Hukum Ibu Hamil Muntah Saat Puasa. Salah satu pemicu mual dan muntah yang dialami ibu hamil, biasanya disebabkan karena mereka mencium bau menyengat atau bau yang tidak enak di sekitarnya. Ya, bau tajam ternyata dapat membuat ibu hamil mengalami mual dan muntah.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghindari diri dari hal tersebut. Misalnya saja durian, bensin, dan parfum.
Misalnya, morning sickness pada ibu hamil, mabuk saat dalam perjalanan, ataupun kondisi penyakit tertentu yang akhirnya membuat seseorang muntah. Ada kalanya saat travel sickness, rasa mual muncul sehingga muntah tak dapat ditahan lagi.
Pada minggu pertama hingga bulan ketiga masa kehamilan, ibu hamil sering mengalami mual dan muntah. Perubahan hormon diduga menjadi sebab mual yang kadang disertai muntah pada ibu hamil.
Menurut para ulama Al-Lajnah Ad-Daimah (komisi fatwa Arab Saudi), puasa tidak batal jika muntah tertelan tanpa sengaja. Saat muntah sudah naik dari rongga perut terus sampai ke mulut, sebaiknya dikeluarkan saja.
Salah satu hal yang membatalkan puasa selain makan dan minum dengan sengaja adalah muntah. Bagi ibu hamil yang melakukan puasa lalu muntah tanpa karena kesengajaan, maka puasanya tidaklah batal.
Diriwayatkan dari Malik rahimahullah, beliau mengatakan, “Barangsiapa yang muntah, dan muntahannya sampai di mulut kemudian ditelan lagi, maka dia tidak menggqadha puasa Ramadannya. Syekh Abul Qosim mengatakan, “Kalau ditelan setelah kelihatan di mulutna, maka dia harus mengqadha. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah muntah saat hamil ketika akam berpuasa, diantaranya adalah sebagai berikut:.
Ada baiknya jika ibu hamil yang akan berpuasa meminum teh jahe 30 menit setelah makan sahur agar lambung menjadi lebih rileks dan mencegah mual. Minumlah setidaknya 8 gelas air putih setiap harinya agar tubuh tetap dapat terhidrasi dengan baik. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Namun ada beberapa orang yang diperbolehkan tidak berpuasa, termasuk ibu hamil dan menyusui. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin...". Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari, Nasai, dan Ahmad;.
Dijelaskan Lailatis Syarifah, Lc., M.A, Anggota Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dalam surat Al-Luqman ayat 14, disebutkan bahwa wanita yang sedang mengandung dalam keadaan lemah, dikategorikan sebagai orang yang berat menjalani puasa. Bunda diperbolehkan puasa jika memang tidak membahayakan diri sendiri dan calon buah hati tercinta.
Sedangkan muntah yang disengaja saat berpuasa bisa membatalkan ibadah wajib di bulan Ramadhan ini. Sebelum mencoba berpuasa, siapkan asupan nutrisi lengkap agar tak ganggu perkembangan janin ya, Bunda.
Bunda, simak juga yuk menu buka puasa yang bisa dicoba sore nanti dalam video di bawah ini:.
Sebelum memutuskan untuk berpuasa pada kehamilan trimester pertama, kedua, atau ketiga, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dulu kepada dokter kandungan. Jika memang dokter mengizinkan, ibu hamil tetap perlu memperhatikan beberapa kondisi yang mungkin bisa terjadi saat puasa.
Meneruskan puasa bagi ibu hamil dengan kondisi-kondisi ini bisa membahayakan diri sendiri dan bayi dalam kandungannya. Berikut adalah beberapa kondisi yang membuat ibu hamil perlu untuk batal puasa.
Oleh karena itu, ibu hamil perlu memastikan kebutuhan cairannya tetap terpenuhi meski sedang berpuasa. Jangan sampai dehidrasi saat kehamilan terjadi karena bisa fatal akibatnya. Dehidrasi parah bisa menyebabkan ibu hamil sampai mengalami syok karena tekanan darah rendah.
Sebenarnya, Ibu hamil punya keistimewaan untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan dan dapat digantikan pada saat sudah mampu atau dengan membayar fidyah. Namun meski begitu, beberapa kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan dan disarankan untuk membatalkan ibadah puasanya demi kesehatan kandungan ibu, dilansir melalui berbagai sumber:.
Segera konsumsi air putih atau makanan penuh gizi setelah ibu hamil muntah saat puasa dan bila perlu bisa langsung dikonsultasikan pada dokter. Olahannya juga cukup beragam, contohnya buah, Ibu bisa mengkonsumsinya secara langsung atau menambahkannya ke dalam menu takjil yang segar dan bergizi.
Makanan yang mengandung banyak ragi atau produk susu pada beberapa orang juga dapat memicu asam lambung bila dikonsumsi secara berlebihan.
Sejauh ini belum ada penelitian atau jurnal yang menyebut jika puasa dapat mengurangi perasaan mual saat hamil. Maka dari itu, ada baiknya ibu tidak melanjutkan puasa saat merasa mual atau bahkan disertai muntah.
Selain itu, perasaan khawatir terkait dampak buruk saat berpuasa ketika hamil juga dapat memperburuk masalah yang ada. Beberapa contoh yang dapat menjadi penyebab masalah ini adalah bau masakan atau hanya di pagi hari.
Saat tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi dalam waktu yang lama, mungkin saja hal ini dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Jangan sampai ibadah puasa membahayakan kesehatan Mama dan janin ya. Bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan kenikmatan tersendiri bagi umat Muslim. Ibadah yang hanya datang satu tahun sekali ini selalu dirindukan.
Saat merasakan pusing, Mama bisa kehilangan keseimbangan dan kesulitan untuk melakukan aktivitas. Bila dibiarkan, pusing akibat dehidrasi ini juga bisa membahayakan kesehatan janin.
Mual muntah saat sedang puasa dapat membuat tubuh semakin dehidrasi. Segera batalkan puasa agar tidak terjadi keluhan lain yang membahayakan Mama dan janin.
Sebelum itu, yang perlu Mama lakukan pertama kali adalah minum segelas air dan mengonsumsi makanan untuk membatalkan puasa. Bila gerakannya tidak bertambah, sebaiknya Mama segera pergi ke dokter. Segera batalkan puasa dan minumlah air dengan cukup untuk mengembalikan kondisi kesehatan tubuh.
