Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Sementara niat dan orang yang berpuasa merupakan syarat sahnya puasa, bila tidak ada, maka tidak sah. Oleh karena itu, puasa dapat tercapai maknanya dengan hanya menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya saja.

Niat puasa menurut madzhab Asy-Syafi'i. Sementara sahur tidak masuk rukun dan syarat sah puasa.

Dan harus juga diinapkan, yakni dilakukan di malam hari sebelum tiba waktu fajar, meskipun sedari waktu maghrib, dan meskipun di malam tersebut ia melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa karena puasa hanya dihitung saat siang hari saja. Sementara niat pada puasa sunnah menurut madzhab Asy-Syafi'i boleh dilakukan kapan saja, bahkan ketika hari sudah siang sekalipun, dengan syarat sebelum matahari tergelincir yakni sebelum waktu zuhur, dan dengan syarat belum melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa, misalnya sudah makan atau minum sesuatu.

Menurut madzhab Asy-Syafi'i, niat puasa juga tidak dapat terwakilkan dengan hanya memakan sesuatu di waktu sahur saja, pada puasa apapun, kecuali jika saat makan itu terbetik di dalam pikirannya akan berpuasa di esok hari dan meniatkannya dengan niat puasa. Karena itu, menurut madzhab Hanafi, tidak sah hukumnya puasa yang dilakukan tanpa berniat terlebih dahulu, sebab untuk membeddetikakan antara puasa yang masuk dalam wilayah ibadah dengan puasa yang hanya menjadi kebiasaan atau semacamnya, misalnya untuk diet atau pengobatan. Niat puasa menurut madzhab Hanafi sudah dianggap cukup apabila seseorang sudah menanamkan di dalam hati bahwa ia akan berpuasa Ramadhan, misalnya. Menurut madzhab Hanafi, niat puasa Ramadhan harus terus dilakukan setiap hari, namun niat tersebut sudah terwakilkan apabila seseorang melakukan makan sahur, kecuali jika orang itu saat makan pada waktu sahur berniat bukan untuk berpuasa.

Di dalam berniat menurut madzhab Maliki juga diwajibkan untuk menentukan puasa yang akan dilakukan. Apabila seseorang telah meniatkan puasa secara khusus, setelah itu dia ragu apakah saat itu ia berniat melakukan puasa sunnah atau puasa nadzar, atau puasa qadha, maka puasa tersebut dianggap puasa sunnah saja.

Sementara jika niat puasa dilakukan pada siang hari, menurut madzhab Maliki, makan niat itu tidak sah, untuk puasa apapun, meskipun puasa sunnah. Bila puasa Ramadhan diqadha, atau untuk berpuasa yang tidak dilakukan setiap hari, menurut madzhab Maliki, niat puasa harus dilakukan setiap malam, tidak cukup hanya diniatkan satu kali pada malam pertama saja. Menurut madzhab Maliki, niat puasa juga cukup terwakilkan dengan niat secara hukum, yaitu dengan makan sahur, meskipun tidak terlintas sama sekali niat berpuasa di benaknya ketika makan sahur, karena tentu saja dapat dipastikan apabila seseorang sudah memakan sahur makan berarti berniat untuk berpuasa.

Waktu berniat puasa boleh dilakukan kapan saja sejak terbenamnya matahari hingga fajar menyingsing untuk puasa wajib, sementara untuk puasa sunnah maka niatnya boleh dilakukan meskipun sudah lewat tengah hari, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan atau minum sebelum dia berniat.

Niat Berpuasa Setelah Azan Subuh, Sahkah?

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Niat Berpuasa Setelah Azan Subuh, Sahkah?

Hadits Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sesungguhnya nilai segala amal itu tergantung pada niat yang bersangkutan. Karenanya menyadur dari Dalamislam.com, keabsahan puasa Ramadan dan jenis pahala yang tidak disadari kita bergantung niat di malam hari. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, Darul Fikr, Beirut, 2007 M/1428 H, Juz II).

