Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Muslim.or.id. “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,. “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR.
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Namun dikecualikan berpuasa pada tanggal 13 Dzulhijjah (bagian dari hari tasyriq). Disusun @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, malam 8 Syawal 1434 H selepas shalat ‘Isya’.
Join Channel Telegram Muslim.or.id Dapatkan update artikel terbaru, nasihat singkat, free ebook, dan bahan untuk poster dakwah.
Lalu ia menceritakan hal ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Berpuasalah setiap bulannya selama tiga hari”. Lalu ia terus menjawab yang sama sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Khatamkanlah setiap 3 hari”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu berpuasalah sehari, lalu berikutnya tidak puasa dua hari“. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Tidak ada yang lebih afdhol dari itu” (HR. Maksudnya adalah jangan sampai puasa Daud melalaikan dari perkara yang wajib seperti jihad.” (Syarh ‘Umdatil Ahkam, hal. Syarh ‘Umdatil Ahkam, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Darut Tauhid, cetakan pertama, tahun 1431 H.
Join Channel Telegram Muslim.or.id Dapatkan update artikel terbaru, nasihat singkat, free ebook, dan bahan untuk poster dakwah. 🔍 Fitnah Wahabi, Aminah Boarding School, Bayi Meninggal Masuk Surga, Zakat Mal Dan Nisabnya, Batas Sholat Isya Jam Berapa.
TRIBUNNEWS.COM – Puasa Ayyamul Bidh dilakukan setidaknya 3 kali dalam sebulan, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan hijriyah. Dikutip dari muslim.or.id, pada tanggal tersebut, malam akan tersinari dengan cahaya rembulan yang sedang purnama.
Puasa ayyamul bidh lebih utama jika mempunyai kemudahan untuk mengerjakannya. Puasa sunah tersebut dianjurkan karena memiliki nilai ibadah jika melakukannya. “Saya niat puasa ayyamul bidh sunnah karena Allah Ta’ala.”.
Maka yang rajih adalah pendapat jumhur ulama yaitu puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya mustahab (sunah) sebagaimana ditunjukkan oleh hadis. Sebagaimana barangsiapa yang melakukan suatu kebaikan, namun kemudian diikuti dengan keburukan lainnya, ini merupakan tanda amalan kebaikannya tersebut tidak diterima oleh Allah. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadaku pada suatu hari: ‘Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. “Hadits ini merupakan dalil bagi jumhur ulama bahwa dalam puasa sunah boleh menghadirkan niat di siang hari sebelum zawal (matahari mulai bergeser dari tegak lurus)” (Syarah Shahih Muslim, 8/35).
Pendapat yang sahih adalah boleh mengakhirkan qadha puasa Ramadhan walaupun bukan karena darurat, dengan cacatan bahwa menyegerakannya lebih utama.
Adalah sunnah memperbanyak puasa di bulan sya’ban berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata,. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban” (HR. وَالْأَوْلَى فِي ذَلِكَ مَا جَاءَ فِي حَدِيثٍ أَصَحَّ مِمَّا مضى أخرجه النسائي وأبو داود وصححه بن خُزَيْمَةَ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إلى رب العالمين فأحب أن يرفع عملي وَأَنَا صَائِمٌ .
“Sesungguhnya amalan dalam setahun akan diangkat pada bulan Sya’ban sebagaimana yang diberitahulkan oleh Ash-Shadiq Al-Mashduq (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan ia adalah bulan diangkatnya amalan-amalan di dalamnya dan aku suka diangkat amalanku dalam keadaan aku berpuasa” (Hasyiah Ibnul Qayyim, 12/313). Jika dilakukan tiga hari pada tanggal 13, 14 dan 15, maka inilah yang disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.
Join Channel Telegram Muslim.or.id Dapatkan update artikel terbaru, nasihat singkat, free ebook, dan bahan untuk poster dakwah. 🔍 Hadits Tentang Hadiah, Sejarah Penanggalan Hijriyah, Walimahan Adalah, Situs Islam Palsu, Pokok Ajaran Sunni.
kaum Muslimin pun dianjurkan tidak melewatkan puasa sunah yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 hijriah ini. Pasalnya ketika hari pelaksanaannya, bulan di langit sedang bersinar sangat terang atau tampak lebih putih dari biasanya.
Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Lengkap Terjemahan Latin hingga Artinya. Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan hijriah).".
Selanjutnya dalam riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ Artinya: "Kekasihku (yaitu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam) mewasiatkan kepadaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) Berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) Mengerjakan Sholat Dhuha, (3) Mengerjakan Sholat Witir sebelum tidur.".
Puasa ayyamul bidh 22-24 Agustus 2021 dilaksanakan pada tanggal tersebut untuk bulan Muharam 1443 H. SuaraBekaci.id - Niat Puasa Ayyamul Bidh perlu diketahui agar bisa menjalankan ibadah dengan tepat dan khusuk.
Puasa ayyamul bidh 22-24 Agustus 2021 dilaksanakan pada tanggal tersebut untuk bulan Muharam 1443 H. Berikut sejumlah dalil yang mendasari ibadah puasa ayyamul bidh dilansir dari muslim.or.id. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR.
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Puasa sunah tiga hari setiap bulan pada Ayyamul Bidh mengandung banyak keutamaan. Baca Juga: Tradisi Makan Bersama Bubur Asyura di Siak usai Sekampung Berpuasa.
Keutamaan pertama yakni, nilai puasanya yang setara dengan puasa sepanjang masa. Kali ini, tanggal 13 Shafar jatuh pada 1 Oktober, hari Kamis. Ibadah ini juga dikenal dengan Puasa Hari Putih.
Sebutan ini diberikan karena pada tiga hari tersebut bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih dan bercahaya. Berdasarkan penjelasan yang diambil dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, karya Ustadz Muh Syukron Maksum, terdapat beberapa keutamaan bagi umat Muslim yang menjalankan puasa Ayyamul Bidh ini.
Keutamaannya yakni, nilai puasanya yang setara dengan puasa sepanjang masa. Dalam HR Bukhari, dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun". Salah satu sahabat Nabi, Abu Dzar, pernah menerima anjuran dari Rasulullah untuk melaksanakan ibadah puasa Ayyamul Bidh ini. Dalam HR Tirmidzi dan an Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda, "Hai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)".