Kenapa Harus Puasa Senin Kamis. Ada beberapa alasan kenapa Rasullah SAW puasa Senin Kamis rutin dan jarang meninggalkannya. Sebab, ia lahir, diutus menjadi rasul, dan diturunkan Al Qur'an pada hari Senin, sebagaimana disampaikan dalam hadits riwayat Muslim, Abu Qatadah berkata,. Sementara itu, Al Qur'an diturunkan Allah SWT pada manusia melalui tiga tahap.
Beberapa ulama berbeda pendapat perihal kapan Al Qur'an diturunkan pertama kali. Namun, sebagian besar ulama sepakat Al Qur'an turun pertama kali pada 17 Ramadhan di hari Senin.
Selain itu, Allah SWT juga membuka pintu-puntu surga pada hari Senin dan Kamis. Keutamaan ini disampaikan dalam hadits Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,. Maka,semua hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seorang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.
Semoga kita semua bisa merutinkan puasa Senin Kamis seperti Rasullah SAW, ya, aamiin.
Salah satunya, puasa Senin dilakukan Rasulullah SAW karena sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT, sebab pada hari itu beliau dilahirkan, dan Alquran diturunkan. Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, pernah ditanyakan alasan Rasulullah SAW berpuasa Senin Kamis, beliau menjawab:. فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَىَّ الْقُرْآنُ “Pada hari itu aku (Muhammad) dilahirkan dan diturunkan Alquran kepadaku.”. Sementara itu, berikut ini sejumlah keutamaan melakukan puasa Senin Kamis, sebagaimana dilansir Alukah:.
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada kami Aban, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Umar bin Abu Al Hakam bin Tsauban dari mantan budak Qudamah bin Mazhun dari mantan budak Usamah bin Zaid, bahwa dia pernah pergi bersama Usamah menuju Bukit Al Qura untuk mencari hartanya, dia berpuasa pada senin dan Kamis. Kemudian mantan budaknya berkata, “Mengapa engkau berpuasa pada Senin dan Kamis? Dan dia ditanya mengenai hal tersebut, lalu dia berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW berkata, "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada Senin dan Kamis.".
Ma'mar berkata, dan selain Suhail berkata: "Amalan-amalan dipaparkan pada setiap Senin dan Kamis, lalu Allah SAW mengampuni setiap hamba yang tidak berbuat syirik kepada-Nya sama sekali kecuali dua orang yang saling mendengki (mendendam), maka Allah berberfirman kepada malaikat, 'Tinggalkanlah keduanya hingga mereka saling berdamai.'".
Berikut keutamaan dan alasan Rasulullah SAW rajin melakukan puasa Senin Kamis. Beberapa ulama memiliki pendapat berbeda tentang kapan pertama kali Al Qur'an diturunkan.
Namun, sebagian besar ulama sepakat Al Qur'an turun pertama kali pada 17 Ramadhan di hari Senin. Berdasarkan penanggalan Masehi, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 5 Mei 570 M. Rasulullah berpuasa di tiap hari ia dilahirkan, seperti yang disampaikan dalam hadits riwayat Muslim,.
"Abu Qatadah berkata, "Rasulullah SAW ditanya tentang puasa di hari Senin. Saat itu, orang-orang mukmid diampuni, kecuali orang mukmin yang sedang bermusuhan. Keutamaan ini terdapat dalam hadits Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,.
Maka,semua hamba yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seorang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Yuk, mulai rutinkan ibadah puasa Senin Kamis kita seperti Rasullah SAW.
TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa orang bertanya kenapa puasa sunah harus dilakukan pada hari Senin dan Kamis? Kenapa tidak di hari lain, misalnya Selasa Rabu ?
Anda sedang melakoni puasa sunnah senin kamis? Berikut alasan mengapa mesti dilaksanakan di hari Senin dan Kamis sebagaimana dikutip dari bersamadakwah.net.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa Senin Kamis. Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,.
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin.
Puasa Senin Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang biasa dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dari Abu Hurairah tentang keistimewaan puasa Senin Kamis, Rasulullah SAW bersabda,.
Oleh sebab itu, Rasulullah juga selalu melaksanakan puasa sunnah pada dua hari tersebut. Abu Qatadah berkata, "Rasulullah SAW ditanya tentang puasa di hari Senin. Dikutip dari buku Puasa Senin-Kamis karya Mahmud Ahmad Mustafa dan Rahasia Rumah Tangga Rasullah oleh Yola Hemdi, keutamaan puasa Senin Kamis di antaranya sebagai berikut.
Hal ini sesuai dengan Hadits Tirmidzi, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:. Orang yang berpuasa sanggup mengekang dirinya dari segala dosa dan maksiat.
Kebanyakan amal tidak diterima oleh Allah karena masih ada yang menghalanginya.
Melalui karyanya, Attajrid Linaf’il Abid, Hasyiyah ala Fathil Wahhab Syek Bujairimi menjeaskan bahwa:. Karena, amal perbuatan diperlihatkan selepas matahari terbenam saat orang sudah membatalkan puasanya.
Di hadapan para nabi, ayah, dan ibu yang bersangkutan sendiri, amal diperlihatkan pada hari Jum’at. Sementara di hadapan Rasulullah, amal seseorang diperlihatkan setiap hari.” Dikutip dari Tsa’alabi.
Itulah alasan mengapa puasa sebaiknya dilakukan secara rutin pada hari Senin dan Kamis bagi umat muslim sesuai dengan yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Artinya, “Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”. Setiap pekannya, Allah membukakan pintu-pintu surga untuk umatnya yaitu di hari Senin dan Kamis.
Sehingga kita sebagai umat Islam sebaiknya mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran salah satunya dengan puasa.
karya Asrar Mabrur Faza, hari Senin dan Kamis merupakan hari-hari yang istimewa bagi Rasulullah SAW. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA bahkan disebutkan bahwa Rasul selalu menanti-nanti untuk berpuasa pada dua hari tersebut. Berikut ini adalah mukjizat dan manfaat di balik puasa sunnah Senin-Kamis yang dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber. Buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah oleh H. Amirulloh Syarbini dan Hj. Hal ini sesuai dengan Hadits Tirmidzi, diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,.
Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Semoga dalil-dalil di atas semakin menyemangati untuk beramal sholih dan hanya Allah yang memberi taufik. , Dr. Musthofa Al Bugho, dkk, terbitan Darul Qolam, cetakan kesepuluh, tahun 1431 H, hal.
Disusun @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, di pagi hari, 8 Syawal 1434 H selepas shalat Shubuh.
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim). Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh”, maksudnya adalah mencocoki syariat Allah (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen). Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[1].
Al Mulk [67] : 2), beliau mengatakan, “yaitu amalan yang paling ikhlas dan showab (mencocoki tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).”. Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab,.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.”[4]. Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah.
Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan.”[7].