Ibadah Puasa Diwajibkan Bagi Orang-orang Beriman Sesuai Alquran Surat Dan Ayat. Liputan6.com, Jakarta - Umat Muslim di seluruh dunia akan segera menyambut bulan Suci Ramadan 2022. Pada ayat 183 surah Al Baqarah, Allah SWT mewajibkan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya untuk menjalankan puasa Ramadan. Pada ayat 184 surah Al Baqarah, Allah SWT menjelaskan bagaimana kewajiban puasa Ramadan ini bisa ditangguhkan bagi orang yang sakit. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.

Surat Al Baqarah Ayat 183: Kewajiban Berpuasa Atas Orang Beriman

Ibadah Puasa Diwajibkan Bagi Orang-orang Beriman Sesuai Alquran Surat Dan Ayat. Surat Al Baqarah Ayat 183: Kewajiban Berpuasa Atas Orang Beriman

Surat Al Baqarah ayat 183 di atas menjelaskan tentang perintah untuk berpuasa. Dalam bahasa Arab, puasa berasal dari kata shaum atau shiyam yang artinya menahan. Menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag), kewajiban puasa dalam ayat di atas dilakukan untuk mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan.

Selain itu, puasa dilakukan agar manusia senantiasa bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya. Puasa ini juga telah diwajibkan atas umat para nabi terdahulu. "Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hari, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat," bunyi tafsir Kemenag dikutip pada Minggu (19/12/2021).

Ulama tafsir, Ibnu Katsir, dalam tafsirnya mengatakan, puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan setan. Artinya: "Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu memberi nafkah, maka kawinlah, dan barang siapa yang tidak mampu (memberi nafkah), hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa merupakan peredam baginya.".

Dalam ayat selanjutnya, yakni pada surat Al Baqarah ayat 184, Allah SWT menjelaskan batas yang dilakukan untuk berpuasa dan hukum lain yang berhubungan dengan kewajiban umat muslim tersebut.

Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan

Ibadah Puasa Diwajibkan Bagi Orang-orang Beriman Sesuai Alquran Surat Dan Ayat. Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan

Saudara-saudara kita yang beragama lain bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 183 : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”). Puasa Ramadhan sebagaimana namanya hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan tidak dapat dilaksanakan pada bulan lain, kecuali untuk meng-qadha.

Puasa harus dimulai dengan niat pada malam sebelum puasa, dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari; dilarang makan, minum, bersetubuh pada waktu puasa; diwajibkan kepada yang beragama Islam, berakal, balig, suci, dll. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya.

Bagi mereka yang meninggalkan puasa karena suatu alasan yang dibenarkan, Allah SWT mewajibkan untuk menggantinya di waktu lain, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa mereka wajib membayar fidyah (Al Baqarah : 184-185). Dengan demikian puasa Ramadhan memiliki makna ketaatan mahluk pada Penciptanya karena dengan berbagai persyaratan yang ditentukan dengan ikhlas kita tetap melaksanakannya dan sekaligus menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan shaum dari perbuatan yang tidak baik, tetapi memperbanyak perbuatan baik. Melalui puasa semoga kita menjadi manusia yang taat dan berkualitas.

Ciri-ciri orang beriman dan bertaqwa menurut Al-Quran

Ibadah Puasa Diwajibkan Bagi Orang-orang Beriman Sesuai Alquran Surat Dan Ayat. Ciri-ciri orang beriman dan bertaqwa menurut Al-Quran

Kultum hari ke-4 dengan Tema ciri-ciri orang beriman dan bertaqwa menurut Al-Quran. Bertempat di Masjid Asy-Syifa Kantor Kemenag Kota Tangerang Jl. Adapun ciri-ciri orang beriman dan bertaqwa menurut Al-Quran adalah sebagai berikut. Jika di sebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika di bacakan ayat suci Al-Qur’an, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya (al-Anfal:2).

Senantiasa tawakal, yaitu kerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, at- Taubah: 52, Ibrahim: 11, Mujadalah: 10, dan at-Thaghabun: 13). Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.

