Hukum Puasa Arafah Bagi Jamaah Haji. Sementara bagi orang-orang yang sedang menunaikan ibadah haji diutamakan untuk tidak berpuasa, agar cukup kuat untuk menjalankan seluruh rangkaian ibadah pada hari arafah seperti berdoa, bermalam di Arafah, pergi ke Muzdalifah bermalam di Muzdalifah dan sejenisnya. Perbanyaklah untuk membaca tahlil (la ilaha illallah), takbir (allahu akbar) dan tahmid ( alhamdulilllah) pada hari Arafah.
Salah satu hal terpenting yang harus bisa Anda lakukan selama hari Arafah adalah bertaubat dengan tulus kepada Allah dan melepaskan segala diri dari perbuatan dosa. Pada hari Arafah, semua umat Islam sangat didorong untuk berdoa, bermunajat, mencari bantuan dan bimbingan Allah. Ada satu aplikasi canggih untuk Anda yang merasa kesulitan dalam melaksanakan ibadah umroh dan haji, namanya MuslimPergi Demo. Nah, bagi Anda yang ingin lebih mudah dalam beribadah, yuk unduh aplikasi MuslimPergi Demo sekarang juga!
Maksud itu adalah harapan agar kaum muslimin menyimak dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh “Deklarasi ‘Arafah”, yaitu khutbah Nabi Muhammad saw. Khutbah ‘Arafah seperti terlihat di atas, sangat menekankan pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus dijaga dan dihormati.
Islam, seperti pernah diutarakan oleh filosof Muslim Prancis, Roger Graudy, memang memiliki pandangan dan visi yang mengagumkan mengenai HAM. Barangkali inilah makna dari imbauan Nabi Muhammad saw., yang diutarakan secara berulang-ulang pada sela-sela khutbahnya di Padang ‘Arafah itu.
Puasa pada hari ‘Arafah merupakan anjuran Nabi Muhammad saw., sebagaimana sabdanya seperti hadis tersebut di atas. mengharapkan agar kaum muslimin menyimak dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh “Deklarasi ‘Arafah”, yaitu khutbah Nabi Muhammad saw. menganjurkan kepada umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji agar berpuasa pada Hari ‘Arafah. Dan para ulama menilai makruh hukumnya berpuasa pada hari itu bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji. Islam mengajak umatnya untuk senantiasa bertaqarrub kepada Tuhan mereka lewat, antara lain, memanfaatkan momentum Hari Wukuf di ‘Arafah untuk melalukan puasa ‘Arafah secara khusyu’ dan ikhlas karena Allah swt., yang insyaallah jatuh besok, Kamis 30 Juli 2020 M. Bertepatan dengan tanggal 09 Dzulhijjah 1441 H. Demikian, wa Allah a'lam, semoga!
Puasa delapan hari pertama di bulan Dzulhijjah dianjurkan bagi jamaah haji dan lainnya. ( ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله منه في هذه الأيام العشر . قال : ولا الجهاد في سبيل الله ، إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذلك بشيء ) أخرجه البخاري (969) والترمذي (757) واللفظ له ، من حديث ابن عباس رضي الله عنهما.
Beliau menjawab, “Meskipun jihad di sabilillah kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya. Telah ada dalam ‘Mausu’ah Fiqhiyah, (28/91), “Para ulama fikih bersepakat akan anjuran puasa delapan hari pertama yaitu di awal bulan Dzulhijjah sebelum hari Arafah.
Sementara Malikiyah dan Syafiiyyah menegaskan, “Bahwa dianjurkan berpuasa di hari-hari ini bagi jamaah haji saja.” Selesai. Dalam ‘Nihayatul Muhtaj, (3/207) dikatakan, “Dianjurkan berpuasa delapan hari sebelum hari Arafah, sebagaimana ditegaskan dalam ‘Raudoh’ baik hal itu bagi jamaah haji maupun yang lainnya.
Mengikuti Rasulullah sallahu alaihi wa sallam agar kuat dalam berdoa.
Redaksi bahtsul masail NU Online , saya mau bertanya soal waktu puasa sunnah Arafah. Apakah kita berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah sesuai kalender atau mengikuti peristiwa wuquf jamaah haji di Arab Saudi? Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada hari Arafah bisa menghapus (dosa) setahun yaitu tahun yang sebelum dan sesudahnya,” (HR Muslim).
Adapun perihal hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah ini kerap menjadi perbincangan di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada peristiwa wuquf jamaah haji di Arab Saudi.
Dengan demikian, waktu sahur atau buka puasa bagi Muslimin di Indonesia lebih cepat kira-kira 4-5 jam. Dalam riwayat Imam Syafi’i ada hadits, ‘Hari Arafah adalah hari yang telah dimaklumi oleh orang-orang.’ Barangsiapa melihat hilal sendirian atau bersama orang lain dan ia bersaksi dengannya, lalu kesaksiannya itu ditolak, maka ia harus wuquf sebelum orang-orang, tidak boleh wuquf bersama mereka, dan wuqufnya mencukupi (sebagai rukun haji).
Pemerintahan Saudi Arabiyah menetapkan wukuf di Arafah untuk jamaah haji tahun 1443H/2022 M ini jatuh pada Jumat, 8 Juli 2022. Namun Kementerian Agama Republik Indonesia memutuskan ternyata dari hasil rukyat yang dilakukan menetapkan 1 Dzulhijjah itu jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022.
Perbedaan hasil rukyat kedua negara ini membuat ramai sebagian masyarakat Indonesia. Untuk selanjutnya juga membingungkan, kapan kita berlebaran, ikut pemerintah Saudi atau Indonesia?
Kalau kita menggunakan logika, sudah jelas jamaah haji melakukan wukuf arafah pada 8 Juli. Jadi wukuf di Arafah itu harus bertepatan dengan dua hal; waktu dan tempat.
Jadi ada titik temu antara dua jenis ibadah ini (wukuf dan puasa) yaitu waktunya bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah.
Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal ibadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, seperti sedekah, membaca Al Qur'an, hingga puasa sunnah. Pelaksanaan puasa Dzulhijjah dilandaskan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafshah binti Umar bin Khattab RA. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah melaksanakan sidang isbat dan menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli.
Namun, sejumlah ulama memiliki pandangan dan menyepakati bahwa yang dimaksud dengan dosa dalam hadis tersebut merupakan dosa-dosa kecil. Namun, puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa menunaikan ibadah haji untuk memenuhi panggilan Allah SWT di Baitullah.
Penyebab perbedaan waktu Idul Adha ini adalah letak Arab Saudi yang lebih condong ke barat dari Indonesia. Jadi, letak geografis menjadi faktor utama yang membuat kedua negara tersebut mengalami perbedaan waktu melaksanakan Idul Adha. Majelis Ulama Indonesia atau MUI menjelaskan bahwa perbedaan waktu Idul Adha adalah sesuatu yang biasa terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.