Kapan Boleh Puasa Lagi Setelah Lebaran. Liputan6.com, Jakarta- Setiap muslim sangat dianjurkan melakukan puasa Syawal selama enam hari setelah Lebaran Siapa saja yang berpuasa sunah Syawal sebanyak enam hari setelah puasa wajib Ramadan, dia seperti berpuasa setahun. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, berbunyi:. “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penih.” (HR Muslim).
Puasa syawal merupakan salah satu dari puasa sunah, maka pelafalan niatnya pun bisa dilakukan di siang hari sejauh kamu belum makan, minum, dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh. Berikut ini niat dan tata cara untuk mengerjakan puasa Syawal setelah Lebaran.
Alhamdulillah. Hari raya idul fitri itu hanya satu hari saja, yaitu; pada tanggal 1 Syawal. Adapun apa yang dikenal orang selama ini bahwa hari raya idul fitri selama tiga hari, maka hal itu merupakan ‘urf (kebiasaan) masyarakat yang tidak mengandung hukum syar’i tertentu. Imam Bukhori –rahimahullah- berkata:. “Bab Puasa Pada Hari Raya Idul Fitri”. Kemudian beliau meriwayatkan (1992) dari Abu Sa’id –radhiyallahu ‘anhu- berkata:.
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْفِطْرِ ، وَالنَّحْرِ . “Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah melarang berpuasa pada hari raya idul fitri dan hari raya idul adha”. Atas dasar itulah maka hari raya idul fitri itu hanya satu hari saja, dan pada hari itulah diharamkan berpuasa, adapun pada hari kedua atau ketiga dari bulan Syawal maka tidak diharamkan untuk berpuasa, maka dibolehkan untuk berpuasa qadha’ Ramadhan atau puasa sunnah.
Wallahu A’lam.
Sebagaimana yang telah disebutnya dalam hadis, bahwa puasa Syawal dilakukan selama 6 hari. Namun, para ulama menjelaskan bahwa hal ini berlaku untuk puasa wajib saja.
Sebagaimana dalam hadis Asiyah ra, “Rasulullah SAW bertanya kepadaku pada suatu hari: ‘Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. Karena Rasullulah SAW menyebutkan puasa Syawal secara mutlaq dan tidak disebutkan harus berurutan atau terpisah-pisah.
Hanya saja, bagi kamu yang melaksanakannya secara berturut-turut memiliki keutamaan tersendiri karena mengikuti cara Rasulullah SAW dalam melaksanakan puasa sunah Syawal.
Namun, Indonesia diminta tidak boleh lengah terutama menjelang Ramadan saat aktivitas umat Islam meningkat pesat. Dicky Budiman, Peneliti Global Health Security Griffith University Australia mengatakan kasus di Indonesia memang turun drastis dalam dua pekan terakhir. Namun, penurunan kasus tersebut sejalan dengan turunnya jumlah tes Covid-19.
Penghapusan syarat ini berdampak besar terhadap jumlah orang yang diperiksa. "Satu hal yang jelas juga jumlah tes nya terjun bebas dan ini berbahaya.
Tes adalah radar dan mata untuk menentukan kita aman atau tidak," tutur Dicky, kepada CNBC Indonesia. Dia menambahkan jumlah tes yang turun berbanding terbalik dengan positivity rate.
Sementara itu, positivity rate pada Senin (21/3/2022) berada di angka 4,55%, turun dibandingkan Minggu (20/3/2022) sebesar 7,66%. Pada puncak pekan gelombang III (15-21 Februari 2022), jumlah orang yang diperiksa menembus 2,17 juta.
Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Idul Adha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa.
Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied. Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzali berkata, nabi SAW bersabda:. Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,. Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam.". Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.
GridOto.com - Masyarakat diresahkan oleh aksi balap liar di Samarinda, Kalimantan Timur. Mendapati laporan tersebut, jajaran Satlantas Polresta Samarinda langsung melakukan razia pekat, Rabu (14/4/2021). Dilansir dari Tribunkaltim.co, Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Wisnu Dian Ristanto melalui Kanit Turjawali Satlantas Polresta Samarinda, Iptu Fajar Hayyi Noviyanti mengatakan razia pekat ini masih merupakan bagian dari Operasi Keselamatan Mahakam 2021. "Tentu kami lakukan tindakan tegas pada pembalap liar, meminimalisir pelanggaran serta angka kecelakaan," tuturnya dikutip dari Tribunkaltim.co, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Cerita Lucu Penggerebekan Balap Liar di Karanganyar, 9 Motor Ditinggal Pemilik yang Memilih Kabur dengan Cara Berlari. Sesuai arahan Kapolresta Samarinda, Iptu Fajar mengatakan motor tersebut tak akan dilepaskan sampai Ramadhan berakhit. Untuk memberikan efek jera, motor-motor tersebut baru boleh diambil setelah hari raya Idul Fitri 2021.
Setelah menyelesaikan puasa wajib pada 2021, umat Islam tak sabar menunggu datangnya Ramadhan setahun kemudian? Dikutip dari website resmi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, puasa Ramadhan 2022 diperkirakan jatuh pada Sabtu (2/4/2022). Setelah mengetahui informasi berapa hari lagi puasa, pelajar bisa menyiapkan diri lebih baik menghadapi Ramadhan 2022.
Selain melihat di kalender Hijriah global, pelajar juga bisa mengetahuinya dengan klik Google. Sidang isbat dilakukan Kementerian Agama bersama organisasi masyarakat, akademisi, dan lembaga lain yang fokus pada kepentingan umat.