Jelaskan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan. KONTAN.CO.ID - Manfaat puasa Ramadan bagi kesehatan tubuh telah menjadi topik yang diteliti dan dibahas oleh sejumlah ahli. Selanjutnya, manfaat puasa ramadhan yakni dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dimana fungsi dari sel-sel getah bening akan membaik 10 kali lipat.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi penderita diabetes. Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Secara khusus, penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi dari penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Akan tetapi siapa sangka, dibalik perintah untuk menahan makan dan minum tersebut ternyata banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa infeksi dan peradangan sangat mungkin terlibat pada perkembangan kondisi yang kronis seperti kanker, penyakit jantung serta rheumatoid arthritis. Menurut sebuah penelitian, hormone ini dibutuhkan untuk banyak hal seperti pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan hingga meningkatkan kekuatan otot.
Dengan berpuasa, tubuh tidak akan mencerna makanan selama satu hari penuh sehingga memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat. Studi lain menemukan bahwa puasa intermiten selama 3-12 minggu cukup efektif untuk menginduksi penurunan berat badan dengan pembatasan kalori secara terus menerus.
Makanan dan minuman yang kamu konsumsi setiap hari tidak hanya mengandung nutrisi akan tetapi juga membawa racun untuk tubuh. Manfaat puasa bagi kesehatan mampu mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, mengatur kondisi peradangan dalam tubuh serta membuat sel kanker. Sebuah studi yang diriliskan oleh American Journal of Applied Sciences tahun 2017 membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan khususnya dalam hal menurunkan kolesterol. Kondisi ini akan membuat resiko penyakit jantung koroner juga semakin menurun seiring dengan penurunan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Dalam perkembangannya, puasa difungsikan bermacam-macam, di antaranya adalah untuk menurunkan berat badan, menjaga kesehatan, meningkatkan kecantikan, menyembuhkan penyakit psikologis, dan seterusnya. Berdasarkan kesimpulan penelitian Defrizal Siregar dan Juriana (2005) ini, diketahui bahwa berpuasa dengan kerja fisik tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap kadar glukosa darah.
Intensitas ibadah di bulan puasa, misalnya saat orang mengaji, berdzikir, dan melakukan muhasabah tiba-tiba muncul insight merasa dicerahkan oleh Tuhan. ”Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan sifat dermawannya itu lebih menonjol pada bulan Ramadhan, yakni ketika ia ditemui malaikat Jibril” (HR Bukhari, dalam Sabiq, 2007). Seorang ahli psikologi agama bernama Bergin (1987) mengungkapkan bahwa orientasi religius intrinsik dapat memiliki konsekuensi positif, termasuk terhadap variabel kepribadian seperti kontrol diri, kecemasan, keyakinan irrasional, depresi, dan sifat yang lain.
Saat berpuasa, seseorang mengontrol diri dari berbagai macam keinginan, baik makan, minim, berhubungan seks, membicarakan orang lain, memaki, berkelahi, dan sebagainya. Ide akan sampai ke otak kita bila melakukan usaha yang langsung berhubungan dengan Allah, seperti berdoa, shalat, dan berpuasa. Pembersihan jiwa sendiri dilakukan dengan memperbanyak amal baik (yang bisa menutupi dosa-dosa), taubat, istighfar, meminta ampunan kepada orang lain, serta bersalaman.
Termasuk ketika menjalankan ibadah puasa, maka akan ada manfaat yang dapat kita peroleh. “Setiap amal anak Adam akan dilipat gandakan, satu kebaikan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan sekehendak Allah, Allah berfirman, “Kecuali puasa, puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia tinggalkan makan dan minumnya karena Aku.
Untuk itu, menjalankan ibadah puasa sunnah tentunya sebagaimana hadis di atas, akan mendapatkan banyak sekali kebaikan termasuk mampu menahan diri dan kebahagiaan lainnya yang dapat dirasakan oleh ummat islam yang menjalankannya. Puasa yang dilaksanakan dari subuh hingga adzan magrib berkumandang tentu bukan hal mudah jika kita tidak terbiasa menahan diri.
Ketika berpuasa kita tidak banyak untuk membeli makanan atau minuman, dan menahan diri dari segala hal duniawi. Bahkan, para pakar kesehatan banyak merekomendasikan orang-orang yang sedang mengalami penyakit tertentu untuk melakukan puasa. Jika dilakukan terus menerus maka hal ini akan menambah keistiqomah kita dalam beribadah dan juga melaksanakan perintah-perintah Allah lainnya.
Untuk ibadah puasa akan membuat kita semakin bermakna dan nikmat menjadi ummat Rasulullah SAW.