Hukum Melaksanakan Ibadah Puasa 9-10 Muharram Adalah. Dikutip dari nu.or.id, puasa 10 Muharram sangat dianjurkan mengingat kandungan fadhilahnya yang cukup besar. Hal ini disebutkan dalam Fathul Mu‘in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu‘a sesuai hadits Rasulullah SAW,”. Sabda Rasulullah SAW perihal ini diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal yang berbunyi, ‘Puasalah kalian pada Asyura (10 Muharram).

Berbedalah dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelum dan sesudahnya.’ Hal ini tersebut di Syarhur Raudh.

Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Diawali Puasa Tasu'a?

Hukum Melaksanakan Ibadah Puasa 9-10 Muharram Adalah. Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Diawali Puasa Tasu'a?

Wahbah az-Zuhaili mengatakan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3, Tasu'a dan Asyura adalah hari di bulan Muharram yang paling dianjurkan untuk berpuasa. Berkaitan dengan pelaksanaan keduanya, menurut jumhur, tidak ada masalah jika mengkhususkan puasa hanya pada tanggal 10 (Asyura). Bahkan, Wahbah az-Zuhaili menyebut, puasa Asyura lebih dianjurkan, sebab Nabi SAW bersabda, "Aku berharap dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya.". Kesunnahan puasa tiga hari sekaligus ini juga dijelaskan Imam Syafi'i dalam Kitab al-Umm dan al-Imlaa'. Namun, Imam Syafi'i juga mengatakan, tidak masalah apabila hanya mengerjakan puasa Asyura saja. Nur Solikhin mengatakan dalam Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura.

Oleh karena itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Begitu pula dengan umat Islam, yakni berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS.

Bolehkah Puasa Asyura Dilakukan Tanpa Didahului Tasua?

Hukum Melaksanakan Ibadah Puasa 9-10 Muharram Adalah. Bolehkah Puasa Asyura Dilakukan Tanpa Didahului Tasua?

Di bulan Muharram, ada berbagai amalan yang bisa mendatangkan pahala jika dikerjakan. Meskipun tampak seperti satu kesatuan, kenyataannya kedua puasa ini berbeda.

Puasa ini juga memiliki ladang amalan yang luar biasa. و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه. [Disunahkan] juga puasa Tasua, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa Tasua.".

Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasua. Tetapi juga puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasua sesuai hadits Rasulullah SAW.

"(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya).".

5 Alasan Puasa Tiga Hari 9, 10, dan 11 Muharram Diperbolehkan

Hukum Melaksanakan Ibadah Puasa 9-10 Muharram Adalah. 5 Alasan Puasa Tiga Hari 9, 10, dan 11 Muharram Diperbolehkan

Dikutip dari buki Misteri Bulan Asyura Antara Mitos dan Fakta karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa, sebagian kalangan mempermasalahkan sifat dan cara berpuasa tiga hari pada 9-10-11 dengan alasan bahwa hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang hal itu tidak sahih, yaitu hadits:. Ketiga, keumuman dalil tentang anjuran memperbanyak puasa di bulan Muharram yang mana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah mengatakan:. Keempat, tercapai tujuan dalam menyelisihi orang Yahudi, tidak hanya puasa Asyura tanggal 10 Muharram saja, tetapi mengiringinya dengan hari lainnya juga baik sebelumnya atau sesudahnya.

Kelima, telah sahih riwayat dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma bahwa beliau berpuasa pada 11 Muharram. Diriwayatkan Ath Thobari dalam Tahdzibul Atsar Musnad Umar dengan sanad yang shahih, sebagaimana dalam kitab Maa Shohha Min Atsari Shohabah Fil Fiqih, Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuna bahwasanya beliau puasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.

Puasa Asyura Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Niatnya

Hukum Melaksanakan Ibadah Puasa 9-10 Muharram Adalah. Puasa Asyura Tanggal Berapa? Cek Jadwal dan Niatnya

Kini, umat Islam di dunia sedang menginjak Muharram 1444 H yang merupakan bulan suci dengan sejuta keutamaan. Berbagai amalan di bulan ini bakal dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, termasuk puasa Asyura.

Bahkan, puasa ini sudah lebih dahulu dilakukan oleh kaum Yahudi jauh sebelum agama Islam datang. Mereka ditanya tentang puasanya tersebut, lalu menjawab: 'Hari ini adalah hari dimana Allah SWT memberikan kemenangan kepada Nabi Musa AS dan Bani Israil atas Fir'aun.

Secara spesifik, puasa Asyura dijelaskan dalam hadits di atas ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan kaum Yahudi. Puasa Asyura memang punya sejarah panjang, termasuk sudah pernah dilakukan lebih dahulu oleh kaum Yahudi.

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu'a).". Meski begitu, puasa Tasu'a pada 9 Muharram tetap dianjurkan untuk dijalankan oleh umat Islam. Namun, puasa Asyura yang dilakukan oleh umat Islam bukan berarti sama dengan amalan kaum Yahudi. Allah SWT akan mengampuni dosa satu tahun lalu kepada mereka yang berpuasa pada 10 Muharram atau puasa Asyura.

8 Macam-macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksanannya Sesuai

Hukum Melaksanakan Ibadah Puasa 9-10 Muharram Adalah. 8 Macam-macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksanannya Sesuai

Ada berbagai bentuk ibadah yang bisa dilakukan umat Islam kepada Allah SWT, salah satunya adalah puasa. Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman mengenai perintah melaksanakan ibadah puasa. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada berbagai manfaat puasa, yakni mendetoksifikasi tubuh secara optimal serta meregenerasi sel dengan baik. Puasa sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Keutamaan puasa hari Arafah adalah menghapus dosa dua tahun orang yang melaksanakannya. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata.

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dalam hadits riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis.".

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh.".

Related Posts

Leave a reply