Jangan Salah Kaprah! Bagaimana Hukum Lupa Baca Niat Puasa

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Jangan Salah Kaprah! Bagaimana Hukum Lupa Baca Niat Puasa

Bagaimana hukum umat muslim yang lupa baca niat puasa Ramadan di malam hari? Sebagaimana diulas dalam artikel yang tayang di situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU, meski tidak sah, umat Islam yang lupa berniat puasa Ramadan tetap diwajibkan berpuasa di hari itu.

Baca Juga: Apakah Saat Puasa Ramadan Boleh Potong Kuku? Tetapi, bagi umat Islam yang bermazhab Syafi'i, umat muslim yang lupa baca niat puasa Ramadan di malam hari disunahkan untuk berniat di pagi harinya.

"Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadan di pagi harinya.

Ada Seorang Wanita Mengadu; Apakah Niat Puasa Qadha

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Ada Seorang Wanita Mengadu; Apakah Niat Puasa Qadha

Akan tetapi jika penanya di atas mengalami was was (sering ragu-ragu), maka hendaknya ia melanjutkan puasanya dengan niat puasa qadha; karena keragu-raguan jika sering terulang tidak dianggap; karena wajib hukumnya untuk tidak memperturutkan rasa was-was dan keragu-raguan, untuk menghindari kesulitan yang akan ditimbulkanya. Jika dia membatalkannya –dengan adanya udzur atau tanpa udzur- maka dia wajib mengqadha’ puasa pada hari itu dengan berpuasa pada hari lain untuk mengganti hari tersebut. Akan tetapi jika hal itu dahulu sudah pernah dilakukan, maka dia wajib beristigfar dan bertaubat dan tidak ada denda apapun karenanya.

Adapun jika niatnya tercampuri oleh rasa was-was (sering ragu-ragu), maka hal itu merupakan keraguan yang tidak berdasar, puasa tersebut adalah puasa wajib yang tidak terpengaruh karena keragu-raguan, maka tidak boleh membatalkannya.

Hukum Puasa Tanpa Makan Sahur, Pahami Agar Tak Salah Kaprah

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Hukum Puasa Tanpa Makan Sahur, Pahami Agar Tak Salah Kaprah

Hukum puasa tanpa makan sahur nampaknya perlu dipahami agar umat muslim tak salah kaprah saat berpuasa. Berikut ulasan mengenai hukum puasa tanpa makan sahur yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/5/2019).

Kalau Lupa Niat, Apakah Puasa Kita Tetap Sah?

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Kalau Lupa Niat, Apakah Puasa Kita Tetap Sah?

Suara.com - Ketiduran atau tidak sahur, jadi alasan klasik seseorang lupa niat puasa. Ustaz Yazid Muttaqin, santri alumni Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta, kini aktif di kepengurusan PCNU Kota Tegal, menjelaskan hukumnya.

Meski demikian ulama mazhab Syafi’i tetap memberi solusi bagi siapa saja yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya. Baca Juga: Jelang Ramadan, Coba Lima Aplikasi Doa dan Niat Puasa Ini.

Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, [Jedah: Maktabah Al-Irsyad, tt. Maka, dari keterangan di atas, orang yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya ia masih memiliki kesempatan untuk melakukan niat tersebut pada pagi harinya dengan catatan bahwa niat yang ia lakukan pada pagi hari itu juga mesti ia pahami dan niati sebagai sikap taqlid atau mengikuti dengan apa yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah.

“Dalam kitab Al-Majmû’ disebutkan, disunahkan bagi orang yang lupa berniat puasa di bulan Ramadhan untuk berniat pada pagi hari karena bagi Imam Abu Hanifah hal itu sudah mencukupi, maka diambil langkah kehati-hatian dengan niat. Dengan demikian maka orang yang lupa berniat puasa pada malam hari masih dapat terselamatkan puasanya.

