Hukum Puasa Karena Ada Hajat. PortalJember.com - Biasanya, ketika hendak menghadapi ujian sekolah, kuliah atau pekerjaan, maka dianjurkan berpuasa oleh orang tua. Ibadah puasa ini dilakukan dengan niatan agar dilancarkan saat mengerjakan ujian hingga mendapatkan hasil yang baik.
Begitu juga ketika mempunyai hajat duniawi lainnya, maka juga dianjurkan untuk mengerjakan puasa. Lantas, bolehkah sebenarnya mengerjakan puasa dengan niatan agar hajat duniawi dikabulkan?
Baca Juga: Istri Selalu Menolak Berhubungan Seks Bolehkah Diceraikan? Buya Yahya menjelaskannya dalam sebuah video di kanal Youtube AL-Bahjah TV pada 7 November 2021. Menurut Buya Yahya, beribadah itu harusnya dikerjakan karena Allah, bukan karena ujian atau hal lainnya.
Namun, ada suatu cara agar hajat dapat dikabulkan dengan cara mengerjakan suatu ibadah.
Dalam hal ini terdapat hadis yang berbunyi: لايصومنّ أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم قبله أو بعده : janganlah kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali berpuasa sebelum atau sesudahnya (HR Al-Bukhari). Hadis yang disebutkan penanya di atas diriwayatkan Imam al-Bukhari pada bab shaum yaum al-jumu’ah dari sahabat Jabir, dan juga dari Abu Hurairah, yang ditanya: “apakah Nabi saw. tentang larangan berpuasa hanya pada hari jum’at di atas, diterapkan Nabi saw.
bertanya lagi: “apakah kamu hendak berpuasa pada esok hari?”, ia mengatakan: tidak. untuk berbuka di saat berpuasa hanya pada hari jum’at menunjukkan adanya larangan berpuasa hanya pada hari jum’at, sebagaimana penetapan topik hadis oleh Imam Muslim di atas. Tetapi hukum makruh itu berlaku jika tanpa suatu sebab.
Dalam kitab Subul al-Salam, ketika menjelaskan hadis riwayat Abu Hurairah tentang larangan mengkhususkan berpuasa pada hari jum’at, Imam al-Shan’ani menjelaskan pandangan jumhur ulama, bahwa larangan berpuasa hanya pada hari jum’at itu bersifat makruh tanzih, sebagaimana hadis Ibn Mas’ud, bahwa “Rasul Allah saw. Bahkan di luar kajian teks hadis di atas, sesungguhnya terdapat hikmah yang perlu dijelaskan terkait dengan larangan berpuasa hanya pada hari jum’at, yaitu bahwa hari jum’at merupakan hari raya, yang tentunya harus diperlihatkan rasa senang melalui makan, minum dan dzikir bersama.
Dalam kehidupan, manusia pasti selalu memiliki keinginan atau sesuatu yang diharapkan, baik itu hal yang mudah untuk digapai maupun perlu perjuangan keras untuk mencapainya.Karena itulah manusia selalu memiliki tujuan untuk hidup, sehingga tidak hanya malas-malasan di rumah, melainkan akan terus berusaha mewujudkan apa yang dia inginkan dengan berbagai cara supaya sukses dan berhasil. Banyak orang yang berdoa dan beribadah kepada Allah SWT secara rutin supaya hajatnya dikabulkan atau diwujudkan.
Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang yang lalai dari menunaikan janjinya.Ketika menjalani puasa hajat atau nazar, maka diawali terlebih dahulu dengan membaca niat. Sama seperti niat puasa ramadhan , niat puasa hajat dibacakan ketika mulai dari sebelum waktu sholat isya hingga sebelum masuk waktu imsak atau sholat subuh pada pagi hari.Waktu yang paling mustajab yang biasa dilakukan orang-orang adalah membaca niat setelah selesai sholat isya atau menjelang berakhirnya waktu sahur, yakni sekitar 2-3 menit sebelum imsak setelah menengguk tetes air minum terakhir.Berikut adalah teks lafadz bacaan niat puasa hajat atau nazar tulisan Arab, latin dan artinya atau terjemahan Indonesia sesuai sunnah dan hadits atau dalil yang shahih.Nawaitu shauman nadzari lillaahi ta’aalaa. Boleh sebelum tidur maupun ketika bangun untuk makan sahur yang penting belum masuk waktu imsak.Kemudian dilanjutkan dengan berpuasa untuk menahan lapar, haus dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal-hal yang membatalkan puasa ini banyak sekali macamnya.Antara lain adalah muntah dengan sengaja, keluar air mani disengaja, keluar dari agama Islam atau murtad, dan melakukan zina atau maksiat baik dalam segi penglihatan, pendengaran, penciuman maupun perbuatan.Puasa berakhir ketika adzan maghrib berkumandang dan pada saat itu, seorang muslim disunnahkan untuk menyegerakan berbuka sambil membaca doa buka puasa terlebih dahulu dan jangan makan terburu-buru.Cukup makan tiga buah kurma dan minum air hangat untuk mengganjal perut, kemudian pergi berjalan menuju masjid untuk menunaikan sholat berjamaah bersama imam dan makmum lainnya.
Setelah itu barulah makan makanan yang berat namun secukupnya saja dan berhenti sebelum kenyang.Itu adalah adab seorang muslim saat berbuka puasa.