Ibadah Puasa Yang Disyariatkan Dalam Islam. Jenis puasa pertama dari puasa sunnah adalah puasa Syawal. Puasa arafah adalah jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji.
Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina. Karena hari Senin merupakan hari kelahiran beliau sedangkan hari Kamis adalah hari pertama kali Alquran diturunkan. Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak).
Liputan6.com, Jakarta Sejarah puasa Ramadhan merupakan yang melatar belakangi puasa Ramadhan itu menjadi ibadah yang harus dilakukan khususnya di bulan Ramadhan. Namun orang Islam juga melakukan puasa-puasa lain di luar bulan Ramadhan.
Ada dua ibadah yang akan dilaksanakan oleh kaum Muslim diseantero dunia, yaitu Ibadah Haji dan Ibadah Qurban. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Selain ibadah haji, yang kedua ialah ibadah qurban yang akan dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu. Sehingga Ibnu ‘Abbas dan juga ulama lainnya mengatakan: “Yang dijadikan hewan qurban adalah kambing kibas.”. Ibadah qurban dilakukan pertama kalinya oleh Nabi Ibrahim a.s. beserta anaknya Nabi Ismail a.s. Hadits Imam Ahmad menyatakan bahwa ketika Rasulullah ditanya oleh para sahabat, ya Rasulullah apa itu Qurban?. Hal ini tidak terlepas dari sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Pada malam 8 Dzulhijjah beliau mendapatkan perintah melalui mimpinya untuk mengorbankan anaknya, namun beliau tidak yakin, apakah perintah tersebut datang dari Allah SWT ataukah dari Syaitan Laknatullah. Allah memberikan fadilah kepada bapak dan anak ini, Ismail yang akan disembelih, terganti tiba-tiba dengan seekor kambing.
Kemudian Qurayb berkata kepada Ibnu Abbas, disana sudah berpuasa, apakah disini juga harus berpuasa. Semoga Allah mengizinkan kita untuk melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah, serta Allah berkahi hidup kita dengan berkah ibadah haji dan qurban kita.
Bagaimana model puasa yang dilakukan umat Islam pertama kali? Setelah ayat tersebut turun, puasa Ramadan menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim selama satu bulan dengan memenuhi syarat dan rukun yang telah disyariatkan.
Selain keistimewaan tersebut, ada sebuah hadits yang menjelaskan tentang amalan kecintaan Allah SWT. "Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Puasa Arafah menjadi salah satu ibadah yang sebaiknya dilakukan tiap muslim di bulan Dzulhijjah.
Ada juga sejumlah ulama yang berpendapat puasa sunah dimulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Dalam kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab Imam An-Nawawi juga kemudian memberikan dalil shahih mengenai syariat puasa tersebut. Yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud dari Hunaidah ibn Khalid dan istri-istri Nabi SAW berikut:. Setiap muslim bisa memperbanyak takbir dan dzikir di bulan Dzulhijjah, misal memanfaatkan momen sebelum sholat Idul Adha.
Ibadah qurban sebaiknya dilakukan tiap muslim yang mampu di bulan Dzulhijjah saat perayaan Idul Adha. Dalam hadist dijelaskan, qurban adalah salah satu amalan yang dicintai Allah SWT.
Artinya: Dinarasikan Aisyah, Rasulullah SAW mengatakan, "Tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai Allah SWT daripada mengalirkan darah dari hewan kurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan kurban tersebut.
Sebagai tempatnya salah, manusia tidak bisa lepas dari dosa dalam tiap kesempatan. Selain yang telah disebutkan, tiap muslim sebaiknya meningkatkan amalan sholeh lainnya di bulan Dzulhijjah. Amalan ini misalnya meningkatkan sholat sunah, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan menjalin tali silaturahmi.
Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Rasulullah Saw secara tegas memerintahkan kita memperbanyak dzikir tahlil, takbir, tasbih dan tahmid. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bisa dijadikan sebagai momentum untuk semakin memperkuat semangat dan melaksanakan sholat dengan cara terbaik. Yang dalam surat Al Kautsar, kita diperintahkan di hari itu untuk melaksanakan sholat Idul Adha.