Tips Puasa Tanpa Sahur ketika Bangun Kesiangan

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Tips Puasa Tanpa Sahur ketika Bangun Kesiangan

Makan sahur adalah hal penting dari kelancaran ibadah puasa. Lantas, jika tidak sahur apakah puasa bisa dilanjutkan atau tidak dan diganti di hari lain? Hal ini menjadi pertimbangan mengingat sahur menjadi anjuran Rasulullah bagi setiap orang yang akan berpuasa. Meski makan sahur sangat dianjurkan Rasulullah, namun dalam ajaran Islam tidak ada aturan yang menyatakan bahwa syarat wajib puasa adalah sahur. Namun bagaimanapun juga, jangan sengaja melewatkan sahur karena ini adalah kesempatan Anda makan dan minum agar tubuh punya energi yang cukup untuk berpuasa dan menjalankan aktivitas lainnya. Berikut 8 tips yang dapat membantu Anda tetap fokus dan tak mengurangi semangat beribadah Ramadan meski harus puasa tanpa sahur, dilansir dari berbagai sumber.

Cobalah menarik napas dalam-dalam dan perlahan agar pikiran menjadi tenang. Terlalu memikirkan dan menyesali tidak sahur karena bangun kesiangan justru bisa menguras energi dan mengurangi pahala puasa (Foto: Istockphoto/seb_ra) Terlalu memikirkan dan menyesali tidak sahur karena bangun kesiangan justru bisa menguras energi dan mengurangi pahala puasa (Foto: Istockphoto/seb_ra).

Perbanyak berdoa dan beribadah jika puasa tanpa sahur. Jika kita memiliki waktu luang, manfaatkan dengan melakukan banyak ibadah. Ketika tubuh terasa sangat lemas, cobalah tidur siang singkat selama 15-20 menit untuk mengembalikan energi (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi) Ketika tubuh terasa sangat lemas, cobalah tidur siang singkat selama 15-20 menit untuk mengembalikan energi (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi).

Tidur siang selama 15-20 menit saja bisa mengganti kurang tidur saat malam hari. Meditasi sama efektifnya dengan tidur siang agar tetap kuat dan tenang menjalankan puasa tanpa sahur (Foto: Istockphoto/fizkes) Meditasi sama efektifnya dengan tidur siang agar tetap kuat dan tenang menjalankan puasa tanpa sahur (Foto: Istockphoto/fizkes). Meditasi bisa menjadi alternatif bagi Anda yang mengalami kesulitan untuk tidur siang. Dengan meditasi membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih tenang.

Jangan memaksakan diri melakukan aktivitas berat karena tubuh bakal menarik banyak energi dan Anda akan mengalami dehidrasi. Perbaiki niat Anda dengan menjalankan ibadah semata-mata dengan didasari iman agar puasa kita diterima Allah SWT dan dijauhkan dari amalan puasa yang sia-sia yakni hanya mendapatkan haus dan lapar.

Jalani Puasa Tanpa Sahur, Bagaimana Hukumnya?

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Jalani Puasa Tanpa Sahur, Bagaimana Hukumnya?

Dikutip dari konsultasisyariah.com, tidak pernah ada ajaran islam yang menyatakan inti puasa adalah sahur. Mereka yang tidak sahur kemudian memilih membatalkan puasanya.

Lupa Niat Puasa

Hukum Puasa Qadha Tanpa Niat. Lupa Niat Puasa

Saya pernah mendengar ustaz di kampung mengatakan, salah satu syarat sahnya puasa adalah niat. Para Ulama sepakat, niat dalam puasa Ramadhan merupakan suatu keharusan yang menjadi faktor pembeda antara ibadah dan aktivitas biasa.

Dalam hadis Nabi yang diriwayatkan sahabat Umar bin Khattab dijelaskan, “Setiap perbuatan itu hanya dinilai berdasarkan niatnya. Dari hadis di atas, para ahli fikih berpandangan, puasa Ramadhan yang dilaksanakan tanpa didahului niat pada malam harinya, hukumnya tidak sah. Untuk kehati-hatian, sebaiknya pada saat malam pertama bulan Ramadhan, kita berniat untuk melaksanakan puasa ramadhan satu bulan penuh sebagai pelaksanaan ibadah karena Allah SWT sebagai antisipasi jika pada suatu malam kita terlupa melaksanakan niat puasa. Bila seseorang berniat puasa Ramadhan satu bulan penuh pada awal, sudah dianggap cukup.

Related Posts

Leave a reply