Hukum Puasa Tarwiyah Nu Online. Pada 8 Dzulhijjah, kita dianjurkan untuk melakukan amal saleh termasuk puasa sunnah tarwiyah. Kita dimotivasi oleh sebuah hadits yang menyebutkan keutamaan puasa sunnah tarwiyah sebagai berikut:.
Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar). Mereka menyimpulkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syar’iyyah.
Hadits lain memperkuat anjuran amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Hadits berikut ini menunjukkan keutamaan amal saleh yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.’ Kemudian para sahabat bertanya, ‘Bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,’" (HR Bukhari). Keterangan ini kita dapat dari Syekh M Nawawi Banten sebagai berikut:. والثامن صوم الثمانية أيام قبل يوم عرفة سواء في ذلك الحاج وغيره. Artinya, “(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji,” (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197).
Bila ibadah haji dilaksanakan, harusnya pada hari tersebut, jamaah melaksanakan wukuf di Arafah. Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu. Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadla atau nadzar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunah hari Asyura. (puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunnah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا. Artinya: Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib as-Syarbini, Syekh Sulaiman al-Jamal, Syekh ar-Ramli bahwa puasa sunah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut.
Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan… Ia menambahkan dalam kitab Al-I‘ab. Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadla atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak.
Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim). Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS,” (Lihat Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 388). وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا.
Artinya, “Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib As-Syarbini, Syekh Sulaiman Al-Jamal, Syekh Ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan… Ia menambahkan dalam Kitab Al-I‘ab . Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak,” (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin , [Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar‘i: tanpa catatan tahun], juz II, halaman 224).
Salah satu yang sangat disarankan adalah dengan puasa, apalagi saat ini sedang berada di bulan Dzulhijjah. Khusus untuk puasa sunah Tarwiyah, kita dimotivasi oleh sebuah hadits yang menyebutkan keutamaannya sebagai berikut:. Mereka menyimpulkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syariyah. Hadits berikut ini menunjukkan keutamaan amal shalih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Artinya: Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu': Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Dari berbagai keterangan ini, ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan umat Islam untuk mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah dengan amal shalih, termasuk puasa sunah Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah.
والثامن صوم الثمانية أيام قبل يوم عرفة سواء في ذلك الحاج وغيره. Artinya: (Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Mereka dapat berniat dan melafalkan niat puasa Tarwiyah pada siang harinya. Adapun lafal niat puasa Tarwiyah pada siang hari adalah sebagai berikut:.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah SWT.”. Pandangan mazhab syafi’i ini didasarkan pada hadits riwayat Muslim dari ummul mukminin Sayyidah Aisyah RA sebagai berikut:.
Artinya, “Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi.
Tetapi karena dihadapkan pada kondisi keterbatasan di hari itu, Nabi Muhammad SAW kemudian memilih berpuasa. Tetapi sekali lagi, niat puasa sunnah pada siang dibolehkan dengan syarat ia sejak subuh belum melakukan hal-hal yang umumnya membatalkan puasa seperti makan, minum, hubungan suami istri, atau merokok, dan lain sebagainya.
Hal yang sangat sayang untuk dilewati selama bulan Dzulhijjah adalah salah satunya puasa pada hari ke 8. Orang yang ingin berpuasa sunnah Tarwiyah dianjurkan untuk melafalkan niat pada malam hari. Sebelum beduk Subuh, dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Tarwiyah berikut ini:. Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā. Artinya: Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT. (lihat Syekh Said Muhammad Ba’asyin, Busyral Karim, [Beirut: Darul Fikr, 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 488).
Syekh M Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain, ([Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197) mengatakan: (Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Simak ulasan jadwal, hukum, tata cara dan niat puasa tarwiyah berikut ini. Simak ulasan jadwal, hukum, tata cara dan niat puasa tarwiyah berikut ini. Sebab, Idul Adha 1442 H 10 Dzulhijjah telah ditetapkan pemerintah akan dirayakan pada tanggal 20 Juli 2021. Sehari sebelumnya, anda juga dapat menjalankan puasa arafah 2021, yaitu pada hari Senin, 19 Juli 2021. Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim). Sayangnya, hadits tersebut termasuk dhaif (kurang kuat riwayatnya) tetapi para ulama memperbolehkan mengamalkannya dalam rangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan).
Terlebih, hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Banyak cara yang dapat dilakukan kaum muslimin saat akan memasuki hari istimewa, termasuk di bulan Dzulhijjah. Keutamaan puasa Arafah ini bisa disimak antara lain dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:. Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa.
Kendati selama dua tahun terakhir ibadah penyempurna rukun Islam tersebut tidak dapat dilaksanakan karena virus Corona. Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan Dzulhijjah antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia, maka umat Islam Indonesia melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah sesuai dengan ketetapan pemerintah setempat.
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. Apalagi saat ini masih berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.