Belajar Berorganisasi dari Bulan Ramadhan

Secara rinci penjelasan mengenai puasa (process business) diuraikan dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad. Tanpa program kerja yang jelas dan rinci, tujuan organisasi akan sulit tercapai.

Hal ini menyiratkan bahwa terdapat kesinambungan usaha atau ongoing concern dalam berorganisasi. Hanya dengan upaya yang berkesinambungan, maka tujuan suatu organisasi dapat tercapai. Dapat pula disiratkan dalam ayat ini bahwa upaya yang berkesinambungan membutuhkan suatu sistem, norma, nilai dan aturan yang disepakati bersama dan ditetapkan, sehingga dapat dijalankan oleh generasi-generasi berikutnya. Penunjukkan sumber daya manusia yang keliru hanya akan mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai dan pada akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai.

Dalil Puasa Ramadan Surat Al-Baqarah Ayat 183

Ibadah Puasa Diwajibkan Bagi Orang-orang Beriman Sesuai Alquran Surat Dan Ayat. Dalil Puasa Ramadan Surat Al-Baqarah Ayat 183

Dalil puasa Ramadan terdapat pada Surat Al-Baqarah ayat 183.Dalam ayat tersebut, Allah berfirman bahwa orang yang beriman wajib berpuasa.Berikut surat Al-Baqarah ayat 183.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَYaa ayyuhallaziina aamanụ kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaquunArtinya:Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.Melalui ayat ini dapat dijelaskan bahwa puasa memiliki hukum wajib bagi orang yang beriman. Selain itu, puasa juga termasuk dalam rukun Islam ketiga.Dari ayat ini pula diketahui bahwa Allah menjanjikan ketakwaan bagi orang yang berpuasa. "Secara umum puasa dimaknai agar lebih bertakwa," kata pengasuh Taman Belajar Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.Ibadah puasa juga sudah diwajibkan pada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad SAW.Wahyul menjelaskan Nabi Adam menjalankan puasa Ayyamul Bidh, Nabi Nuh AS menjalankan puasa sebagai bentuk rasa syukur diselamatkan dari banjir besar.

Pada dua ayat tersebut, Allah memberikan keringanan terhadap orang-orang beriman yang dibolehkan tidak berpuasa. Namun, mereka harus mengganti puasanya di hari lain.

Dari Kacamata Kedokteran: Puasa dan Kesehatan Jasmani

Ibadah Puasa Diwajibkan Bagi Orang-orang Beriman Sesuai Alquran Surat Dan Ayat. Dari Kacamata Kedokteran: Puasa dan Kesehatan Jasmani

Pada petengahan Mei lalu, kepada UNAIR NEWS, Direktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM., berkesempatan memberikan paparan mengenai manfaat dan keutamaan puasa yang ditinjau dari kacamata dunia kedokteran. Menurut Prof. Nasron puasa khusunya di Bulan Ramadhan menjadi suatu perintah yang diwajibkan bagi orang-orang beriman. Dalam ayat tersebut, tambahnya, sudah jelas bahwa puasa yang semata diniatkan untuk Allah memiliki tujuan yang sangat besar, yakni untuk mendapat derajat ketaqwaan. Semua itu, akan lebih stabil lagi karena diniatkan untuk ibadah.

Terlebih, saat berpuasa orang juga lebih giat mengaji, melaksanakan sholat tarawih, dan ibadah lainnya. Lebih lanjut, dalam sistem fisik pun juga akan mengalami penyesuaian.

Di samping itu, saluran pencernaan juga memiliki waktu lebih untuk beristirahat. Prof. Nasron menekankan jika ginjal akan stabil, sakit maag bisa sembuh, kadar gula stabil, dan orang yang risau menjadi tenang jika puasa tersebut dilakukan dengan benar- benar khusuk.

Semua saya harap bisa tetap berjalan seperti biasa, hanya intensitas kerja dikurangi.

Related Posts

Leave a reply