Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui Eksklusif. Di dalam agama Islam memberi keringanan bagi para ibu menyusui untuk tidak berpuasa selama Ramadan. Menurut Mazhab Imam Syafi’i, jika ibu menyusui tidak berpuasa dengan alasan khawatir terhadap dirinya akan menjadi lemas, letih, lesu, dan segala macamnya, maka harus meng-qodho atau mengganti puasanya di hari setelah Ramadan.

Bolehkah ibu menyusui berpuasa? Ini penjelasan dari ahli laktasi

Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui Eksklusif. Bolehkah ibu menyusui berpuasa? Ini penjelasan dari ahli laktasi

Dari sisi agama, Islam telah memberi keringanan kepada beberapa umatnya untuk tidak berpuasa, termasuk bagi ibu menyusui. Akan tetapi, sebagian ibu menyusui tetap ingin berpuasa karena merasa mampu menjalankan ibadah wajib di bulan Ramadhan ini. Pertanyaan terkait bolehkah ibu menyusui berpuasa ini dijawab oleh pakar laktasi, dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC.

Lalu, jika usia bayi sudah di atas 1 tahun, hanya menyusu 4 sampai 5 kali setiap hari, boleh menjalankan puasa seperti biasa. Setidaknya ada 4 hal yang wajib Bunda ketahui terkait berpuasa dengan produksi ASI, di antaranya yaitu :. “Untuk poin nomor empat, zinc, magnesium, dan kalium termasuk trace elemen yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sekelumit.

Mengenali tanda dehidrasi pada ibu (merasa haus sekali, disorientasi, pusing atau sakit kepala, kelelahan, urine pekat, bibir kering). (Jika ini terjadi, maka berhenti puasa, tambah asupan cairan) Mencari dan menemukan pendukung di rumah atau komunitas. Ada banyak manfaat yang bisa kita raih saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Manfaat secara fisik, berpuasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh, dengan mengurangi respons inflamasi atau peradangan,” ujar dr. Oei.

Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui dalam Islam

Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui Eksklusif. Hukum Puasa bagi Ibu Menyusui dalam Islam

Pengganti puasa bagi ibu menyusui Pexels/rodnae-prod Walaupun diperbolehkan untuk tidak berpuasa, ibu menyusui tetap diharuskan untuk mengganti puasa di luar bulan Ramadan sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan. Bagi kelompok pertama dan kedua, mereka hanya diwajibkan mengganti puasa di luar bulan Ramadan. Sementara itu, untuk kelompok ketiga adalah ibu menyusui yang meninggalkan puasa karena kesehatan dirinya dan bayinya.

Nah untuk kelompok tersebut diwajibkan mengganti puasa di luar bulan Ramadan dan membayar fidyah. Pixabay/SpencerWing Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sepakat bahwa besaran fidyah yang harus dibayarkan oleh ibu menyusui adalah enam ons beras untuk satu hari puasa.

Hukum puasa bagi ibu menyusui, bolehkan tidak berpuasa?

Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui Eksklusif. Hukum puasa bagi ibu menyusui, bolehkan tidak berpuasa?

Bolehkah ibu menyusui tidak berpuasa? Dari sini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara ibu hamil dan menyusui jika keduanya khawatir membahayakan dirinya atau anaknya (ketika mereka berpuasa) karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak merinci hal ini.”( Ahkamul Qur’an, Ahmad bin ‘Ali Ar Rozi Al Jashshosh, 1: 224. Jadi sudah cukup jelas, bahwa ibu menyusui yang tidak berpuasa Ramadan, wajib mengganti puasa pada hari-hari lain setelah bulan Ramadan, sesuai dengan jumlah puasa yang ia tinggalkan.

Namun bila ibu menyusui merasa kuat untuk berpuasa, karena tidak mengganggu asupan air susu (ASI) untuk bayinya dan kesehatan dirinya sendiri, ibu hamil tentu saja dibolehkan untuk melakukan puasa. Ini penjelasannya. Untuk mengetahui apakah ibu menyusui sanggup atau tidak berpuasa, ini dapat diketahui berdasarkan keterangan medis atau dugaan yang kuat, juga dari kebiasaan sebelum-sebelumnya.

“Untuk mengetahui apakah puasa tersebut bisa membahayakan (bagi dirinya beserta anaknya, dirinya saja, atau anaknya saja) bisa melalui kebiasaan sebelum-sebelumnya, keterangan dokter yang terpecaya, atau dengan dugaan yang kuat” (As-Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Kairo-Fath al-I’lam al-‘Arabi, 2001, juz, 2, h. 373), dilansir dari Nu Online. Tubuh tetap akan memproduksi ASI dengan jumlah dan kualitas yang sama seperti saat Anda tidak berpuasa.

Tubuh kita dapat menyesuaikan cara mengubah kalori untuk memproduksi ASI. Berpuasa juga tidak akan mengganggu kesehatan bayi yang disusui.

Akan tetapi ibu menyusui (Busui) harus tetap memerhatikan asupan makannya saat berbuka dan sahur, untuk memastikan kecukupan nutrisi untuk bayi dan kesehatan Busui sendiri.

Ibu Menyusui Boleh Puasa, Jika Bayinya Telah Berusia Lebih dari 6

Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui Eksklusif. Ibu Menyusui Boleh Puasa, Jika Bayinya Telah Berusia Lebih dari 6

Namun tentunya ada hal yang harus diperhatikan, yakni bayi yang ia beri ASI eksklusif itu telah berusia lebih dari 6 bulan. "Yang tidak kalah penting adalah, ibu harus selalu memperhatikan tanda kecukupan ASI pada bayi, salah satunya peningkatan berat badan bayi yang adekuat selama ibu menjalani puasa," kata dr Bambang.

Related Posts

Leave a reply