Hukum Puasa Khusus Hari Sabtu Adalah. Abu 'Isa berkata, ini merupakan hadits hasan. Maksud dimakruhkannya puasa pada hari sabtu adalah jika dia mengkhususkan puasa pada hari sabtu, karena orang-orang Yahudi mengagungkan hari sabtu. Hal ini karena hari Sabtu merupakan hari perayaan umat Yahudi. Abu 'Isa berkata, hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan shahih dan diamalkan oleh para ulama, mereka membenci orang yang berpuasa pada hari Jum'at dengan tidak berpuasa sehari sebelum dan sesudahnya, hal ini merupakan pendapat Ahmad dan Ishaq.
Larangan Puasa Hari Sabtu. Mengenai larangan berpuasa pada hari Sabtu disebutkan dalam hadits,. “Janganlah engkau berpuasa pada hari Sabtu kecuali puasa yang diwajibkan bagi kalian.”[1] Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini mansukh (telah dihapus). Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa pada hari Sabtu dan Ahad.” Beliau pun berkata, “Kedua hari tersebut adalah hari raya orang musyrik, sehingga aku pun senang menyelisihi mereka.”[2]. Kedua: Boleh berpuasa pada Hari Jum’at dan Sabtu.
Ketiga: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan berpuasa pada hari Jum’at asalkan diikuti puasa pada hari sesudahnya (hari Sabtu). “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada hari Jum’at kecuali apabila seseorang berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya.”[4] Dan hari sesudah Jum’at adalah hari Sabtu. Ada ulama yang menilai hadits larangan berpuasa pada hari Sabtu adalah lemah (dho’if) dan hadits tersebut tidak diamalkan. Dari sini, boleh berpuasa pada hari Sabtu.
Dari penjelasan di atas, kesimpulan yang paling bagus jika kita mengatakan bahwa puasa hari Sabtu diperbolehkan jika tidak bersendirian. Rincian yang sangat bagus mengenai hal ini telah dikemukakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin sebagai berikut.
Perkataan beliau “Apakah engkau berpuasa besok (Sabtu)?”, ini menunjukkan bolehnya berpuasa pada hari Sabtu asalkan diikuti dengan berpuasa pada hari Jum’at. Keadaan ketiga: Berpuasa pada hari Sabtu karena hari tersebut adalah hari yang disyari’atkan untuk berpuasa. Keadaan keempat: Berpuasa pada hari sabtu karena berpuasa ketika itu bertepatan dengan kebiasaan puasa yang dilakukan, semacam berpapasan dengan puasa Daud –sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa-, lalu ternyata bertemu dengan hari Sabtu, maka itu tidaklah mengapa. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai puasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan dan tidak terlarang berpuasa ketika itu jika memang bertepatan dengan kebiasaan berpuasanya.
Inilah yang dimaksudkan larangan berpuasa pada hari Sabtu, jika memang hadits yang membicarakan tentang hal ini shahih. –Demikian penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin-[11]. Di antara kami ada yang berpendapat bahwa ini adalah hari Arofah dan kami berpuasa karena bertemu hari Arofah bukan karena hari Sabtu yang terdapat larangan berpuasa ketika itu.
Ada pula sebagian kami yang enggan berpuasa ketika itu karena hari Sabtu adalah hari yang terlarang untuk diagungkan untuk menyelisihi kaum Yahudi. Boleh berpuasa Arofah pada hari Sabtu atau hari lainnya, walaupun tidak ada puasa pada hari sebelum atau sesudahnya, karena tidak ada beda dengan hari-hari lainnya. Sedangkan hadits yang melarang puasa pada hari Sabtu adalah hadits yang lemah karena mudhtorib dan menyelisihi hadits yang lebih shahih.
Semoga dengan pembahasan ini dapat menghilangkan keraguan yang selama ini ada mengenai berpuasa pada hari Sabtu. Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. [5] Lihat Iqtidho’ Ash Shirotil Mustaqim, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 2/73-75, ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim Al ‘Aql.
[9] Ini kesimpulan yang kami ambil dari penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim, 2/75-76.
Ada hadis yang mengatakan tidak boleh berpuasa di hari jum’at, kecuali di hari sabtu atau hari kamisnya berpuasa. Pertanyaanya, bagaimana dengan amalan puasa daud, yaitu ketika hari Senin berpuasa, maka hari Selasa tidak berpuasa; ketika hari Rabu berpuasa, maka hari Kamis tidak berpuasa; dan ketika hari Jum’at berpuasa, maka hari Sabtu tidak berpuasa. tentang larangan berpuasa hanya pada hari jum’at di atas, diterapkan Nabi saw. Dalam kitab fiqih, misalnya Tuhfat al-Habib, disebutkan, bahwa yang dihukumi makruh berpuasa adalah berpuasa hanya pada hari jum’at, atau hari sabtu, atau hari ahad. Sehingga hukum makruh itu adalah karena menyendirikan (infirad) berpuasa hanya pada satu hari tertentu dan tidak dibarengi dengan hari sebelum atau hari sesudahnya. Demikian yang bias kami jelaskan terkait pertanyaan di atas, terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan.
Menurut syariat Islam, ada 5 waktu yang diharamkan untuk berpuasa. Ketentuan mengenai pelaksanaan ibadah puasa sudah diatur dalam syariat. Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Idul Adha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa. Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied.
Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzali berkata, nabi SAW bersabda:. Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,. Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam.".
Diharamkan bagi wanita yang sedang haid atau nifas untuk berpuasa. Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa.
Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Bukhari yang artinya:. Puasa yang dilakukan khusus pada hari Jumat maka hukumnya makruh. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.
SURYA.CO.ID - Berikut hukum melaksanakan Puasa Syawal hari Sabtu, dalam agama Islam menurut penjelasan ulama. UAS menjelaskan karena hadist dhaif sehingga tidak bisa menjadi dasar hukum untuk melarang atau menganjurkan.
Beberapa ulama menyatakan bahwa berpuasa di hari Sabtu dilarang dengan berpedoman pada hadits berikut,. jika tidak ada seorang dari kalian yang dapat menemukan sesuatu pun (untuk dimakan pada hari Sabtu) kecuali kulit pohon anggur atau batang kayu pohon maka hendaklah ia mengunyahkannya.” (HR. Selain itu, hukum makruh untuk berpuasa di hari Sabtu diperjelas dengan hadits berikut,. Artinya: “Ini adalah hadits yang baik, dan makna larangan makruh dalam hadits ini adalah bahwa seseorang harus berpuasa pada hari Sabtu, karena orang-orang Yahudi sangat mengagungkan hari Sabtu.” (Jami’ At-Tirmidzi no.
Hal ini menunjukkan bahwa umat muslim hendaklah tidak melakukan puasa pada hari Sabtu. Hal ini juga dijelaskan oleh Rasulullah yang juga sering melakukan berpuasa di hari Sabtu dan Minggu (Ahad) karena hal tertentu yang dijelaskan dalam hadits berikut,.
POS-KUPANG.COM- Dalam Islam, ada beberapa hari yang merupakan larangan untuk melakukan puasa. Selain puasa Ramadhan yang menjadi puasa wajib, ada beberapa puasa sunnah yang bisa dilakukan umat muslim.