sisi Allah. Selain itu, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibandingkan dengan minyak kasturi. Pasalnya, setelah melaksanakan hari raya Idulfitri biasanya umat Islam dapat kembali makan tiga kali dalam sehari.
Hal ini dapat mengendalikan transisi setelah mengonsumsi makanan dengan jumlah besar dan mencegah gangguan pencernaan. Saat seseorang menahan rasa lapar selama puasa akan memicu sel-sel induk dalam tubuh memproduksi sel darah putih baru yang dapat menghindarkan dari infeksi.
Karenanya, keutamaan puasa Syawal berperan penting dalam melindungi tubuh dari berbagai ancaman virus dan bakteri. Namun, siapa saja yang berpuasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadannya, puasanya masih sah.
Niat adalah salah satu rukun puasa serta ibadah lain pada umumnya. Berdasarkan dari hadits Rasulullah SAW, segala sesuatu itu bergantung pada niat.
Melansir dari NU Online , berikut lafal niat puasa Syawal yang dianjurkan oleh beberapa ulama,. Melansir dari Brilio.net, seseorang yang melakukan puasa Syawal diibaratkan seperti berpuasa selama satu tahun.
Hadits tersebut berasal dari Abu Ayyub Al Anshori, kala dia pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW. Orang yang menjalankan sunnah puasa Syawal, dikatakan akan mendapatkan pertolongan atau syafaat dari Rasulullah SAW.
Seperti shalat sunnah, puasa tambahan ini menutupi kekurangan dalam pelaksanaan ibadah wajib kita. Oleh karena itu, mengikuti kebaikan yang satu dengan kebaikan yang lain seperti itu merupakan tanda bahwa amalan pertama telah diterima oleh Allah. Orang yang menjalankan puasa Ramadhan mendapatkan pahala di hari raya Idul Fitri.
Membiasakan puasa lagi setelahnya adalah salah satu cara bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah kita terima. Bagaimana Kita Harus Melaksanakan Puasa Enam hari di Bulan Syawal. Sebagian lainnya berpendapat bahwa lebih baik berpuasa enam hari secara terputus-putus, menyebarkannya sepanjang bulan Syawal. Ada yang berpandangan bahwa semua hari harus ditunda sampai akhir bulan dan tidak mendekati hari 'Idul Fitri, yang merupakan waktu perayaan dan pesta.