Hukum Puasa Hari Raya Idul Adha. Perbedaan ini terjadi karena Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Kementerian Agama berbeda dalam menetapkan waktu 10 Dzulhijjah. Sehari sebelum hari Raya Idul Adha, biasanya umat Islam melaksanakan ibadah Puasa Arafah. Sementara pemerintah menetapkan puasa Arafah jatuh pada 9 Juli 2022 sesuai dengan hasil keputusan sidang isbat awal Dzulhijjah.
Aisyah RA pun kemudian menjawab keresahan Masruq dan mengatakan, segala sesuatunya lebih diutamakan dengan mengikuti yang mayoritas. Berdasarkan hadits di atas, Syekh Al Albani berpendapat, tidak masalah mengamalkan puasa Arafah meski sudah ada yang merayakan Idul Adha lebih dulu.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda dalam haditsnya mengenai sikap patuh pada keputusan pemerintah adalah wujud kewajiban dari rakyat. Sikap patuh pada pemerintah pun pernah dicontohkan oleh Ibnu Umar RA kala dirinya melihat hilal untuk penetapan awal puasa.
Suara.com - Umat muslim seluruh dunia tak lama lagi akan menyambut hari raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1442 H atau 20 Juli 2021. Ada banyak amalan yang biasa dilakukan umat muslim jelang hari raya Idul Adha, salah satunya adalah puasa Arafah. Sebagaimana diketahui, sehari jelang hari raya Idul Adha, kaum muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk berpuasa. Baca Juga: Aturan Kurban Idul Adha 1442 H/2021 dari Hukum Hingga Syaratnya dalam Islam.
Baca Juga: Menag Sowan ke Kiai Sosialisasi Aturan Ibadah Hari Raya Idul Adha, Ini Isi Aturannya. Adapun keutamaan puasa Arafah berdasarkan hadits riwayat Imam Baihaqi melalui Sayyidah Aisyah RA, yang artinya:.
Informasi saja, Idul Adha di Arab Saudi jatuh pada tanggal 9 Juli 2022. Dalam situs Majelis Ulama Indonesia (MUI), seorang warga melontarkan pertanyaan, waktu mana yang digunakan untuk menjalankan puasa Arafah.
Karena dalam hukum Islam, dilarang atau haram menjalankan puasa saat hari raya Idul Adha. "Selain perbedaan metode tersebut, perbedaan kerap terjadi antara satu negara dan negara lain terutama jika standar 9 Zulhijah (9 Juli 2022) adalah terjadinya hari wukuf di Padang Arafah," dikutip website MUI, Selasa (5/7/2022).
Baca Juga: Idul Adha 2022 versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan PBNU, Berbeda atau Sama? MUI menyarankan agar warga bisa mengikuti keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama. Puasa arafah tanggal 9 Juli di Indonesia dinilai MUI tetap bisa dilaksanakan dengan sah karena bagian dari ijtihad yang dibenarkan oleh agama meskipun di Mekkah sudah melaksanakan hari raya Idul Adha.
MUI menuliskan, dasar hukum yang digunakan adalah pendapat Syafi'iyah bahwa tempat di luar 57 kilometer dari titik Mekah tidak wajib ikut dalam penentuan waktu Idul Adha. Untuk itu, penduduk yang berada di Indonesia bisa mengikuti ketentuan pemerintah terkait penentuan waktu Idul Adha.
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store DUKUNG KONTAN.
Ada satu anjuran sebelum penunaian shalat Idul Adha yaitu tidak makan sebelumnya. Karena di hari tersebut kita kaum muslimin yang mampu disunnahkan untuk berqurban.
Oleh karenanya, anjuran tersebut diterapkan agar kita nantinya bisa menyantap hasil qurban. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. “Imam Ahmad berkata: “Saat Idul Adha dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan qurban.
“Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat shalat ‘ied di tanah lapang (mushalla), maka tidak mengapa. Namun sekali lagi, puasa pada hari ‘ied -termasuk Idul Adha- adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama kaum muslimin.
Jadinya, kita dianjurkan tidak makan sebelum shalat ‘ied dan nantinya menyantap hasil sembelihan tersebut.” (Al Mughni, 2: 228).
Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Idul Adha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa.
Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied. Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzali berkata, nabi SAW bersabda:.
Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,. Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam.". Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu satu hari sebelum pelaksanakan shalat Idul Adha. Keutamaan puasa Arafah disebutkan di dalam hadis shahih:.
“ … Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi dan lain-lain). Pada tahun 2022 ini terjadi perbedaan waktu yang ditetapkan pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan metode dan pemahaman terhadap makna rukyat hilal yang dijadikan dasar pada penetapan awal bulan Hijriah. Di Indonesia pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, tanggal 1 Juli 2022 sehingga 9 Dzulhijjah bertepatan dengan hari Sabtu, 9 Juli 2022.
Perbedaan penetapan tanggal hijriah ini merupakan masalah ijtihadiah. Umat Islam yang meyakini bahwa 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, maka hendaknya ia melaksanakan puasa Arafah pada hari Jumat itu dan melaksanakan shalat Idul Adha pada keesokan harinya, yaitu hari Sabtu.
Demikian juga jika seseorang mengikuti pendapat bahwa tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, maka hendaknya ia melaksanakan puasa Arafah pada hari Sabtu itu dan melaksanakan shalat idul Adha pada keesokan harinya, yaitu hari Ahad.
"Dalam hal Lebaran dan kurban bila terjadi kesalahan penentuan waktu salat Idul Adha dan kurban tetap sah karena bagian dari ijtihad yang dibenarkan dalam agama," seperti dikutip dari laman tersebut. MUI juga menjelaskan soal pendapat ulama tenrang perbedaan terbitnya bulan. Dijelaskan, Jumhur ulama Malikiyah, Hanafiah dan Hanabilah berpendapat cukup satu tempat melihat bulan, di negara lain ikut Lebaran walaupun tempatnya jauh. Baca Juga : Pemprov DKI Akan Gelar Salat Iduladha di JIS.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Puasa iduladha.